Prolog adalah suatu perumpamaan yang mungkin tidak abnormal bagi penggemar karya sastra. Dalam sebuah karya sastra, prolog ibaratnya yaitu trailer yang menjajal menjelaskan dan memberi konteks cerita kedepannya.
Keberadaannya bisa memanggil rasa ingin tau terhadap isi cerita seutuhnya. Sehingga pembaca atau penonton mau menyimak kisah lebih jauh.
Lantas apa sesungguhnya pengertian dari prolog? Apa saja fungsi yang dimilikinya serta jenis-jenis dan contohnya? Simak ulasan berikut untuk mengenali lebih jauh.
Daftar Isi
Pengertian Prolog
Kata prolog diambil dari Bahasa Yunani ‘prologos’, yang bila diartikan secara terpisah berarti Pro atau sebelum, dan Logos yang artinya kata. Sehingga prolog mampu diterjemahkan selaku kata pengantar yang dimaksudkan untuk memperkenalkan isi dari suatu karya sastra.
Sesuai dengan namanya, prolog berperan besar dalam mengenalkan tokoh, konflik, serta fenomena-fenomena yang mau terjadi dalam sebuah karya sastra.
Dengan adanya prolog, pembaca dapat mengkontekskan fenomena-fenomena yang akan terjadi dalam kisah tersebut.
Prolog yang baik, selain memberi konteks dan pengenalan kepada dongeng juga dapat mengembangkan minat pembaca terhadap kisah yang sedang dibaca.
Hal ini dicapai dengan menawarkan unsur-elemen menggantung yang menciptakan orang ingin terus membaca.
Fungsi Prolog
Seperti yang telah diungkap sebelumnya, prolog berkhasiat utama sebagai pembuka karya sastra dan pemberi konteks kisah.
Pada dasarnya keberadaan prolog dalam suatu kisah bukanlah suatu kewajiban. Namun sebab pentingnya tugas prolog, banyak karya sastra yang didahului dengan prolog untuk menarik perhatian para penonton dan pembacanya.
Berikut ini yaitu beberapa fungsi prolog yang membuatnya penting selaku komponen dalam karya sastra
- Penarik perhatian pembaca
- Pendahuluan dan pembuka cerita sastra
- Sarana perkenalan aksara dan juga tokoh
Seperti yang telah dijelaskan diatas, prolog pada bab permulaan dongeng penting dalam memberikan suatu pembukaan atau pendahuluan supaya pembaca dapat memahami konteks dari cerita tersebut.
Bagian ini berperan penting dalam mengenalkan huruf, tokoh, serta latar cerita yang nantinya akan diceritakan dalam karya sastra tersebut.
Prolog juga mempunyai tugas penting sebagai penarik perhatian pembaca agar mau terus membaca kisah yang telah dituliskan. Oleh karena itu, prolog yang bagus mampu menciptakan suatu kisah menjadi lebih mempesona dan yummy untuk dibaca.
Cara Membuat Prolog
Terdapat beberapa tindakan yang lazimnya ditempuh untuk menciptakan sebuah prolog biar gampang dimengerti oleh pembaca dan memudahkan penulis.
Langkah-langkah tersebut antara lain ialah
- Mengidentifikasi penggunaan prolog yang tepat
- Membuat draft
- Mengedit
Agar kalian lebih paham, langkah-langkah tersebut akan diterangkan secara lebih rinci dibawah ini
Mengidentifikasi Penggunaan Prolog yang Tepat
Tahapan pertama adalah penulis harus mengidentifikasi apakah penggunaan prolog tersebut tepat dan prolog seperti apa yang tepat untuk dituliskan di permulaan cerita.
Secara umum, berikut ini yaitu poin penting dalam identifikasi penggunaan prolog
- Digunakan untuk memaparkan latar belakang cerita dengan menarik dan rincian namun tidak terlampau rinci
- Usahakan untuk membingkai alur cerita supaya mempesona untuk dibaca
- Fokus pada perspektif huruf agar kisah lebih menawan
- Gunakan gaya bahasa yang mempesona dan menciptakan penasaran namun tetap mudah dipahami
Terkadang, pemilihan dan penulisan jenis teks ini yang kurang sempurna mampu membuat pembaca gundah atau malah malas membaca cerita tersebut.
Membuat Draf Prolog
Tahapan kedua adalah kita harus membuat draft dari prolog tersebut, sesuai dengan kenali dan analisis yang sudah dikerjakan pada bagian sebelumnya.
Pada tahapan ini, kalian mesti melakukan beberapa langkah untuk mulai menulis teks prolog. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah
- Memilih jenis prolog yang cocok untuk cerita Anda
- Membuat adegan dengan detail dan hidup
- Memilih adegan-adegan yang hendak dibahas dalam prolog
- Gunakan dialog dan monolog sesuai dengan keperluan
- Masukkan informasi latar yang berkaitan dengan cerita
Pada tahap ini, kenali jenis prolog yang pas serta analisis-analisis lainnya mulai dituliskan dalam suatu untaian kata yang rinci namun masih dalam bentuk draft.
Mengedit Prolog
Tahapan terakhir yaitu menyelesaikan draft yang sudah ada sebelumnya dengan memperhatikan alur kisah, penggunaan gaya bahasa, ejaan, serta kesesuaian dengan sisa ceritanya.
- Tulis prolog dengan singkat namun sempurna sasaran
- Pastikan alur prolognya tidak bertele-tele dan mempesona
- Periksa apakah prolog tersebut telah sesuai dan selaras dengan isi karya sastranya
Ketiga proses ini akan menentukan bahwa kalian bisa menulis suatu teks prolog yang gampang dipahami, jelas, dan menciptakan ceritanya menjadi lebih menawan.
Jenis-Jenis Prolog
Terdapat berbagai jenis prolog sesuai dengan argumentasi mereka digunakan dan dimana mereka digunakan.
Umumnya, pembagian prolog mengikuti 3 macam kategorisasi yakni
- Berdasarkan penghidangan lakon
- Berdasarkan sarana pementasan
- Berdasarkan naskah
Agar kalian lebih paham, ketiga jenis pembagian tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci dibawah ini
Prolog Berdasarkan Penyajian Lakon
Pembuatan sebuah pendahuluan menurut penyajian lakon berlaku untuk karya-karya sastra yang berbentuk drama. Sesuai dengan penyuguhan lakonnya, prolog dalam drama pun dibentuk sesuai dengan genre drama yang ditampilkan.
Terdapat 4 jenis drama berdasarkan penghidangan lakonnya yang antara lain ialah
- Opera
- Tragedi
- Komedi
- Melodrama
Agar kalian lebih paham, keempat jenis drama tersebut akan diterangkan secara lebih rinci dibawah ini
Opera
Opera sendiri adalah sebuah bentuk drama yang lebih menitikberatkan pada nyanyian. Para pemain drama yang terlibat lebih sebagai fasilitas yang menggambarkan situasi dalam suatu kisah.
Di dalam opera, prolog disuguhkan dengan cara dinyanyikan dan diiringi lantunan musik. Sementara itu, lagu yang dinyanyikan oleh satu bintang film lazimnya tidak sama dengan pemain film lainnya.
Tragedi
Drama bencana yakni sebuah jenis drama yang isi ceritanya didominasi dengan cerita sedih. Di sepanjang drama, biasanya penonton akan disuguhkan dongeng mengenai tokoh utama yang menjalani kehidupan sukar.
Dalam suatu drama, tokoh utama mengalami banyak kegagalan dan kesedihan. Seringkali, hidupnya berakhir dengan murung atau bahkan maut.
Sesuai dengan genre drama yang dibawakan, maka prolog dalam drama bencana akan berisi cuplikan kisah duka sebagai pengirim untuk penonton menunjuk pada kisah utama.
Komedi.
Merupakan kebalikan dari peristiwa yang berisi cerita kesedihan, Drama komedi ialah jenis drama yang mempertontonkan dongeng bernuansa suka-cita dan umumnya mengandung banyak lawakan.
Drama komedi cukup banyak disenangi orang dari beragam kalangan atas karakternya yang mampu membuat penonton tertawa.
Akan namun meski begitu, drama komedi tetap mempunyai batas-batas-batasan sesuai dengan kaidah drama sehingga membuatnya berbeda dari program lawak biasa.
Dalam drama komedi, prolog yang ditampilkan menggambarkan dongeng yang lucu dan suka-cita. Dari pembukaan tersebut, penonton akan dikirimkan menuju dongeng lengkap berikutnya.
Melodrama
Dalam melodrama, prolog ditampilkan para pemain dalam bentuk obrolan yang diiringi musik. Adapun melodrama yaitu bentuk sebuah drama yang dialognya diucapkan berbarengan dengan iringan musik atau melodi.
Melodrama awalnya berasal dari opera yang lalu bermetamorfosis pemikiran atau jenis drama gres yang disertakan dengan iringan alat musik.
Dalam melodrama, penonton akan sering melihat para tokoh dalam cerita bernyanyi.
Prolog Berdasarkan Sarana Pementasan
Berdasarkan fasilitas pementasannya, terdapat 6 jenis prolog yang berlainan-beda penyampaiannya serta kiprahnya. Keenam macam pendahuluan tersebut antara lain ialah
- Drama panggung
- Drama wayang
- Drama radio
- Drama boneka
- Drama televisi
- Drama film
Dalam drama panggung, prolog akan dimainkan para pemeran di atas panggung secara pribadi. Sedangkan, dalam drama wayang, bab pendahuluan ini akan ditampulkan oleh wayang-wayang.
Hal yang serupa juga terjadi pada drama boneka dimana bagian pendahuluannya ditampilkan lewat media boneka-boneka yang memerankan tokoh-tokoh.
Prolog yang ditampilkan pada drama televisi juga relatif sama dengan drama panggung. Perbedaannya ialah media yang memakai televisi.
Hal yang serupa pun terjadi dalam drama film, tetapi, bedanya pada drama film, pendahuluan ditampilkan melalui media layar lebar dan diputar dalam bioskop.
Sedangkan, pada drama radio, prolog dan pembukaan umumnya hanya ditampilkan dengan bunyi, tanpa pertolongan gambar apapun.
Prolog Berdasarkan Naskah
Terdapat 2 macam prolog berdasarkan jenis naskah yang menyertai pembukaan tersebut. Kedua jenis pembagian tersebut antara lain yaitu
- Drama tradisional
- Drama terbaru
Drama tradisional sendiri yaitu sebuah drama yang tidak memakai naskah dan lebih banyak mengandalkan perasaan serta improvisasi dari para bintang film dramanya.
Sedangkan, drama terbaru adalah suatu drama yang memakai naskah dan tugas dari setiap tokoh telah jelas, dengan sedikit ruangan untuk improvisasi.
Pembuatan prolog pada kedua jenis drama ini bergantung pada alur ceritanya.
Pada drama tradisional, pembukaan tidak terorganisir dan tergantung dengan narator, sedangkan dalam drama modern, sudah dinaskahkan dan sudah dikelola dengan jelas.
Perbedaan Prolog dengan Kata Pengantar
Secara sederhana, prolog mampu kita katakan selaku pendahuluan yang membuka suatu isi kisah dalam sastra. Namun, prolog tidak sama dengan kata pengantar yang umum hadir dan juga menjadi pembuka dalam karya berupa tulisan.
Terdapat beberapa perbedaan antara prolog dan kata pengirim . Perbedaan tersebut mampu dibagi menjadi beberapa bab yaitu
- Pengertiannya
- Fungsinya
- Konten dan Isinya
- Tempat penulisannya
Berikut ini akan kita simak secara lebih rinci perbedaan antara keduanya
Pengertian
Prolog merupakan kata pengantar yang terpisah dari suatu karya sastra, suatu musikal ataupun dramatis. Prolog tidak senantiasa dibuat sendiri oleh sang penulis atau pengarang dongeng secara eksklusif.
Sedangkan, kata pengirim ialah pengantar dari sebuah karya sastra yang dibentuk sendiri oleh penulis karya tersebut.
Fungsi
Tujuan dibuatnya prolog bukanlah untuk menyapa pembaca, melainkan untuk menawarkan konteks pada sebuah cerita dan juga untuk menciptakan pembaca ingin tau.
Sementara di dalam kata pengantar, penulis lazimmenyapa para pembacanya dan memberikan kata-kata sambutan.
Konten dan Isi
Isi dari prolog lazimnya yakni gosip mengenai karakter, konflik kisah, latar belakang dongeng dan seterusnya.
Intinya, pendahuluan ini berusaha memperlihatkan gosip dan konteks lebih biar pembaca mampu mengerti dan menikmati kisah yang akan disuguhkan.
Sedangkan, kata pengantar umumnya berisi berita wacana mengapa sebuah karya dibentuk, bagaimana proses karya tersebut dibuat, perumpamaan terima kasih penulis terhadap orang-orang yang berjasa dan seterusnya.
Tempat Penulisan
Prolog umumnya akan banyak kita temui dalam karya-karya karangan seperti novel, teks kisah fantasi, kisah fiksi, dan juga teks cerita sejarah yang memerlukan banyak konteks.
Sedangkan, kata pengantar umumnya ditemukan dalam karya-karya non-fiksi seperti biografi, autobiografi, ataupun buku sejarah positif.
Contoh Prolog dalam Karya Sastra
Agar kalian lebih paham, dibawah ini kita akan menyaksikan beberapa contoh penulisan prolog dalam karya-karya sastra yang kerap kita dapatkan di kehidupan sehari-hari mirip novel dan dongeng-dongeng yang lain.
Contoh Prolog dalam Cerita The Adventures of Huckleberry Finn
“Apakah kau ingin membunuhnya, Buck?”
“Yah, saya ingin membunuhnya”.
“Apa yang ia lakukan padamu?”
“Dia? Dia tidak pernah melaksanakan apapun padaku”.
“Jadi, untuk apa kamu ingin membunuhnya?”
“Mengapa?, ya bantu-membantu itu tidak ada argumentasi khusus (itu cuma karena perseteruan)”
“Perseteruan apa?”
“Mengapa kau bertanya, di mana kau dibesarkan? Apakah kamu tidak tahu apa itu perseteruan?”
“Aku belum pernah dengan sebelumnya, ceritakan padaku”.
“Baiklah”, kata Buck, “jadi perseteruan itu ialah: Seorang laki-laki berkelahi dengan pria lain dan membunuhnya; kemudian saudara pria orang itu membunuhnya; lalu saudara laki-laki lainnya, di kedua pihak, membunuh lainnya; sepupu ikut campur; kemudian selanjutnya dan berikutnya semua orang terbunuh. Hingga tidak ada lagi perseteruan. Tapi ini agak lambat, dan memerlukan waktu lama”.
(The Adventures of Huckleberry Finn, oleh Mark Twain)
Bagaimana? Setelah membaca teks diatas, kalian merasa kesengsem bukan untuk membaca sisa ceritanya.
Selain itu, adegan diatas juga akan menawarkan konteks terhadap plot dongeng Adventure of Huckeberry Finn sehingga adegan-adegan yang ada akan lebih mudah dipahami.
Contoh Prolog dalam Cerita Ganjil Genap
Untuk para pembaca buku ini, ketahuilah, bahwa masyarakatJakarta pernah merasakan pahitnya aneka macam macam pengaturan lalu lintas mobil pribadi.
Mulai dari 3in1, ialah kebijakan yang memutuskan mesti ada sekurang-kurangnyatiga orang dalam satu mobil. Peraturan ini menciptakan penduduk memberikan dingklik tebengan.
Hingga dikala ini peraturan Ganjil-Genap, adalah kebijakan pemilahan pelat mobil sesuai tanggal ganjil atau genap. Peraturan ini menciptakan para pengemudi di Jakarta harus memutar otak bagaimana melewati hari selanjutnya.
(Ganjil Genap, oleh Almira Bastari)
Pendahuluan diatas berupaya menjelaskan konteks dan latar belakang kebijakan-kebijakan lalu lintas yang ada di kota DKI Jakarta sebelum akhirnya masuk kedalam topik utamanya yakni metode ganjil-genap.
Dengan membaca teks diatas, pembaca mampu lebih mengerti penulisan dan juga perasaan penduduk Jakarta terhadap kebijakan-kebijakan tersebut.
Itu beliau ulasan lengkap perihal prolog. Semoga artikel ini bermanfaat dan mampu menambah pengetahuan. Jangan lupa untuk share biar lebih banyak lagi orang yang tahu.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon