Saturday, August 22, 2020

10 Negara Penghasil Karet Terbesar Di Dunia


Karet ialah salah satu komoditas yang sungguh ramai diperdagangkan alasannya adalah dipakai oleh bermacam-macam industri. Namun, tidak semua negara bisa memproduksi karet alasannya flora yang menciptakan getah karet hanya dapat tumbuh pada keadaan tertentu.





Tanaman ini akan berkembang subur pada daerah dengan kelembaban 80% serta suhu 24 – 280 C. Umumnya, tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis antara 100 LU sampai 100 LS.





Tanaman asal Amerika Selatan dan Amerika Tengah ini dibudidayakan di aneka macam negara, khususnya Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan.





Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) mencatat bahwa terdapat 13 negara anggotanya yang menjadi penyedia sekitar 91% produksi karet dunia pada tahun 2017. Dalam 10 tahun terakhir, peringkat penghasil karet dunia pun terus bergerak.





Berikut ini yaitu daftar 10 negara penghasil karet paling besar di dunia berdasarkan Food and Agriculture Organization of the United Nations di tahun 2018, antara lain:






Myanmar (212.949 ton)





Myanmar merupakan salah satu penghasil karet terbesar di dunia




Pada peringkat 10 ada Myanmar atau Burma. Negara yang terletak di Asia Tenggara ini sudah menjadi salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia sejak tahun 2014. Tentu saja hal ini dikarenakan karet adalah salah satu komoditas perkebunan unggulan Myanmar.





Karet sendiri ialah salah satu komoditas ekspor Myanmar yang cukup menolong perekonomiannya. Tercatat, nilai ekspor karet negara ini bernilai 276,3 juta US Dollar, suatu jumlah yang sungguh besar.





Dengan produksi total getah karet sekitar 212.949 ton, Myanmar sendiri pada tahun 2019 diperkirakan sudah memenuhi sekitar 2,1% keperluan karet dunia.





Lokasi perkebunan karet Myanmar berada pada beberapa titik, salah satunya yakni pada kawasan Tanintharyi, yakni di Thet Kal Kwat, Pyin Thar Taw, Pa Kar Yi dan Thaung Thon Lon. Selain itu, masih terdapat beberapa daerah lain mirip Kota Dawei, Mudon, dan Yangon.





 



Guatemala (349.546 ton)





Guatemala merupakan salah satu penghasil karet terbesar di benua Amerika




Guatemala merupakan negara yang berada di benua Amerika bab Tengah. Negara ini menduduki peringkat 9 negara penghasil karet paling besar di dunia.





Dengan total bikinan sekitar 349.546 ton, bikinan karet Guatemala mampu memenuhi sekitar 1,1% kebutuhan karet dunia. Nilai ekspor dari karet Guatemala diperkirakan meraih 144,8 juta US Dollar.





Mayoritas karet negara ini dijual pribadi ke negara-negara maju untuk kemudian diproses dan diubah menjadi barang jadi. Jerman dan Amerika ialah negara tujuan ekspor utama dari perdagangan karet Guatemala.





Saat ini, diperkirakan lahan perkebunan karet di Guatemala mencapai 400 ribu hektar. Lahan ini berada di jalur tranversal utara serta pantai bab selatan Guatemala.





Dalam tulisan yang dipublikasikan World Rainforest Movement, Guatemala merupakan negara yang perlahan-lahan menjadi negara perkebunan karet industri. Hal ini terjadi alasannya seiring berjalannya waktu, hutan-hutan Guatemala dibabat dan digantikan dengan perkebunan karet skala besar.





 



Filipina (423.371 ton)





Filipina merupakan salah satu penghasil karet terbesar di dunia




Peringkat 8 diduduki kembali oleh negara di Asia Tenggara, ialah Filipina. Negara yang didominasi oleh perbukitan dan hutan hujan tropis ini ternyata mempunyai bikinan karet yang cukup tinggi lho, hingga sekitar 423 ribu ton!





Produksi karet di negara ini sebagian besar dipakai dalam negeri, mirip 70% pada industri ban, 18% pada industri alas kaki, dan 12% pada pabrik sarung tangan karet. Oleh alasannya adalah itu, Filipina tidak banyak mengekspor karetnya ke pasar global.





Lahan perkebunan karet di Filipina dikontrol secara individual. Setiap petani rata-rata memiliki 3 hingga 10 hektar lahan. Karena kepemilikan yang bersifat perorangan ini, harga karet bergerak cukup dinamis tanpa adanya monopoli.





Saat ini, diperkirakan total luas lahan karet yang dimiliki oleh negara ini adalah sekitar 200 ribu hektar. Lahan ini tersebar, namun umumnya berada di sekeliling kawasan Mindanao dan Luzon.





 



Côte d’Ivoire (461.000 ton)





Pantai gading merupakan penghasil karet terbesar di benua Afrika




Côte d’Ivoire atau Ivory Coast/Pantai Gading yakni negara yang berada di Afrika Barat. Negara ini berada di kawasan tropis sehingga mempunyai iklim yang sangat sesuai untuk perkebunan karet. Berbeda dengan dominan wilayah Afrika yang sungguh panas dan mempunyai iklim gurun.





Negara yang menduduki peringkat 7 ini menciptakan sekitar 8,4% keperluan ekspor karet dunia dengan nilai yang diperkirakan meraih 1,1 milyar US Dollar. Nilai ini terus meningkat alasannya telah naik sekitar 121,1% sejak tahun 2015.





Pada awalnya negara ini bergantung pada perkebunan kakao. Namun, selama 10 tahun terakhir para petani pun beralih pada karet dan menjadi penyumbang 60% kebutuhan karet di benua Afrika. Hingga 2010, terdapat 110 ribu hektar lahan kebun karet.





Sekarang, karet menjadi sumber penghasilan utama bagi para petani Pantai Gading. Ribuan orang bergantung pada perkebunan-perkebunan karet untuk menghidupi kehidupan sehari-hari mereka.





Selain itu, Pantai Gading juga sungguh bergantung pada jual beli internasional untuk menjual hasil karetnya. Seperti yang sudah disebutkan diatas, penjualan komoditas karet ialah salah satu sumber devisa negara terbesar.





 



Malaysia (781.996 ton)





Malaysia memiliki lahan perkebunan karet yang sangat luas




Peringkat keenam dari 10 negara penghasil karet paling besar di dunia, diduduki oleh Malaysia. Negara yang terletak bersahabat dengan Indonesia ini mempunyai iklim yang sangat aman untuk menumbuhkan tumbuhan karet.





Diketahui, pada 2019 tingkat bikinan negara ini memenuhi 6,9% keperluan karet dunia atau sekitar 781.996 ton. Nilai yang ditaksir pada aktivitas ekspor karet meraih 910,9 juta US Dollar, sebuah angka yang sungguh besar.





Karet sendiri merupakan salah satu ekspor unggulan negara Malaysia selain timah. Namun, nilai ini condong turun sekitar 12,2% pada 5 tahun terakhir.





Lahan perkebunan karet di Malaysia ialah salah satu lahan karet terbesar di dunia. Lahan ini tersebar di pesisir barat Semenanjung Malaka dan bab barat pulau Kalimantan dengan luas meraih 3,2 juta hektar.





Lahan-lahan ini mempunyai produktivitas yang cukup tinggi. Hal ini terjadi alasannya Malaysia telah mulai menggunakan teknologi pertanian dan otomatisasi untuk mengembangkan efisiensi perkebunan karetnya.





 



Republik Rakyat China (824.000 ton)





China merupakan importir terbesar karet di dunia




China menempati peringkat kelima sebagai negara penghasil karet terbesar di dunia. Salah satu tempat perkebunannya berada di Xishuangbanna serta dataran rendah Yangtze. Diperkirakan lahan karet di negara ini meraih 475 ribu hektar atau lebh.





Namun, buatan karet China nyaris seluruhnya dipakai untuk keperluan industri dalam negeri. Hal ini terjadi alasannya adalah China memiliki banyak sekali Industri yang membutuhkan karet selaku bahan dasarnya. Contohnya adalah industri ban, elektro, dan petrokimia.





China sendiri masih menjadi salah satu negara dengan konsumsi karet terbesar di dunia atau sekitar 40% dari total kebutuhan dunia. Jika kita ubah menjadi angka, maka setiap tahunnya China memakan 4,5 juta ton karet, nyaris 6x total bikinan karet domestiknya.





Oleh karena itu, China justru mengimpor karet dalam jumlah besar alih-alih mengekspornya. Umumnya, karet tersebut dibeli dari negara-negara eksportir karet skala besar mirip Indonesia, Thailand, atau Vietnam.





 



India (978.317 ton)





India merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia




India berada pada peringkat keempat dari 10 negara penghasil karet terbesar di dunia. India sendiri mempunyai lahan karet yang cenderung kecil, adalah 450 ribu hektar yang sebagian besar berada di Kerala.





Oleh karena itu, dapat kita asumsikan bahwa produktivitas pertanian karet India cukup tinggi, dengan lahan yang kecil tetap bisa memproduksi karet dalam jumlah yang banyak.





Namun, buatan ini hanya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan jumlah tersebut masih kurang 150 ribu ton setiap tahunnya. Saat ini, India yakni salah satu negara pengimpor karet terbesar di dunia dengan total impor 150 – 215 ribu ton per tahunnya.





Sebagian besar impor tersebut diperuntukkan untuk industri ban dan industri-industri berbahan dasar karet lainnya. Hal ini terjadi alasannya industrialisasi India yang pesat melaju lebih cepat dari buatan bahan bakunya, salah satunya yaitu karet.





 



Vietnam (1.137.725 ton)





Vietnam merupakan negara penghasil karet terbesar ketiga di dunia




Peringkat ketiga diduduki oleh salah satu negara di Asia Tenggara, adalah Vietnam. Negara ini memiliki iklim tropis, suhu hangat, dan curah hujan tinggi. Semua unsur-bagian yang membuat tumbuhan karet tumbuh dan meningkat dengan baik.





Dengan produksi total tahunan sekitar 1,1 juta ton, negara ini menyanggupi keperluan ekspor karet dunia sebesar 7,6% dengan nilai ekspor 998,1 juta US Dollar.





Oleh alasannya adalah itu, karet ialah salah satu sumber devisa utama Vietnam dari aktivitas ekspor dan impornya. Perkebunan karet juga ialah hajat hidup orang banyak sebab banyak petani dan buruh Vietnam yang berkerja di perkebunan-perkebunan karetnya.





Diperkirakan, Vietnam mempunyai lahan sekitar 520 ribu hektar. Meskipun tergolong kecil, tingkat produktivitas karet dari negeri ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Dengan lahan 520 ribu hektar, Vietnam dapat memproduksi 1,1 juta ton karet setiap tahunnya.





Lahan karet negara ini dapat dijumpai sebagian besar pada bagian selatan erat dengan ibukota negara ini yakni Ho Chi Minh.





 



Indonesia (3.630.268 ton)





Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua di dunia




Indonesia ialah negara kedua dengan selaku penghasil karet paling besar di dunia. Produksinya telah memenuhi 29,8% keperluan dunia dengan nilai ekspor sebesar 3,9 miliar US Dollar.





Dengan buatan total tahunan sekitar 3,6 juta ton, karet merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia. Sebagian besar karet dari Indonesia dikirimkan ke China, Jepang, Amerika Serikat serta beberapa negara yang lain.





Indonesia juga dikenal selaku negara dengan kebun karet terbesar di dunia, ialah meraih 3,5 juta hektar. Diperkirakan, 85% kepemilikan kebun karet ialah perkebunan rakyat.





Artinya, perkebunan tersebut dimiliki secara individual oleh masyarakat-penduduk lokal, bukan oleh perusahaan besar. Hal ini ada nyata maupun negatifnya, positifnya yaitu terjadi penyebaran kekayaan yang lebih baik, sedangkan negatifnya adalah efisiensi yang seringkali kurang.





5 provinsi dengan lahan karet terbanyak berada di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, serta Kalimantan Barat. Daerah tersebut memang memiliki lahan-lahan karet yang sangat luas. Hal ini terjadi alasannya adalah harga lahan masih murah dibandingkan dengan pulau Jawa dan kualitas tanah serta iklim yang tepat untuk perkebunan karet.





Namun, sayang tingkat bikinan karet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga. Produktivitas karet kita hanya meraih 1,1 ton per hektar, jauh dibawah Vietnam yang mencapai 2 ton per hektar. Indonesia sendiri berada pada urutan keempat terkait dengan tingkat produktivitas lahan.





Hal ini diduga alasannya perkebunan-perkebunan karet di Indonesia masih dimiliki secara individual, sehingga belum bisa mempergunakan tekonologi-teknologi pertanian terbaru ataupun otomatisasi. Oleh sebab itu, ada baiknya pemerintah tempat melaksanakan konsolidasi dan penyuluhan kepada para petani karet.





Selain itu, pembentukan kelompok tani (poktan) dan adonan kalangan tani (gapoktan) serta koperasi perkebunan juga akan sungguh berguna untuk memajukan susukan modal dan teknologi para petani karet Indonesia.





 



Thailand (4.744.250 ton)





Thailand merupakan negara penghasil karet terbesar di dunia




Thailand sudah sejak lama menduduki peringkat pertama sebagai negara penghasil karet paling besar di dunia. Negara beriklim tropis di Asia Tenggara ini sudah menyanggupi sekitar 31,5% dari keperluan karet dunia.





Dengan bikinan tahunan sekitar 4,7 juta ton, nilai ekspor dari karet Thailand diperkirakan mencapai 4,1 miliar US Dollar. Sebuah angka yang cukup besar bagi perekonomian Thailand. Karet sendiri merupakan salah satu sumber devisa negara ini dan menjadi komoditas ekspor utama Thailand.





Thailand mempunyai luas kebun karet sekitar, 2 juta hektar dengan kapasitas produksi 1,7 ton per hektar. Hal ini mengantarkan Thailand menjadi salah satu negara dengan produktivitas perkebunan karet paling besar di dunia.





Hampir 90% hasil bikinan karet dikumpulkan dari petani-petani lahan kecil dengan kualitas terbaik. Kita pun akan dengan gampang menemui perkebunannya di bab selatan negara gajah putih ini.





Itulah 10 negara penghasil karet terbesar di dunia. Kebanyakan dari perkebunan tersebut merupakan kepemilikan langsung.





Oleh alasannya itu, jika kalian berkeinginan, tidak ada salahnya ikut berkompetisi dalam bikinan karet alam. Terlebih lagi, daerah Indonesia sungguh luas lho! Masih banyak lahan yang bisa kalian pakai untuk perkebunan karet.





 



Referensi





Food and Agriculture Organization



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon