Angin Muson atau monsoon merupakan fenomena cuaca yang terjadi pada lapisan troposfer bawah.
Pada dasarnya, muson adalah angin yang mengalami perubahan arah seiring dengan pergeseran posisi matahari dan bergantinya musimikli.
Pergantian arah angin ini disebabkan oleh perbedaan panas serta tekanan antara cuilan bumi bagian utara dan selatan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, perbedaan ini disebabkan oleh bergantinya isu terkini.
Sistem angin muson yang mayoritas di dunia ada dua ialah Afrika, Asia, dan Indo-Australia. Pada postingan ini, penulis tidak akan membahas terlalu dalam tentang muson Eropa serta muson Amerika Utara dan Selatan sebab mereka bukan merupakan muson komplit.
Istilah monsoon dalam bahasa Inggris disangka dipengaruhi oleh perumpamaan Portugis moncao dan Arab ialah Mawsim. Istilah muson di Indonesia mungkin dipengaruhi oleh bangsa Belanda yang menyebut muson sebagai monson.
Daftar Isi
Dampak Angin Muson
Dampak utama dari angin muson ialah pergantian pada curah hujan dari daerah-wilayah yang dilewatinya.
Ketika sebuah kawasan dilewati oleh angin muson lembap yang telah melewati maritim, maka daerah tersebut akan mengalami demam isu hujan yang cukup deras.
Jika suatu kawasan dilewati oleh angin muson kering yang melalui daerah daratan, maka tempat tersebut akan mengalami kekeringan karena sukar terjadi hujan.
India ialah salah satu kawasan yang sangat terpengaruh oleh muson. Angin muson berair mengganti wilayah-daerah gurun India menjadi daerah subur yang ditumbuhi oleh banyak pepohonan.


Gambar diatas ialah tempat Western Ghats di India yang identik dengan kekeringannya. Namun, saat angin muson tiba dan menjinjing hujan, daerah tersebut bertransformasi menjadi mirip hutan.
Oleh alasannya itu, muson merupakan faktor yang sangat kuat dalam mengontrol iklim suatu kawasan.
Bisa saja kawasan yang dipengaruhi oleh muson memiliki 6 bulan pertama yang sungguh kering dan 6 bulan kedua yang sungguh lembap, seperti India. Daerah-kawasan yang dipengaruhi oleh muson umumnya memiliki pembagian terstruktur mengenai iklim tersendiri.
Proses Terjadinya Angin Muson
Angin muson intinya adalah sea breeze atau angin yang bertiup dikala suhu daratan lebih hambar atau panas secara signifikan dibandingkan dengan suhu lautan.
Hal ini terjadi karena sifat absorpsi panas air yang berlawanan dengan daratan.
Di permukaan bahari, temperatur biasanya lebih konstan alasannya adalah air memiliki kapasitas panas yang tinggi, disamping itu, terdapat pula arus konveksi dan konduksi antar lapisan air sehingga panas terdistribusi secara merata.
Berbeda dengan bahari, daratan mempunyai kapasitas panas yang rendah (tidak bisa menyerap banyak panas) dan hanya dapat melaksanakan transfer kalor dengan cara konduksi.
Berdasarkan klarifikasi diatas, kita mampu mempesona kesimpulan bahwa daratan akan lebih cepat panas saat disinari oleh matahari ketimbang lautan.
Karena daratan lebih panas saat disinari oleh sinar matahari, maka tekanan udara di daratan pun lebih rendah ketimbang tekanan udara di permukaan maritim sekitarnya.
Perbedaan tekanan ini membuat angin bertiup dari bahari (tekanan tinggi) menuju daratan (tekanan rendah). Sehingga, terciptalah muson basah dimana angin menenteng uap air menuju daratan.
Namun, daratan juga memiliki sifat unik, yaitu mampu mengeluarkan panas lebih cepat daripada lautan.
Oleh sebab itu, saat matahari telah tidak bersinar secara terik di suatu daerah, suhu daratan akan condong lebih rendah daripada suhu lautan.
Hal ini menjadikan imbas sebaliknya, yakni angin berhembus dari daratan (tekanan tinggi) ke lautan (tekanan rendah). Pada perkara ini, muson kering terjadi, dimana udara yang kering dari daratan berhembus ke arah maritim.
Sistem Muson Dunia
Secara umum, terdapat 5 sistem muson dunia, yakni
- Muson Afrika
- Muson Asia
- Muson Indo-Australia
- Muson Amerika
- Muson Eropa
Namun, mirip yang sudah diterangkan diawal, muson yang dominan ialah muson Afrika, Muson Asia serta muson Indo-Australia.
Muson Afrika
Muson Afrika terjadi alasannya terdapat pergantian daerah konvergensi antar tropik (DKAT) dan perbedaan suhu antara gurun sahara dengan samudera Atlantik ekuatorial.

Pada bulan Juni sampai September, matahari bergerak menuju cuilan bumi utara. Pergerakan ini melalui gurun Sahara sehingga menyebabkan gurun sahara menjadi sungguh panas. Tekanan di atas gurun Sahara pun menurun sehingga angin dari samudera Atlantik berhembus ke arah gurun Sahara.
Angin pasat dan angin lokal harmattan yang sangat kering di atas sudan dan sahel digantikan oleh daerah doldrum DKAT yang terdorong ke arah utara oleh angin muson.
Daerah Konvergensi Antar Tropis ini membawa curah hujan yang tinggi sebab terjadi perawanan dan kondensasi yang besar pula.
Siklus muson ini merupakan penunjang kehidupan bagi masyarakat dan flora serta fauna yang tinggal di daerah Sahel. Tanpa adanya siklus muson ini, sungguh susah mendapatkan air di kawasan tersebut.
Pada bulan Januari sampai Maret, suhu di atas gurun Sahara tidak setinggi pada bulan Juni-September. Oleh karena itu, zona tekanan rendah di atas gurun Sahara melemah.
Karena zona tekanan rendah di gurun Sahara melemah, angin yang berhembus dari Samudera Atlantik ke arah Afrika Sub-Sahara pun melemah, sehingga terdorong kembali ke arah Selatan oleh angin pasat.
Pada bulan ini, Sahel dan Afrika Sub-Sahara menjadi sungguh kering sedangkan Afrika Selatan dan pantai Timur Afrika menjadi sungguh lembap. Perpindahan curah hujan ini berkorelasi dengan pergerakan DKAT yang kembali turun ke selatan.
Muson Asia
Muson Asia secara biasa dapat dibagi menjadi dua, yakni muson India, dan muson Asia Timur.
Muson Barat Daya (India)
Muson barat daya India berjalan dari bulan juli sampai september.
Disaat matahari berada di selatan, gurun Thar serta daerah di sekitar India tengah dan utara memanas lebih singkat dibandingkan samudera hindia.
Pemanasan ini menyebabkan terjadinya tempat tekanan udara rendah diatas sub-benua India. Angin dari samudera Hindia yang memiliki tekanan udara lebih tinggi pun berhembus ke atas sub-benua India untuk mengisi kekosongannya.

Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa angin yang berhembus dari samudera Hindia terpecah menjadi dua cabang, yaitu cabang laut Arab dan cabang Teluk Bengal.
Angin yang berhembus dari samudera Hindia tersebut pada risikonya akan melaju terus ke utara dan terhalang oleh pegunungan Himalaya.
Ketika terhalang oleh pegunungan Himalaya, angin tersebut akan naik dan berkondensasi alasannya adalah efek dari pendinginan adiabatik. Fenomena inilah yang mengakibatkan terjadinya hujan deras di India pada bulan juli sampai september.
Hujan yang dibawa oleh muson barat daya ini mencakup nyaris 80% curah hujan di India dan memiliki tugas yang sungguh penting bagi perekonomian India yang mana 25% dari PDB nya berasal dari pertanian.
Muson Timur Laut (India)
Sekitar bulan September, matahari akan kian bergerak ke arah selatan, sehingga daerah di sekeliling sub-benua India mengalami penurunan suhu sebab paparan radiasi matahari pun menyusut.
Namun, seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya, air lebih sulit menyerap dan mengeluarkan panas, sehingga samudera Hindia masih lebih hangat ketimbang sub-benua India.
Perbedaan suhu ini menyebabkan terbentuknya tempat bertekanan rendah diatas samudera Hindia dan daerah bertekanan tinggi diatas sub-benua India, utamanya di sekitar Himalaya dan Tibet.

Oleh alasannya adalah itu, angin akan berhembus dari Utara (Himalaya) menuju samudera Hindia di Selatan. Angin ini bersifat kering sehingga menjinjing trend kemarau bagi sebagian besar India.
Namun, mampu dilihat pada peta diatas bahwa terdapat cabang angin yang melewati teluk Bengal. Cabang ini menenteng uap air di teluk Bengal dan membuangnya dalam bentuk hujan pada wilayah India Selatan mirip Chennai, Tamil Nadu, dan Sri Lanka.
Muson Asia Timur
Muson asia timur adalah fenomena angin muson yang menghipnotis daerah Indo-China, Filipina, China, Taiwan, Korea, dan Jepang.
Daerah-tempat ini identik dengan muson isu terkini panas yang basah serta muson animo acuh taacuh yang kering.

(Yancheva, 2017)
Hujan yang terjadi pada muson asia timur membentuk pola garis yang membentang dari timur ke barat, kecuali pada China bagian Timur dimana garis ini berbelok sedikit ke arah Timur Laut menuju Korea dan Jepang.
Hujan musiman ini dikenal sebagai Meiyu di China, Jangma di Korea, dan Bai-U di Jepang. Uniknya, Jangma dan Bai-U memilik sifat yang mirip dengan hujan frontal.
Sebelum muson trend panas, akan terjadi musim hujan pre-muson di sekitar Laut China Selatan dan Taiwan pada bulan Mei permulaan.
Sekitar bulan Mei hingga Agustus, garis hujan akan bergerak perlahan ke utara, bermulai dari IndoChina, melalui Laut China Selatan (Mei), Sungai Yangtze dan Jepang (Juni), hingga akhirnya meraih Korea dan China bab Utara (Juli).
Saat fenomena muson selsai pada bulan Agustus, garis hujan akan bergerak kembali ke arah China Selatan.
Muson Indo-Australia
Muson Indo Australia adalah muson yang rasanya sungguh familiar dengan telinga kita. Muson ini pada dasarnya mensugesti pola isu terkini dan ekosistem di Australia dan Indonesia
Seperti muson kebanyakan, muson Indo-Australia mampu dipisahkan menjadi dua, ialah muson lembap dan muson kering. Muson basah lebih diketahui selaku muson barat sedangkan muson kering lebih dikenal selaku muson timur.
Angin Muson Barat
Angin muson barat di Indonesia terjadi pada bulan Oktober sampai April. Pada bulan ini, matahari sedang berada di cuilan bumi bab selatan, sehingga benua Australia jauh lebih panas daripada benua Asia.

Karena perbedaan suhu tersebut, terbentuklah zona tekanan rendah di atas benua Australia dan zona tekanan tinggi di atas benua Asia.
Seperti yang telah kita ketahui, angin akan bergerak dari zona tekanan tinggi ke tekanan rendah. Oleh alasannya adalah itu, angin akan bergerak dari benua Asia menuju benua Australia.
Karena dipengaruhi oleh gaya coriolis, angin dari utara yang bergerak ke arah selatan akan dibelokkan ke arah barat. Oleh karena itu, angin yang berasal dari China Tengah atau China Utara yang telah melewati Laut China kembali berbelok ka arah Indonesia.
Angin yang melalui Laut China ini pastinya menjinjing uap air, sehingga Indonesia mengalami isu terkini hujan ketika terjadi muson barat.
Angin muson barat juga mempunyai pengaruh downwelling dan upwelling di beberapa wilayah pantai. Pantai yang mengalami downwelling antara lain yakni
- Pantai Selatan Jawa
- Pantai Barat Sumatera
- Pantai Barat Sulawesi
- Pantai Selatan Papua
Sedangkan daerah yang mengalami upwelling ialah
- Pantai Timur Sumatera
- Pantai Utara Jawa
- Pantai Timur Sulawesi
- Pantai Utara Papua
Angin Muson Timur
Angin muson timur di Indonesia terjadi pada bulan April-Oktober. Pada bulan ini, matahari berada di kepingan bumi bagian utara, sehingga suhu di benua Asia lebih panas daripada benua Australia.

Perbedaan suhu tersebut menyebabkan terjadinya zona tekanan rendah di atas benua Asia dan tekanan tinggi di atas benua Australia. Angin pun akan berhembus dari benua Australia menuju benua Asia.
Karena dipengaruhi oleh gaya coriolis, angin yang berhembus ke arah utara akan dibelokkan ke arah barat, kemudian ke arah timur sehabis melewati garis kathulistiwa.
Sebelum mencapai Indonesia, angin ini tidak melewati banyak badan air, angin ini justru melewati gurun-gurun di Australia Tengah dan Utara, sehingga tidak terdapat uap air. Oleh karena itu, angin muson timur menyebabkan kekeringan di Indonesia.
Angin muson timur, sama mirip angin muson barat, mempunyai efek upwelling dan downwelling pada perairan di Indonesia. Wilayah yang mengalami downwelling yakni
- Pantai Timur Sumatera
- Pantai Utara Jawa
- Pantai Timur Sulawesi
- Pantai Utara Papua
Sedangkan daerah yang mengalami upwelling ialah
- Pantai Selatan Jawa
- Pantai Barat Sumatera
- Pantai Barat Sulawesi
- Pantai Selatan Papua
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon