Pertumbuhan masyarakatatau lebih tepatnya pergeseran penduduk yaitu perumpamaan yang melambangkan pergeseran jumlah masyarakatpada sebuah kawasan tertentu dalam abad waktu tertentu.
Pertumbuhan penduduk sangatlah penting untuk dipelajari oleh semua orang sebab menyangkut pergantian jumlah manusia dan insan yakni subyek semua penyusunan rencana dan keputusan bisnis yang diambil.
Daftar Isi
Istilah-Istilah Yang Perlu Diketahui
Pertumbuhan Natural
Pertumbuhan natural yakni selisih antara dua faktor yang lain yakni angka kelahiran bergairah, dan angka akhir hayat bernafsu. Angka kemajuan natural yang nyata menandakan bahwa penduduk sebuah daerah cenderung bertambah, sedangkan angka negatif menunjukkan bahwa penduduk sebuah kawasan menyusut.
Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran per 1000 orang dalam abad waktu 1 tahun. Angka ini digunakan bersama dengan angka maut berangasan untuk mengkalkulasikan perkembangan natural.
Angka Kematian Kasar
Angka maut bernafsu adalah jumlah akhir hayat per 1000 orang dalam era waktu 1 tahun. Angka ini digunakan bersama dengan angka kelahiran kasar untuk mengkalkulasikan perkembangan natural.
Migrasi Total (Net-Migration)
Migrasi total yaitu jumlah orang masuk/keluar dari sebuah tempat/negara dalam era waktu satu tahun. Angka faktual memperlihatkan bahwa terdapat lebih banyak orang yang masuk ke dalam kawasan tersebut, sedangkan angka negatif bermakna lebih banyak yang keluar.
Total Fertility Rate (TFR)
Total fertility rate atau kesuburan total ialah perhitungan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh kaum perempuan dari awal periode subur sampai tamat hayatnya.
Age Specific Fertility Rate (ASFR)
Sama mirip total fertility rate, ASFR juga mengkalkulasikan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan. Namun, pada indikator ini, kelas-kelasnya dibagi tergantung dengan rentang umur.
ASFR berkhasiat untuk mengetahui segmen umur mana yang paling subur dan segmen umur mana yang kurang subur. Sehingga acara-program pengendalian populasi mampu dilaksanakan dengan lebih efektif.
Replacement Level Fertility
Replacement level fertility yaitu tingkat kesuburan perempuan yang menyebabkan sebuah negara mengalami kemajuan masyarakat0 atau stagnan. Secara biasa , angka replacement level disepakati berada pada angka 2.1, adalah rata-rata perempuan melahirkan 2.1 anak.
Angka 2 didapatkan alasannya adalah satu keluarga berisikan 2 orang renta, ayah dan bunda, sehingga idealnya mereka mempunyai 2 penerus pula. Namun angka 0.1 disertakan alasannya disadari bahwa masih terdapat kematian balita, maut saat lahir, serta angka keinginan hidup yang kurang ideal.
Sehingga, jikalau siapa pun cuma memiliki 2 anak, kemungkinan negara tersebut tetap akan mengalami penurunan populasi.
Ketika angka kelahiran berada diatas replacement level fertility dan angka harapan hidup tinggi, suatu negara memiliki peluang mengalami penuaan demografis. Kondisi ini terjadi ketika terdapat lebih banyak orang renta dibandingkan dengan orang-orang pada usia produktif. Hal ini sungguh berbahaya alasannya adalah mengembangkan rasio ketergantungan negara tersebut.
Angka Harapan Hidup
Angka cita-cita hidup yakni prediksi jumlah umur seseorang yang baru lahir pada saat tersebut. Prediksi ini didasarkan pada data rata-rata umur ajal dari wilayah tersebut. Sebagai teladan, kalau angka harapan hidup sebuah kawasan ialah 76, maka secara biasa , bayi yang gres lahir pada dikala tersebut akan hidup hingga umur 76.
Angka cita-cita hidup yang tinggi dapat menunjukkan bahwa sebuah negara ialah negara maju. Seperti halnya menurunkan tingkat kelahiran dan akhir hayat, meningkatkan angka impian hidup memerlukan teknologi dan infrastruktur yang sangat bagus. Teknologi dan infrastruktur tersebut kecil kemungkinan dapat dimiliki oleh negara yang belum meningkat .
Sudut Pandang
Dalam melihat kemajuan penduduk dunia, terdapat 2 sudut pandang yang mendominasi, yakni pesimis dan optimis.
Sudut pandang ini membicarakan perihal ketersediaan sumberdaya alam serta kesanggupan alam untuk menyokong insan yang tinggal.
Pada dasarnya, kedua sudut pandang ini menempati posisi yang saling berjauhan atau polar opposites. Namun, kenyataanya, dalam dunia kasatmata, tidak ada satu sudut pandang yang mutlak benar dan mutlak salah. Selalu terjadi kompromi antara kedua persepsi ini dalam menciptakan kebijakan kependudukan.
Sudut Pandang Malthusian: Pesimis
Sudut pandang pesimis umumnya diatributkan kepada penunjang pandangan baru-inspirasi Thomas Malthus. Menurut Malthus, populasi akan bertumbuh jauh lebih cepat dari kesanggupan alam untuk menyediakan sumberdaya dan kesanggupan manusia untuk membuat masakan.

Pertumbuhan insan yang sangat cepat disebabkan oleh aspek exponential growth dimana perkembangan yang terjadi mengikuti deret perkalian mirip 2,4,8,16,32,…n. Sedangkan pertumbuhan bikinan kuliner cuma dapat tumbuh secara linear atau deret pertambahan seperti 1,2,3,4,5…n.
Pada balasannya, jumlah makanan tidak akan sebanding dengan jumlah penduduk. Oleh sebab itu, populasi harus dikelola supaya tidak menjadikan krisis.
Sudut Pandang Boserup: Optimis
Sudut pandang optimis ialah perumpamaan lazim yang merepresentasikan banyak persepsi oleh banyak hebat, namun pada masalah ini, akan dibahas persepsi dari Ester Boserup, seorang ekonom yang kurang setuju dengan persepsi Malthus yang menurutnya terlalu pesimis.
Boserup beropini bahwa kalau manusia dihadapkan pada suatu keadaan yang mendesak dan membahayakan keamanannya, insan tersebut akan terdorong untuk melaksanakan penemuan.
Oleh karena itu, saat manusia mengalami overpopulasi, insan akan senantiasa mendapatkan cara untuk memproduksi lebih banyak sumber daya alam supaya dapat tetap hidup.

Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa seiring dengan bertambahnya populasi, buatan masakan manusia pun terus bertambah. Hal ini berkorelasi dengan revolusi industri serta revolusi pertanian yang terjadi guna menyanggupi keperluan manusia yang terus semakin banyak.
Contoh paling kasatmata dari prinsip optimisme ini yaitu pada ketika revolusi pertanian. Jumlah insan yang semakin tinggi dan lahan yang semakin sempit mengancam suplai kuliner dunia. Banyak orang terancam mengalami kelaparan atau malnutrisi, terutama di negara-negara berkembang.
Dihadapkan dengan kondisi ini, ilmuan-ilmuan dunia memperoleh aneka macam teknologi canggih mirip alat mekanisasi pertanian, pupuk, pestisida, hibrida, dan metode tani lainnya yang mengembangkan hasil buatan dan menghalangi kelaparan massal.
Faktor yang Mempengaruhi
Angka Kelahiran
Angka kelahiran sangat mempengaruhi kemajuan masyarakatyang terjadi. Angka kelahiran yang tinggi akan mengakibatkan perkembangan penduduk yang tinggi pula dan angka kelahiran yang rendah akan menyebabkan sebaliknya.
Angka kelahiran biasanya menjadi kriteria kemajuan suatu bangsa. Dalam denah transisi demografis, semakin rendah angka kelahiran maka semakin maju negara tersebut.
Namun, tingkat kelahiran yang terlalu rendah mampu mengakibatkan persoalan penuaan penduduk dan abnormalitas yang lain pada struktur penduduk sebuah negara.
Angka Kematian
Angka ajal juga mempunyai imbas yang besar pada pertumbuhan penduduk. Angka maut yang tinggi akan menjadikan berkurangnya jumlah masyarakatatau pertumbuhan masyarakatminus, sedangkan angka maut yang rendah akan menimbulkan sebaliknya.
Angka akhir hayat umumnya menjadi indikator untuk menjumlah tingkat perkembangan sebuah bangsa. Semakin rendah tingkat kematian yang ada, maka bangsa tersebut dianggap kian maju.
Hal ini dikarenakan diperlukan teknologi dan infrastruktur yang baik untuk menurunkan angka kematian, sehingga hanya negara yang mempunyai teknologi dan infrastruktur mumpuni yang dapat mempunyai angka maut rendah.
Angka kematian dan kelahiran merupakan dua aspek yang menghipnotis pertumbuhan natural penduduk suatu daerah. Selisih dari kedua faktor ini menentukan perkembangan natural penduduk kawasan tersebut.
Namun, tidak semua kemajuan penduduk disebabkan oleh kelahiran dan ajal, ada pula yang disebabkan oleh migrasi.
Migrasi
Migrasi penduduk sungguh berpengaruh pada perkembangan penduduk sebuah daerah. Semakin mempesona daerah tersebut bagi migran, maka akan kian banyak migran yang tiba ke lokasi tersebut. Kedatangan migran ini akan menjadikan perkembangan masyarakatpada wilayah tersebut.
Migrasi juga dapat menjadikan berkurangnya jumlah penduduk. Ketika suatu tempat dianggap sangat jelek sehingga tidak menarik untuk ditinggali, maka orang akan keluar dari tempat tersebut.
Migrasi keluar ini meminimalisir jumlah penduduk pada daerah tersebut sehingga pertumbuhannya mampu dikatakan minus. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka dapat mengakibatkan fenomena brain drain dan krisis kependudukan.
Meskipun migrasi mempunyai pengaruh pada perhitungan masyarakatdalam skala kontinental, nasional, dan yang lebih kecil, migrasi tidak kuat pada kemajuan penduduk dunia.
Pertumbuhan masyarakatyang disebabkan migrasi bila dijumlahkan akan menjadi zero sum game, kedatangan seorang di suatu negara pasti berasal dari negara lain. Oleh alasannya adalah itu, migrasi secara global hanya kuat terhadap persebaran dan kepadatan penduduk suatu wilayah.
Contohnya yakni dikala ribuan orang Irlandia berpindah dari negara asalnya ke Amerika Serikat. Amerika Serikat mengalami kemajuan penduduk sebab fenomena tersebut, namun Irlandia mengalami penurunan jumlah penduduk yang proporsional dengan jumlah kemajuan masyarakatAmerika Serikat.
Perhitungan kemajuan Penduduk
Dari faktor-faktor diatas ditemukan rumus untuk menjumlah kemajuan penduduk secara kasar selaku berikut

Menggunakan rumus diatas kita mampu mengkalkulasikan nilai perkembangan penduduk sebuah kawasan. Contohnya ialah jikalau suatu negara memiliki masyarakat100 juta dan pada tahun itu lahir 1 juta bayi, maka angka pertumbuhannya ialah 0.01 per tahun.

Umumnya, perkembangan penduduk dijumlah dengan menggunakan rasio. Oleh sebab itu kita mampu mengalikan angka kemajuan dengan 100% untuk menerima rasio pertumbuhannya. Pada masalah diatas, angka pertumbuhannya adalah 0.01 sehingga rasio perkembangan orangnya adalah 1%.
Referensi
Waugh, David (2014). Geography an Integrated Approach, Fourth Edition. Oxford University Press
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon