Sabtu, 27 Juni 2020

Majas Personifikasi: Pengertian, Ciri Dan Contohnya


Majas personifikasi merupakan salah satu majas perbandingan. Majas ini sering digunakan dalam berbagai karya sastra, seperti pantun, puisi, cerpen, novel dan lirik lagu.





Bahkan, dalam percakapan sehari-hari pun juga sering dipakai untuk menekankan suatu kalimat. Untuk lebih mengetahui majas ini, mari kita simak klarifikasi berikut ini.






Pengertian Majas Personifikasi





Majas merupakan gaya bahasa yang dipakai untuk menyampaikan maksud secara konotasi dan imajinatif. Majas dipakai untuk memperindah gaya bahasa sehingga akan membuat imbas tertentu yang cenderung mengarah ke emosional.





Terdapat banyak jenis majas yang digunakan oleh sastrawan dalam menyampaikan sebuah ide. Contohnya ialah majas hiperbola dan majas metafora.





Pada postingan ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai majas personifikasi.





Majas personifikasi pada dasarnya yaitu majas yang dipakai untuk memasukkan sifat kemanusiaan ataupun sifat-sifat yang lain kedalam benda yang sebaiknya tidak mempunyai sifat-sifat tersebut.





Agar kalian lebih paham, simak penjelasan para ahli dibawah ini.





Pengertian Majas Personifikasi Menurut Para Ahli





Pengertian majas personifikasi




Menurut Tarigan (2013), Majas personifikasi atau diketahui juga dengan penginsanan, ialah





majas yang melekatkan sifat insan ataupun insani ke benda mati maupun barang tak bernyawa yang lain, serta pandangan baru absurd.





Personifikasi yaitu bahasa kiasan, menggambarkan benda atau barang tak bernyawa (Mati) seolah memiliki sifat insan. Di mana sifat manusia di sini maksudnya tindak tanduk, budpekerti, dan perasaan.





Sedangkan, berdasarkan Nurgiantoro (2017), majas personifikasi yaitu merupakan jenis majas yang





menawarkan sifat kemanusiaan pada benda mati. Personifikasi juga mampu disebut majas pengorangan alasannya sifat yang diberikan cuma dimiliki insan.





Gorys Keraf (2010) mengungkapkan bahwa personifikasi yaitu bahasa kiasan yang





menggambarkan barang-barang tak bernyawa atau benda mati yang seperti mempunyai sifat-sifat manusia. Sifat-sifat insan tersebut meliputi sifat, tingkah laris, abjad, ciri fisik, perasaan, pikiran, mulut, nonverbal, dan sebagainya.





Dalam personifikasi mempunyai persamaan pada sifat antara manusia dengan benda mati. Meski demikian, sifat tersebut bahu-membahu juga memiliki perbandingan yang sungguh kontras.





Oleh hasilnya, majas ini boleh dipandang sebagai majas dengan dasar sifat perbandingan dan persamaan.





 



Pengertian dari Segi Bahasa





Dilihat dari segi bahasa, personifikasi ialah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Prospopoeia.





Prospopoeia memiliki arti memanusiakan sesuatu. Makara, personifikasi yakni memanusiakan atau memperlihatkan sifat kemanusiaan pada suatu benda mati ataupun hidup.





Dengan kata lain personifikasi yakni majas yang melekatkan nilai-nilai kemanusiaan kepada benda mati ataupun hidup yang sejatinya tidak memiliki sifat kemanusiaan. D





alam hal ini yang termasuk benda hidup ialah makhluk hidup selain manusia seperti tanaman dan hewan. Diberikannya sifat kemanusiaan terhadap flora dan hewan akan menjadikannya terlihat seperti manusia.





Personifikasi ialah salah satu jenis majas perbandingan yang biasa dipakai untuk membandingkan atau menyandingkan suatu benda dengan benda yang lain.





Hal ini bertujuan supaya pendengar atau pembaca bisa lebih memahami maksud yang ingin disampaikan.





Oleh sebab itu, mampu ditarik kesimpulan bahwa majas personifikasi ialah





 



Ciri-ciri Majas Personifikasi





Ciri ciri majas personifikasi




Majas dengan berbagai jenis yang dimilikinya, masing-masing memiliki ciri-ciri yang berlawanan.





Setidaknya ada 3 ciri-ciri utama pada majas berjenis personifikasi yang membedakannya dengan jenis majas yang lain. Ciri-ciri tersebut antara lain ialah





  • Melekatkan sifat insani
  • Membandingkan benda mati seolah mereka hidup
  • Menggambarkan angan-angan atau imajinasi




Agar kalian lebih paham ketiga ciri diatas, kita akan membahasnya secara lebih dalam dibawah ini





Melekatkan Sifat-Sifat Insani





Ciri pertama dari penggunaan majas personifikasi yakni sifat-sifat insani atau insan dilekatkan pada benda mati dan benda hidup selain manusia seperti binatang dan tumbuhan.





Sifat insani yang biasa dipakai dalam majas jenis personifikasi antara lain berjalan, berkembang kembang, menangis, berlari, memukul, dan sebagainya.





Selain itu, suasana orang juga bisa dipakai untuk mengungkapkan majas jenis ini. Diantaranya mirip bersedih, bangga, murka, senang, dan sebagainya.





Pilihan kata untuk pemakaian gaya bahasa ini, nanti mampu menciptakan sifat dan situasi manusia untuk benda mati.





 



Membandingkan Benda Mati yang Seolah Hidup





Ciri-ciri majas jenis personifikasi yang kedua yaitu membandingkan benda mati atau benda hidup selain insan (tumbuhan dan hewan) sehingga seolah-olah bisa mempunyai sikap atau perilaku selayaknya insan.





Contoh dari penggunaan majas personifikasi sesuai dengan ciri ini yaitu kata-kata seperti daun melambai, rumput bergoyang, dan sebagainya.





 



Menggambarkan Bayangan Angan





Ciri-ciri selanjutnya yakni pemakaian gaya bahasa untuk menggambarkan suatu kondisi dengan bayangan angan (citra) menjadi lebih konkret dan kasatmata dibandingkan citra biasa.





Misalnya seperti kalimat hembusan angin membelai lembut muka menentramkan hati.





Maksud dari kalimat tersebut ialah bayangan angan seorang penulis yang dituangkan melalui suatu kalimat dengan menggunakan gaya bahasa personifikasi.





 



Contoh Penggunaan Majas Jenis Personifikasi





Contoh majas personifikasi




Agar lebih mudah dalam memahaminya, berikut ini yaitu contoh-pola penggunaan majas personifikasi serta acuan penggunaannya dalam sebuah kalimat.





Contoh Singkat Majas Personifikasi





Berikut ini yakni kumpulan acuan kata-kata majas personifikasi yang dapat kalian gunakan dalam sebuah kalimat atau dongeng





  • Nyiur melambai di pinggir pantai.
  • Panasnya matahari aben kulit.
  • Badai tsunami menyapu higienis satu desa.
  • Burung-burung menari di atas awan.
  • Butiran nasi di piring menangis.
  • Peluit wasit menjerit panjang.
  • Dinginnya malam menusuk sampai ke tulang.
  • Matahari menyapa pagi.
  • Sejarah sudah menuliskan kedigdayaan para pendekar.
  • Segelas susu menemaniku dikala malam hari.
  • Warna bajumu menusuk mataku.
  • Jam dinding tertawa menyaksikan saya termenung.
  • Sang mentari bersembunyi di balik awan hitam yang tebal.
  • Hujan turun menyelimuti seluruh desa.
  • Cincin emas itu menggenggam bersahabat jemarinya.
  • Awan putih berjalan di antara langit biru.




Bagaimana sudah terbayang penggunaan kata-kata diatas dalam sebuah kalimat yang padu?





 



Contoh Penggunaan Majas Personifikasi dalam Kalimat beserta Artinya





Agar kalian lebih paham penggunaan majas-majas personifikasi yang sudah diterangkan diatas, kita akan memperlihatkan contoh-teladan lain yang telah disertai dengan artinya dibawah ini.





Ombak saling berkejaran memperbesar keindahan situasi di pantai.





Kata ‘berkejaran’ pada kalimat di atas ialah sifat insani. Ombak diilustrasikan seperti insan yang saling berkejaran. Arti sebenarnya ungkapkan tersebut yakni banyaknya ombak yang membuat situasi di pantai menjadi lebih indah.





Hari ini langit terlihat ceria.





Pada kalimat di atas, langit diilustrasikan seperti insan yang memiliki sifat ceria.





Sifat cerita dalam kalimat tersebut mengisyaratkan cuaca cerah. Kaprikornus, arti bantu-membantu yaitu pada suatu hari, cuaca tampakcerah yang ditandai dengan langit biru tanpa awan mendung.





Pagi ini matahari telah mulai terbangun.





Pada pola kalimat ini, matahari diilustrasikan mirip insan yang mulai terbangun. Kata ‘mulai terbangun’ dalam kalimat tersebut memiliki arti matahari mulai terbit.





Makara, makna bekerjsama ialah hari ini telah menjelang pagi yang ditandai dengan matahari mulai terbit.





Hidangan sedap memanggilku untuk segera makan.





Kata ‘memanggilku’ adalah salah satu sifat yang dimiliki insan yang digunakan pada acuan gaya bahasa personifikasi dalam kalimat ini.





Hidangan sedap diilustrasikan mirip manusia yang mengundang dan mengakibatkan ungkapan tersebut mempunyai kesan yang lebih menarik.





Teriakan petir malam itu sangat memekakkan telinga.





Pada kalimat di atas, petir diilustrasikan seperti manusia yang mampu berteriak. Kata ‘Teriakan’ pada istilah tersebut mempunyai arti suara yang terdengar sungguh keras.





Makara, makna bantu-membantu yaitu petir dengan suara yang terdengar sungguh keras sampai menciptakan telinga sakit.





Demikian penjelasan perihal majas personifikasi yang merupakan pengungkapan dengan melekatkan sifat atau perilaku manusia terhadap sesuatu yang bukan manusia.





Tidak terbatas pada karya sastra saja, gaya bahasa personifikasi juga sering digunakan pada percakapan sehari-hari.





Bahkan, kita juga sering menggunakan gaya bahasa ini tanpa kita sadari. Semoga materi di atas mampu memperbesar wawasan kau tentang penggunaan majas jenis personifikasi.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon