Wawasan nusantara yakni cara pandang bangsa Indonesia kepada rakyat, bangsa dan wilayah negara Indonesia sebagai suatu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan serta keselamatan (IPOLEKSOSUBDHANKAM).
Wawasan ini berikutnya akan menjadi visi bangsa dalam merealisasikan tujuan dan impian nasionalnya. Artinya, siapa pun semestinya telah mengetahui dan mempunyai pemahaman kepada bagian-bagian yang ada di negara kita.
Oleh sebab itu, mempunyai pengertian yang baik kepada pengetahuan nusantara sangatlah penting bagi bangsa Indonesia. Bangsa yang tidak mempunyai pengetahuan mengenai bangsa mereka sendiri, tentu saja tidak akan mampu menjadi bangsa yang mahir.
Daftar Isi
Asal Kata Wawasan Nusantara
Secara etimologi, wawasan nusantara berasal dari dua kata yakni wawasan dan nusantara.
Wawasan sendiri berasal dari kata wawas yang dalam bahasa jawa artinya ialah persepsi, tinjauan, atau penglihatan. Makna dari pengetahuan yakni cara pandang atau cara meninjau sesuatu sesuai dengan fatwa kita.
Nusantara sendiri berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kepulauan sedangkan antara artinya diapit. Oleh karena itu, nusantara memiliki arti kepulauan yang diapit atau berada ditengah-tengah.
Oleh alasannya adalah itu, kalau diterjemahkan secara langsung, wawasan nusantara bermakna cara memandang sebuah bangsa terhadap negara Indonesia (kepulauan yang diapit oleh benua asia dan australia).
Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara pada dasarnya adalah sudut pandang mengenai kondisi geopolitik dan geostrategi Indonesia secara mendasar. Secara harfiah, wawasan ini berarti desain Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Berikut ini yakni beberapa pemahaman wawasan nusantara berdasarkan dokumen kenegaraan kita serta pertimbangan para andal.
Pengertian menurut TAP MPR Tahun 1999
“Cara pandang dan sikap bangsa Indoinesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayan dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional“
Dalam dokumen TAP MPR Tahun 1999, Lemhanas sudah mengajukan definisi dari wawasan nusantara yakni seperti yang telah disebutkan diatas.
Pengertian menurut Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1998
“Cara pandang dan perilaku bangsa Indonesia perihal diri dan lingkungannya, dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
Setahun sebelum Lemhanas mengajukan definisi tersebut, wawasan nusantara juga pernah didefinisikan dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) setahun sebelumnya pada tahun 1998.
Pengertian berdasarkan W. Usman
“Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya selaku negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang bermacam-macam.”
Salah satu pemikir kebangsaan, W.Usman pernah mendefinisikan pengetahuan nusantara secara lebih singkat dan concise. Menurutnya, pengetahuan nusantara adalah seperti yang telah dijelaskan diatas ini.
Kalau begitu, Pengertiannya apa?
Wawasan nusantara yakni sebuah cara bagi Indonesia untuk memandang dirinya sendiri secara geografis, sebagai suatu kesatuan yang utuh. Kesatuan ini memiliki bagian-bagian yang antara lain adalah ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan keselamatan.
Konsep ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan-tantangan geografis yang melekat pada negara dan bangsa Indonesia. Sebagai negara yang berisikan ribuan pulau dan keadaan sosial budaya yang sangat bermacam-macam, tentu saja persatuan dan kesatuan menjadi faktor yang sangat penting.
Oleh sebab itu, lautan yang memisahkan pulau-pulau kita dan titik-titik terluar negara Indonesia mesti dianggap selaku aspek penghubung, bukan pemisah. Inilah salah satu faktor yang mendasari upaya Indonesia untuk menjadi negara bahari, salah satunya ialah dengan acara tol maritim milik presiden Joko Widodo.
Selain itu, pengetahuan nusantara juga berkaitan akrab dengan dasar ideologi dan konstitusi yang dipakai oleh negara Indonesia. Yaitu pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara sepantasnya menjadi lem yang menyatukan wilayah dan masyarakat Indonesia dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika untuk mencapai tujuan nasional.
Hakikat Wawasan Nusantara
Pada hakikatnya, tulang punggung berdirinya negara Indonesia adalah penduduk Indonesia. Tulang punggung ini hanya mampu bangun dengan baik jika dibalut dalam toleransi, kesatuan, dan saling menolong.
Oleh alasannya itu, sungguh penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki wawasan yang menyeluruh wacana bangsanya sendiri. Pengetahuan untuk menatap bangsanya dalam ranah kesatuan, persatuan, dan keberagaman, agar merealisasikan kesatuan Indonesia.
Disini, masyarakat juga tergolong aparatur negara yang memiliki wewenang untuk mengadakan pemerintahan, bukan hanya masyarakat sipil.
Dengan memahami dengan baik wawasan nusantara ini, diperlukan, cara berfikir, sikap, dan langkah-langkah masyarakat Indonesia secara keseluruhan mampu diorientasikan pada kepentingan bangsa dan negara. Kepentingan bangsa dan negara ini pastinya yakni nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Latar Belakang Wawasan Nusantara
Secara lazim, terdapat 4 faktor yang melatarbelakangi dan menjadi dasar dari wawasan nusantara bangsa Indonesia.
Selain keempat aspek ini, pastinya masih banyak aspek-aspek lain, namun kali ini kita akan coba meliput faktor-faktor yang paling berpengaruh kepada pengetahuan nusantara bangsa Indonesia
Falsafah Dasar Negara: Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pastinya akan menghipnotis pengetahuan nusantara kita. Atau cara pandang dan pengertian kita kepada unsur-bagian yang ada pada suatu negara.
Secara biasa , kelima sila dalam pancasila semuanya kuat. Berikut ini ialah selayang pandang mengenai kelima butir pancasila yang menjadi dasar dari pengetahuan nusantara.
- Ketuhanan yang maha esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Kerakyatan yang dipimpin oleh pesan yang tersirat akal dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Persatuan Indonesia
Artinya, telah sepatutnya negara kita dilaksanakan menurut kelima nilai tersebut. Oleh alasannya adalah itu, pastinya pancasila akan berperan besar dalam membentuk pengetahuan nusantara bangsa Indonesia.
Aspek Kewilayahan Nusantara
Aspek kewilayahan dan kekayaan alam Indonesia juga merupakan salah satu faktor yang mendasari dan membentuk pengetahuan nusantara di Indonesia.
Kita sama-sama mengenali bahwa Indonesia sungguh kaya akan sumber daya alam. Kalau kalian amati, tanah Indonesia sangat berlimpah akan batubara, besi, fosfor, timah, sampai minyak bumi.
Oleh alasannya itu, Indonesia tidak memiliki kelangkaan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Bahkan, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor timah paling besar di dunia. Kita juga salah satu negara produsen kerikil bara terbesar di dunia.
Indonesia juga memiliki banyak sekali sumber daya alam yang terbarukan. Panas bumi, panas matahari, angin, sungai-sungai panjang yang mampu dibangun bendungan, hingga keragaman hayati Indonesia yang sangat tinggi merupakan pola sumber daya alam terbarukan Indonesia.
Bentang alam yang sangat beragam di Indonesia juga turut berperan besar dalam membangun wawasan nusantara yang sungguh luas. Kita ialah salah satu negara yang berada di ring of fire dan dilewati oleh dua barisan pegunungan ialah sirkum pasifik dan sirkum mediterania.
Aspek Sosial Budaya
Indonesia merupakan negara yang sungguh kaya akan budaya. Saat ini, kita mempunyai ratusan suku dan budaya yang tinggal dibawah atap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seluruh budaya ini diakomodasi oleh semboyan nasional yakni Bhinneka Tunggal Ika yang artinya meski berlawanan-beda namun tetap satu.
Budaya tarian kita ialah salah satu kekayaan budaya yang sangat berharga. Terdapat lebih dari 300 tarian tradisional Indonesia yang masih ada dan dilestarikan oleh penduduk setempat.
Selain itu, lagu-lagu daerah di Indonesia juga tidak kalah banyak. Terdapat ratusan lagu tempat yang dinyanyikan dengan memakai berbagai bahasa yang berbeda-beda oleh suku yang berlawanan-beda pula.
Indonesia juga memiliki keragaman keagamaan yang cukup tinggi. Terdapat puluhan bahkan ratusan agama yang ada di Indonesia. Mayoritasnya adalah agama setempat seperti jawa wiwitan ataupun keyakinan setempat yang lain. Namun, Indonesia memiliki 6 agama besar yang diakui oleh pemerintah.
Aspek Sejarah
Indonesia dan wilayah nusantara memiliki sejarah yang sungguh berwarna, mulai dari zaman kerajaan-kerajaan, penjajahan bangsa Eropa, usaha kemerdekaan, hingga zaman pasca kemerdekaan adalah kini.
Pengalaman sejarah ini memperlihatkan pemahaman kepada masyarakat Indonesia bahwa sungguh berbahaya jika kita terpecah-pecah. Akan sangat mudah bagi bangsa lain untuk memecah belah dan menguasai satu per satu.
Politik devide et impera yang dilakukan oleh VoC dan pemerintah kolonial Belanda masih cukup segar di ingatan para sejarawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Kebutuhan untuk bersatu ini ialah salah satu dari beberapa aspek yang membentuk wawasan nusantara bangsa Indonesia kini ini.
Asas-Asas yang Mendasari Wawasan Nusantara
Asas sendiri ialah sebuah dasar yang disepakati, dipatuhi, dan dipelihara demi terciptanya tujuan bareng . Sebagai salah satu wadah untuk mencapai tujuan bersama, wawasan nusantara memiliki asas-asas pula yang membuatnya bisa meraih tujuan tersebut.
Berikut ini antara lain ialah beberapa asas-asas yang mendasari wawasan nusantara.
- Kepentingan yang Sama. Maksudnya ialah, kita harus memiliki satu visi dan satu orientasi dalam memahami wawasan nusantara ini. Pada kurun penjajahan, kita mempunyai visi yang serupa yakni kemerdekaan Indonesia dari jajahan negara abnormal. Sekarang, kita juga mesti menyetujui bareng , apa yang bahu-membahu menjadi tujuan kita bareng . Salah satunya tentu saja merealisasikan nilai-nilai yang ada pada pancasila.
- Keadilan. Maksudnya yakni, distribusi kekayaan dan hasil yang proporsional. Disini, tergolong kedalam pembangunan infrastruktur, penyediaan lapangan kerja, dan pengelolaan sumber daya milik negara untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
- Kejujuran. Maksudnya adalah, terdapat kesesuaian antara kata dengan tindakan. Disini, harusnya dihentikan ada tipu-menipu dan saling mempergunakan yang merugikan. Ini berlaku bagi masyarakat yang dihentikan saling menipu, dan juga kepada pemerintah yang dihentikan ingkar terhadap rakyatnya.
- Solidaritas. Maksudnya yaitu bagaiamana seluruh elemen negara dapat saling berempati dan bersimpati dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan negara Indonesia. Solidaritas ini dapat diwujudkan dalam bentuk rela berkorban demi negara, rela menolong teman-teman yang terkena petaka, dan peduli dengan sesama.
- Kerjasama. Maksudnya ialah berkerjasama secara strategis maupun taktis untuk mencapai tujuan bareng ialah tujuan nasional. Kerjasama ini melibatkan semua kelompok dan harusnya meleburkan semua golongan, baik mayoritas maupun minoritas. Asas koordinasi ini berhubungan akrab dengan asas kepentingan dan solidaritas
- Kesetiaan. Maksudnya yakni loyalitas dari warga negara dan unsur-bagian negara kepada janji-kesepakatan nasional yang dibuat semenjak bangsa Indonesia bangun. Kesetiaan disini juga mampu diartikan sebagai loyalitas terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila selaku dasar negara Indonesia.
Jika asas-asas tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka akan sangat susah untuk meraih tujuan simpulan dari wawasan nusantara ini, yaitu perwujudan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara selaku salah satu faktor yang mendasari perwujudan visi dan misi negara pastinya memiliki kedudukan yang sungguh penting di hati penduduk Indonesia. Oleh alasannya itu, seharusnya semua masyarakat Indonesia dan unsur-komponen negara yang ada mendukung dan memahami wawasan nusantara ini sendiri.
Sayangnya, banyak negara yang masih belum menempatkan pengetahuan nusantara ini sebagai dasar dalam mewujudkan visi dan misi nasional. Oleh alasannya adalah itu, seharusnya Indonesia tidak terjebak kedalam lubang ini.
Fungsi Wawasan Nusantara
Secara umum, terdapat 4 fungsi utama dari wawasan nusantara bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat fungsi utama tersebut antara lain adalah.
- Sebagai konsepsi ketahanan nasional. Artinya, pengetahuan nusantara dijadikan dasar dalam pengembangan seni manajemen ketahanan nasional yang meliputi ketahanan ekonomi, pangan, sosial kemasyarakatan, dan ketahanan kewilayahan.
- Sebagai wawasan pembangunan. Artinya pengetahuan nusantara dijadikan aliran dalam mempersiapkan pembangunan nasional yang tentu saja akan mencakup kesatuan politik, perekonomian, sosial, budaya, serta aspek hankam.
- Sebagai pengetahuan pertahanan dan keamanan negara. Artinya, wawasan nusantara dijadikan dasar dalam mempersiapkan pertahanan dan keamanan nasional, geopolitik dan geostrategi regional, serta upaya hankam lainnya. Disini, Indonesia dianggap selaku suatu kesatuan kawasan yang didalamnya ada unsur-komponen kekuatan yang dapat melindungi negara.
- Sebagai wawasan kewilayahan. Artinya pengetahuan nusantara ini akan menjadi dasar untuk memutuskan batas-batas negara untuk meminimalkan sengketa dalam daerah-wilayah perbatasan Indonesia.
Batasan Wilayah Indonesia dalam Wawasan Nusantara
Terkhusus untuk wawasan kewilayahan, Indonesia telah memiliki beberapa landasan hukum dan historis yang menjadi dasar pengetahuan nusantara. Berikut ini adalah beberapa landasan-landasan mengenai kewilayahan NKRI.
- Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari para pejuang nasional. Pada lembaga ini, Dr Soepomo menyatakan bahwa Indonesia meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda, Muh Yamin menyatakan bahwa Indonesia meliputi pulau Sumatra, jawa, Sunda Kecil, Borneo, Celebes, Maluku-Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, dan Papua. Sedangkan, Ir Soekarno menyertakan bahwa kepulauan Indonesia ialah satu kesatuan yang tidak mampu dipisahkan
- Ordonantie (Undang-Undang Belanda) 1939 perihal penentuan lebar bahari sepanjang 3 mil maritim dengan cara menawan garis pangkal menurut garis pasang surut. Ketentuan ini menciptakan Indonesia tidak dianggap selaku sebuah kawasan yang utuh alasannya adalah dilalui oleh maritim-bahari Internasional dan diluar yurisdiksi nasional.
- Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957 yang merupakan penegasan pemerintah Indonesia tentang perairan negara Republik Indonesia yang terdiri dari
- Penentuan batas bahari kawasan yang memakai metode penarikan garis lurus dari titik terluar pulau-pulau republik Indonesia
- Penentuan wilayah lebar laut teritorial yang tadinya 3 mil maritim menjadi 12 mil maritim
- Penentuan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) selaku daerah yang dikuasai oleh negara pemanfaatan sumber daya alamnya. ZEE ini mempunyai luas sekitar 200 mil bahari dari garis pangkal kawasan bahari Indonesia
Pada risikonya, fungsi utama dari wawasan nusantara yaitu untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia demi mempertahankan kedaulatan negara dan mencapai tujuan negara.
Tujuan Wawasan Nusantara
Secara lazim, terdapat dua tujuan utama dari pengetahuan nusantara ialah fungsinya selaku
- Tujuan Nasional. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diterangkan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia ialah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk merealisasikan kemakmuran biasa , mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang menurut kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh alasannya itu, hal ini juga turut tercermin di pengetahuan nusantara yang bertujuan untuk mempertahankan persatuan Indonesia dan mempertahankan perdamaian dunia
- Tujuan kedalam. Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan kesatuan faktor kehidupan yang ada di Indonesia, baik alamiah maupun sosial. Maka mampu ditarik kesimpulan bahwa tujuan kedalamnya adalah untuk menjunjung kepentingan nasional serta kepentingan untuk mengembangkan kemakmuran dan kedamaian di Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari wawasan nusantara Indonesia sudah sangat sejalan dengan dasar negara dan dasar konstitusi negara kita. Yaitu, untuk membina kedamaian nasional dan internasional, mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Pemahaman Wawasan Nusantara: Trigatra dan Pancagatra
Secara lazim, terdapat dua konsep dasar yang dapat kita gunakan untuk mengetahui lebih lanjut secara kontekstual, apa sebenarnya pengetahuan nusantara itu dan apa saja yang termasuk kedalam wawasan nusantara.
Kedua desain dasar itu adalah trigatra dan pancagatra. Kedua desain ini menjelaskan mengenai bab-bagian yang berlainan yang jikalau digabungkan, akan menjadi kesatuan pengetahuan nasional yang utuh.
Trigatra terbagi kedalam 3 aspek yakni
- Geografis. Yang artinya letak dari sebuah negara secara geografi, baik letak absolutnya maupun letak relatifnya.
- Demografis. Yang artinya kondisi kependudukan suatu negara, mencakup persebaran penduduknya, transisi demografisnya, sampai piramida penduduknya.
- Strategis/Kekayaan Alam. Yang mencakup sumber daya alam apa saja yang dimiliki oleh negara tersebut.
Pancagatra sendiri terbagi menjadi 5 aspek yakni
- Ideologi. Yaitu tataran konseptual yang melatarbelakangi acuan pikir dan pola berkegiatan penduduk suatu negara. Indonesia sendiri ideologinya didasari oleh Pancasila.
- Politik. Yaitu sistem yang bermaksud untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh penguasa dan diamanatkan oleh dasar negara.
- Sosial-Budaya. Yaitu kondisi sosial yang ada di suatu lokasi, meliputi kebudayaan dan tradisi-tradisi yang ada di penduduk .
- Ekonomi. Yaitu keadaan keuangan dan material dari sebuah penduduk , kaitannya sungguh dekat dengan duit dan pekerjaan serta penghidupan.
- Pertahanan dan Keamanan. Yaitu bagaimana sebuah negara mampu mempertahankan kedaulatan dan keamanannya sendiri dari intrusi negara lain atau komponen-bagian bahaya lain baik internal maupun eksternal.
Implementasi Wawasan Nusantara
Kita telah banyak membicarakan tentang wawasan nusantara, kini, saatnya kita coba untuk membicarakan implementasi dari pengetahuan nusantara ini dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus menjadi pendapatkita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.
Kehidupan Politik
Dari sisi politik, terdapat beberapa poin penting yang harus kita sadari untuk merealisasikan peran kita yang maksimal dalam kancah perpolitikan dalam negri dan geopolitik regional.
- Pelaksanaan kehidupan politik yang tepat dengan undang-undang, seperti UU Parpol, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan aktivitas-aktivitas politik di Indonesia harus sesuai dengan undang-undang tersebut dan mementingkan kesatuan bangsa. Salah satu contoh konkretnya ialah dengan menerapkan asas LUBERJURDIL dalam pemilihan lazim.
- Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat yang tepat dengan hukum. Seluruh warga negara indonesia mesti taat dan patuh kepada aturan yang berlaku. Selain itu, aturan pun tidak boleh mempunyai pengecualian-pengecualian sehingga memungkinkan terjadi kecurangan. Untuk menentukan hal ini, semua produk hukum mesti bermuara kepada nilai nilai yang terkandung pada Pancasila dan UUD 1945.
- Menjunjung tinggi hak asasi manusia, toleransi, dan pluralisme untuk mempersatukan aneka macam agama, suku, dan bahasa yang berlainan. Hal ini penting untuk memperkuat persatuan nasional, sesuai dengan semboyan kita Bhinneka Tunggal Ika.
- Memperkuat janji politik khususnya pada partai politik dan lembaga pemerintahan guna memajukan kondusifitas iklim politik di Indonesia. Harapannya hal ini dapat memajukan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan nasional. Selain itu, harapannya juga pejabat politik tidak cuma berpolitik demi menerima jabatan, namun untuk menciptakan perubahan-pergantian positif dalam negara kita.
- Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah regional dan Internasional. Hal ini mampu dijalankan dengan cara memperkuat korps diplomatik kita selaku upaya menjalin korelasi luar negri dengan negara lain. Meningkatkan perdagangan internasional selaku bentuk partisipasi dalam perekonomian global. Atau mengirimkan prajurit perdamaian sebagai wujud keikutsertaan dalam mempertahankan perdamaian dunia.
Perekonomian Nasional
Dalam menyebarkan perekonomian nasional, ada beberapa poin penting yang mesti disadari oleh masyarakat Indonesia dan pembuat kebijakan adalah.
- Wilayah Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi. Mulai dari peluanggeostrategis kita yang sungguh menguntungkan, wilayah lautan yang luas, hutan-hutan yang besar, hasil tambang dan minyak yang kaya, serta keanekaragaman hayati yang sangat besar. Oleh sebab itu, implementasi kebijakan ekonomi harus mengamati hal-hal mirip ini.
- Pembangunan ekonomi mesti mengamati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mirip keadilan sosial dan penyamarataan pembangunan antar daerah. Oleh sebab itu, pengembangan daerah dan pengembangan perekonomian regional harus mengamati nilai-nilai ini.
- Pembangunan perekonomian Indonesia mesti melibatkan partisipasi aktif dari rakyat Indonesia. Artinya, pengembangan perekonomian harus terkait dengan hajat orang-orang dan melibatkan mereka, dihentikan murni teknokratis dan diatur oleh pemerintah sentra. Salah satu contohnya adalah dengan mempergunakan otonomi daerah untuk meningkatkan partisipasi pembangunan di kawasan-daerah. Selain itu, pengembangan perekonomian ini juga harus bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dihentikan hanya penduduk -masyarakat tertentu saja.
Kehidupan Bersosial dan Berbudaya
Dalam melakukan kehidupan sosial dan budaya sehari-hari masyarakat Indonesia, terdapat beberapa hal yang mesti diamati oleh penduduk Indonesia. Hal ini juga pada dasarnya akan menjadi pemikiran bagi pemerintah untuk mengerjakan dan mengendalikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Mengembangkan kehidupan bangsa yang menurut Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, kehidupan sehari-hari harus didasarkan pada asas toleransi dan saling menghargai perbedaan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan persatuan Indonesia yang berketahanan, dimana semua unsur masyarakat bahu membahu untuk meraih tujuan bangsa.
- Mengembangkan pembangunan yang setara dan berkeadilan. Artinya, program pembangunan dan konsentrasi aktivitas mesti mengamati pemerataan antar budaya, status sosial, dan lokasi kewilayahan. Contoh yang paling konkrit adalah dengan melakukan distribusi dana desa kepada seluruh daerah, membangun dari kawasan pinggiran, serta melakukan pengembangan berbasis masyarakat.
- Mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia. Artinya, pemerintah dan masyarakat mesti pundak membahu melestarikan kebudayaan Indonesia yang sungguh kaya. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal mulai dari pendidikan, pengembangan museum, kenaikan pendapatan nasional lewat pariwisata, serta kenaikan kebanggaan bangsa dikala budaya kita dipamerkan ke khalayak luas.
Pertahanan dan Keamanan Negara
Dalam mewujudkan pertahanan dan keselamatan negara yang bagus, pastinya mesti mengamati aspek wawasan nusantara yang berafiliasi. Berikut ini yakni poin-poin penting wawasan nusantara yang harus disadari dalam pengembangan kebijakan pertahanan dan keselamatan.
- Kegiatan pertahanan dan keselamatan harus melibatkan seluruh bagian masyarakat. Artinya, pertahanan Indonesia tidak cuma menurut Tentara Nasional Indonesia dan polisi, tetapi melibatkan seluruh unsur masyarakat, mulai dari penduduk umum, mahasiswa, menwa, hansip, dan satpam. Hal ini bermaksud untuk memajukan ketahanan negara dari guncangan dan ancaman baik dari luar maupun dalam.
- Membangun rasa persatuan dan kesatuan penduduk Indonesia. Hal ini bertujuan supaya terbentuk solidaritas antar penduduk , sehingga ketika ada yang mengalami musibah atau ancaman, penduduk Indonesia yang tinggal di kawasan lain akan tergerak untuk membantu.
- Membangun angkatan bersenjata yang berkualitas. Artinya yaitu, Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, dari sabang sampai merauke. Oleh karena itu, dibutuhkan angkatan bersenjata yang berkualitas dan perlengkapan ALUTSISTA yang mumpuni untuk meliputi seluruh daerah Indonesia.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon