Kamis, 02 Juli 2020

Delta Sungai: Pemahaman, Jenis, Dan Proses Terbentuknya


Delta sungai adalah salah satu relief bumi yang sungguh penting untuk dipelajari, khususnya bagi kalian yang mendalami geografi fisik dan hidrologi.





Mungkin bagi Anda yang masih berada di bangku sekolah tidak ajaib lagi dengan nama ini. Materi ini memang sering sekali dibahas dalam pelajaran Geografi, khususnya yang membicarakan tentang daur air dan lingkungan.





Pada artikel ini, kita akan membahas secara lebih dalam apa itu delta sungai, jenis-jenisnya, serta proses terbentuknya.






Pengertian Delta Sungai





Delta sungai atau kuala adalah suatu endapan yang terjadi di muara sungai. Bentang alam ini terbentuk ketika air sungai bertemu dengan badan air lain, yang umumnya yaitu laut atau danau.





Agar sebah delta sungai mampu terbentuk, laju arus air pada bab sungai tersebut haruslah lemah atau pelan semoga sedimen mampu terendap.





Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) delta sungai dapat didefinisikan selaku





Endapan tanah yang pembentukannya terjadi di segitiga muara sungai. Dalam hal ini penentuan arus air yang melaju dari hilir ke muara menjadi aspek utama untuk membentuk jenis sedimentasi ini.





Menurut Boggs (1987) delta sungai dapat didefinisikan selaku





Endapan yang terbentuk sebab adanya imbas sedimentasi fluvial yang memasuki tempat air hening





Menurut Allen, delta sungai juga mampu didefinisikan selaku





Bagian dari pantai yang menjorok ke laut. Pada dasarnya endapan ini bisa terbentuk karena adanya sedimentasi sungai yang masuk ke ranah danau laguna dan juga lautan. Biasanya volume dari sedimentasi ini juga lebih besar dari kesanggupan pendistribusiannya.





Sedangkan, menurut Coleman, Scott, dan Fischer, delta sungai dapat didefinisikan sebagai





Pengendapan yang terbentuk balasan adanya aktivitas sungai atau muaranya. Sehingga acara ini menimbulkan endapan sedimentasi yang menunjukkan hasil progradasi tidak terorganisir yang juga terjadi pada garis pantai.





Oleh karena itu, kita mampu menarik kesimpulan bahwa delta sungai intinya yaitu suatu kawasan dimana sungai mendeposisikan sedimen yang dibawanya.





Umumnya, delta ini terletak di muara sungai dimana pemikiran air sungai berjumpa dengan tubuh air lain, mirip bahari atau danau.





Selain itu, delta juga mungkin terbentuk dikala kecepatan pedoman air sungai melambat secara drastis dalam waktu yang singkat. Hal ini umumnya terjadi sebab ada perbedaan ketinggian yang mendadak ataupun alasannya adalah faktor badan air yang lain.





 



Jenis-Jenis Delta Sungai





Secara umum, terdapat 3 jenis delta sungai yang sering kalian dapatkan pada kehidupan sehari-hari. Ketiga jenis delta ini dipengaruhi oleh dinamika antara sungai, gelombang maritim, dan juga pasang-surut yang ada pada tubuh air tersebut.





Jenis jenis delta sungai
Classification of River Deltas (Witek, P)




Berdasarkan gambar diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat 4 jenis delta sungai yakni





  • Cuspate
  • Lobate
  • Elongate
  • Estuarine




Agar kalian lebih paham, kita akan membahas secara lebih mendalam keempatnya dibawah ini





Delta Cuspate





Jenis delta Cuspate ini lebih banyak dipengaruhi oleh gelombang laut dibandingkan dengan air yang mengalir dari sungai tersebut. Pada delta ini, transportasi dan pengendapan sedimen dikelola oleh gelombang maritim.





Hal ini terjadi sebab gaya yang diberikan oleh gelombang maritim jauh lebih besar lengan berkuasa daripada arus sungainya.





Umumnya, delta jenis cuspate ini terbentuk pada kawasan-tempat yang mempunyai gelombang bahari berkekuatan tinggi dan sungai yang relatif lemah pedoman airnya.





Gelombang berkekuatan tinggi ini lazimnya dipengaruhi oleh angin yang berhembus dari daratan ke maritim dan sebaliknya. Selain itu, kekuatan gelombang juga dipengaruhi oleh batimetri dasar laut yang mensugesti refraksi gelombang serta difraksi gelombang.





 



Delta Lobate





Delta lobate ialah delta sungai yang berupa membundar layaknya kipas. Umumnya, orang-orang familiar dengan bentuk delta mirip ini alasannya banyak ditunjukkan di film-film ataupun di buku-buku.





Delta mirip ini terbentuk ketika gaya dari gelombang laut setara dengan kekuatan pemikiran arus sungai. Oleh karena itu pemikiran akan terhenti namun arus sedimentasi tidak sepenuhnya dikelola oleh gelombang laut.





Contoh dari delta mirip ini ialah delta sungai Danube seperti yang telah di ilustrasikan diatas.





 



Delta Estuaria





Sungai-sungai yang bermuara pada maritim dengan pasang dan surut yang relatif tinggi umumnya tidak membentuk delta, namun membentuk bentang alam estuaria.





Disini, sedimentasi dari pemikiran sungai akan di acak-acak setiap ada perubahan tinggi air bahari oleh pasang surut. Oleh sebab itu, bentuknya tidak jelas dan tidak mempunyai bentuk niscaya.





Namun, karena sering terjadi pasang dan surut, acap kali daerah delta ini mampu ditinggali saat air sedang surut. Oleh sebab itu, seringkali insan bercocok tanam atau hidup sementara di sepanjang delta ini.





Contohnya yakni sungai Fly atau yang lebih populer lagi yaitu sungai St. Lawrence di Amerika Utara dan Gangga-Brahmaputra di India-Bangladesh.





 



Delta Elongate





Delta berjenis elongate ini mempunyai jalur sedimentasi yang memanjang dan menjorok ke arah lautan. Hal ini terjadi sebab arus anutan sungai cukup kuat sehingga mampu mengalahkan bahari yang lebih hening.





Terkadang, delta berjenis elongate ini diberi nama birds foot delta alasannya adalah mempunyai bentuk seperti kaki burung.





Contoh dari sungai yang mempunyai delta berupa elongate ini ialah sungai Mississippi di Amerika Serikat. Sungai ini mempunyai fatwa air yang besar lengan berkuasa dan sedimen yang cukup banyak, sehingga mampu membentuk delta yang menjorok kedalam lautan.





 



Morfologi Delta Sungai





Morfologi Delta Sungai Mahakam
Morfologi Delta Sungai Mahakam (Allen & Chamber, 1998)




Secara biasa , morfologi sebuah delta terbagi menjadi 3 bagian ialah delta plain, delta front, serta area prodelta. Berikut ini klarifikasi dari masing-masing bab tersebut





Delta Plain





Delta plain ialah bab delta yang berada pada bab dataran rendah di permukaan daratan. Kawasan ini tersusun atas active channel dan abandoned channel.





Kedua jenis channel ini lazimnya dipisahkan oleh lingkungan perairan dangkal dan merupakan permukaan yang timbul atau hampir muncul.





Delta Plain dicirikan oleh sungai-sungai kecil distributaries dan interdistributaries yang memecah dari sungai besar.





Proses sedimentasi yang utama terjadi di delta plain adalah oleh arus sungai, walaupun gaya dari gelombang juga sudah timbul. 





Pada tempat dengan iklim lembab, Delta plain mungkin mengandung bagian organik seperti gambut yang lalu menjadi batubara.





Umumnya, kawasan Delta Plain di bagi lagi menjadi 2 bagian yakni





  • Upper Delta Plain yang ialah bagian delta yang berada di atas area dampak pasang surut serta gelombang maritim yang signifikan (pda kawasan ini, imbas maritim sangat kecil).
  • Lower Delta Plain yang terletak pada interaksi antara sungai dan maritim yang terbentang mulai dari batas surutnya tampang air bahari yang paling rendah (LWS) hingga batas maksimal air laut pada ketika pasang. Disini, maritim memiliki dampak yang jauh lebih tinggi.




 



Delta Front





Delta front ialah lingkungan dalam morfologi delta yang memiliki energi tinggi, dimana sedimen secara konstan dihancurkan dan ditata ulang oleh arus pasang surut bahari (tidal), arus laut sepanjang pantai (marine longshore current) serta aksi gelombang maritim (waves)





Endapan pada delta front meliputi sheet sand delta front, distributary mouth kafe, endapan river-mouth tidal, near shore, longshore, dan endapan stream mouth kafe.





Secara lazim, delta front yaitu bab dangkal yang hampir sepenuhnya ada di bawah laut dan dipengaruhi oleh gaya-gaya yang ada di bahari.





Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah sedimen yang bertumpuk, daerah ini akan membesar dan bertransformasi menjadi delta plains.





 



Pro Delta





Prodelta ialah lingkungan transisi antara morfologi delta front dengan endapan marine shelf yang telah menjadi kawasan landas kontinen dari suatu daratan.





Kawasan ini ialah bab dari delta di bawah kedalaman efektif abrasi gelombang, terletak di luar delta front dan menurun ke landas kontinen, sehingga tidak ada imbas gelombang dan pasang surut air laut.





Sedimen yang ditemukan pada bab delta ini tersusun oleh material sedimen berukuran paling halus yang terendapkan dari suspensi.





Endapan prodelta terdiri dari marine dan lacustrine mud yang terakumulasi. Sedangkan, struktur sedimen yang ada di daerah ini cenderung masif, terlaminasi, dan burrowing structure.





Selain itu, kadang-kadang ditemui cangkang organisme bentonik yang tersebar luas, mengindikasikan tidak adanya dampak fluvial yang mempunyai arti disini.





 



Bagaimanakah Proses Terbentuknya dari Delta Sungai?





Muara sungai menjadi tempat yang paling umum untuk membentuk sebuah delta. Hal ini terjadi sebab air sungai akan melambat dikala masuk ke laut, sehingga menyebabkan sedimentasi pada muaranya.





Secara alamiah waktu yang diharapkan untuk menumpuk pengendapan ini mampu meraih puluhan bahkan ratusan tahun lamanya guna mencapai titik kestabilan.





Proses pembentukan delta tidak akan terjadi kalau syarat-syaratnya tidak tercukupi. Syaratnya antara lain yakni





  • Gelombang bahari yang lemah
  • Pasang surut yang pendek
  • Aliran sungai yang berpengaruh
  • Partikel sedimen yang banyak.




Jika gelombang terlalu kuat, maka delta akan sukar terbentuk sebab sedimentasi terbuyarkan oleh kekuatan gelombang.





Sedangkan, jikalau pasang-surut maritim terlalu tinggi, sedimentasi akan dibuyarkan dikala ditenggelamkan oleh kenaikan wajah air maritim, sehingga dikala air surut, sudah tidak terlihat lagi.





Ketika keadaan telah sempurna, maka delta akan terbentuk sesuai dengan proses dibawah ini





  1. Air yang menenteng sedimen dari sungai melambat ketika bertemu dengan air laut
  2. Perlambatan ini menimbulkan sedimen yang dikandung oleh air menjadi tersedimentasikan di dasar bahari
  3. Seiring dengan berjalannya waktu, sedimen tersebut akan bertambah banyak, sehingga membentuk permukaan daratan baru yang kita kenal sebagai Delta
  4. Semakin berpengaruh fatwa air sungai, maka makin jauh sedimen ini akan terdeposisi di lautan. Sedangkan, semakin berpengaruh gelombang maritim, maka kian erat deposisi sedimen ini ke muara sungai




Sekarang ini pakar geografi menggunakan tata cara isu geografis serta penginderaan jauh untuk melihat pergerakan dari pembentukan delta ini.





Kesimpulan yang dihasilkan ialah usang waktu pesanan delta ini juga dipengaruhi oleh berapa banyak sumber sedimen yang masuk ke dalam perairan muara sungai.





Demikianlah klarifikasi lengkap mengenai delta sungai mulai dari pemahaman, jenis, hingga proses pembentukannya.





Akan sangat penting mengenali bahwa setiap bagian dari lapisan bumi ini memerlukan sekumpulan alur beserta waktu yang tidaklah sebentar.





Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Anda ikut mempertahankan semua hal yang terjadi di tampang bumi ini, tergolong sungai dan segala komponennya, seperti Delta.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon