Wednesday, July 1, 2020

Pithecanthropus Robustus: Pemahaman, Sejarah, Dan Cirinya


Pithecanthropus Robustus ialah salah satu dari banyak manusia purba yang didapatkan di Indonesia. Manusia ini juga kerap dikenal sebagai Pithecanthropus Mojokertensis sebab ditemukan di tempat Mojokerto.





Manusia purba hidup dikala kala tulisan belum didapatkan, lebih sering disebut selaku era pra aksara. Lebih tepatnya pada zaman watu renta atau





Karena itu, untuk mengetahui bagaimana ciri fisik dan kehidupan sosial yang dimiliki, digunakanlah fosil dan bukti sejarah yang lain untuk mengungkap banyak sekali kehidupan di periode mereka hidup.





Manusia purba yang satu ini ditemukan di Jawa dan hidup sekitar dua perempat juta tahun yang kemudian, pada zaman paleolitikum.






Pengertian Pithecanthropus Robustus





Pithecanthropus sendiri secara istilah artinya yaitu manusia monyet, sedangkan robustus artinya mempunyai badan yang berpengaruh. Oleh alasannya itu Pithecanthropus Robustus memiliki arti insan monyet yang memiliki badan yang besar lengan berkuasa.





Pithecanthropus robustus ini juga kerap diketahui dengan nama lainnya yaitu pithecanthropus mojokertensis atau manusia simpanse Mojokerto. Hal ini terjadi alasannya adalah fosil pertamanya ditemukan di darah Mojokerto.





Fosil dari pithecanthropus robustus dapat didapatkan di beberapa kawasan ialah





  • Mojokerto
  • Sragen
  • Sambung Macan
  • Trinil
  • Sangiran
  • Ngandong.




Manusia purba ini yaitu jenis insan purba yang hidup di jaman prasejarah, atau lebih tepatnya pada zaman paleolitikum.





 



Sejarah Penemuan Pithecanthropus Robustus





Pithecanthropus robustus




Fosil insan purba ini didapatkan pertama kali pada tahun 1936, ia merupakan hasil temuan dari galian yang dikerjakan oleh arkeolog yang dipimpin oleh Dufyes Tjokrohandoro dan von Koeningswald.





Dufyes ialah seorang antropolog, dalam ekspedisinya, Dufyes juga ditemani seorang kawannya, ialah Franz Weidenreich.





Penemuan manusia purba ini mulanya cuma fosil tengkorak kecil yang di duga masih belum dewasa di daerah Kepuh, Klagen, Mojokerto. Fosil tersebut didapatkan di lapisan bawah, atau lapisan pucangan yang lalu menjadikannya diberi nama sesuai dengan tempat fosil tersebut ditemukan, Pithecantropus Mojokertensis.





Pithecanthropus Robustus ialah insan purba yang paling renta dibandingkan dengan jenis Pthecantropus lainya.





Ia disebut Pithecantropus alasannya beliau masih manusia monyet, belum seperti dengan manusia terbaru saat ini. sedangkan Robustus artinya besar lengan berkuasa alasannya beliau memiliki tulang yang kekar dan besar.





Karena didapatkan di kawasan Mojokerto, maka beliau lebih sering dikenang dengan nama keduanya, yaitu Pithecantropus Mojokertensis untuk menyebut insan purba yang didapatkan di daerah setempat.





Fosil ini juga disebut demikian guna mengingat bahwa beliau insan purba yang ditemukan di kawasan Mojokerto.





Ciri fisik yang paling mencolokdari spesies insan purba ini adalah hidung yang besar dan masih menyerupai kera.





Hidung yang dimiliki juga terbesar jikalau dibandingkan dengan insan purba lain yang ditemukan pada dikala itu. Mungkin yang bisa mengalahkannya hanya meganthropus paleojavanicus.





 



Ciri Ciri Pithecanthropus Robustus





Pithecanthropus robustus mempunyai beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan insan purba lain. Ciri-ciri tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu ciri fisik dan juga ciri sosial.





Ciri Fisik Pithecanthropus Robustus





Ciri fisik pithecanthropus robustus




Pithecanthropus robustus memiliki ciri-ciri fisik yang relatif unik dibandingkan dengan insan purba lain pada zamannya.





Manusia ini lebih mirip manusia modern ketimbang meganthropus, tetapi, masih terlihat seperti simpanse kalau dibandingakan dengan homo erectus atau homo sapiens.





Ciri-ciri fisik dari pithecanthropus robustus antara lain adalah





  • Struktur tubuhnya tegap
  • Bagian gigi dan gerahamnya
  • Besar kepala dan volume otak
  • Tulang tengkoraknya




Agar kalian lebih paham, kita akan membahas secara lebih rincian ciri-ciri tersebut dibawah ini.





Struktur Tubuh





Pithecanthropus Robustus telah mempunyai tubuh yang relatif tegap, akan namun secara ukuran dan bentuk tubuhnya tidak sebesar jenis manusia purba sebelumnya, yakni Meganthropus.





Tinggi tubuhnya mulai dari 165 cm hingga 180 cm, cukup tinggi untuk ukuran insan purba. Namun, lagi-lagi masih lebih kecil ketimbang meganthropus.





 



Bagian Gigi dan Geraham





Gigi dan geraham yang dimiliki oleh manusia purba ini cukup besar lengan berkuasa, begitu juga dengan rahang yang dimiliki.





Untuk bagian dagu, Mojokertensis ini masih belum mempunyai dagu, tidak jauh berbeda dengan dengan Meganthropus yang juga belum berdagu.





 



Besar Kepala dan Volume Otak





Kening yang dimiliki oleh pithecanthropus robustus ini masih tampakmenonjol, sedangkan volume otaknya masih belum sebesar manusia purba setelahnya yakni homo lainnya ataupun homo sapiens.





Dari fosil yang didapatkan, volume otak yang dimiliki berkisar antara 750 cc sampai dengan 1.300 cc.





 



Tulang Tengkorak





Bagian terakhir dari ciri yang mampu didapatkan pada Pithecantropus Robustus ialah tulang tengkoraknya.





Tulang atas pada bagian tengkorak berbentuk lonjong dan tebal. Pada bagian alat pengunyah dan tengah, ototnya masih kecil.





 



Ciri-Ciri Sosial Pithecanthropus Robustus





Ciri sosial pithecanthropus robustus




Dari ciri-ciri fisik tersebut, kehidupan sosial yang dimiliki oleh insan purba yang berasal dari Mojokerto ini juga bisa terungkap.





Pola hidup, makanan yang disantap dan kecenderungan yang lain terungkap dalam ciri dan corak hidup insan purba ini. Berikut ini ialah ciri kehidupan sosial dari pithecanthropus robustus.





  • Memanfaatkan alam
  • Berburu
  • Mengumpulkan dan meramu makanan
  • Belum bisa memasak
  • Hidup dalam kelompok
  • Kawin dengan sesama anggota kalangan




Agar kalian lebih paham, kita akan membicarakan secara lebih rincian ciri-ciri kehidupan sosial tersebut dibawah ini





Memanfaatkan Alam





Seperti insan purba kebanyakan, pithecanthropus mojokertensis ini masih bergantung dengan alam untuk hidup.





Semua aktivitas yang dilaksanakan masih berhubungan dengan alam, utamanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan tempat tinggalnya.





 



Hidup Berburu





Pithecantropus Robustus mencari makan dengan cara berburu. Hal tersebut juga terlihat dengan ditemukannya banyak sekali alat yang digunakan untuk menunjang proses perburuan.





Alat yang dipakai sebetulnya masih sangat sederhana, umumnya berbentuktombak atau alat perangkap yang dipasang sedemikian rupa.





Hasil alat lain yang menjadi kebudayaan insan purba ini selain tombak adalah kapak genggam, alat serpih, kapak perimbas, serta pahat genggam.





Semua alat tersebut sebagian besar dibentuk dari tulang ataupun watu. Selain berburu, aneka macam alat tersebut juga dipakai untuk menguliti dan mengolah hewan buruan.





 



Mengumpulkan Makanan





Pithecantropus jenis ini juga mengumpulkan masakan disamping berburu untuk menyanggupi kebutuhan makanan sehari-hari.





Makanan yang dikumpulkan berasal dari alam, bukan hasil budidaya sendiri. Jika dirasa susah untuk mengumpulkan masakan, mereka melakukan perburuan atau berpindah ke daerah lain yang lebih kaya akan sumber makanan.





 



Nomaden





Karena beliau masih bergantung dengan kondisi alam yang ada di sekitarnya, hidup insan purba ini berpindah-pindah atau nomaden.





Kebiasaan tersebut terjadi alasannya Pithecantropus Robustus masih menghimpun dan berburu kuliner, bukan membudidayakan sendiri, sehingga harus senantiasa mencari daerah yang kaya materi kuliner.





 



Belum Bisa Memasak





Terlihat dari gigi gerahamnya yang berpengaruh, mampu ditarik kesimpulan bahwa makanan yang mereka konsumsi masih alot dan keras.





Ini memperlihatkan mereka belum mampu memasak dan mengolah makananya secara canggih. Disini, diasumsikan pula bahwa mereka masih belum mampu mempergunakan api dengan baik untuk mengolah makanan kuliner.





 



Hidup Berkelompok





Hidup nomaden dan berpindah daerah menciptakan insan purba ini hidup berkelompok dengan satu pimpinan atau ketua yang mengkoordinasikan pergerakan kalangan.





Kepemimpinan dalam golongan ini condong diambil dari pria dengan usia yang sudah matang dan tua.





Tugas pemimpin yaitu mengarahkan Pithecantropus Robustus untuk mencari daerah tinggal dan memperoleh lokasi yang menjadi sumber makanan.





Satu kelompok insan purba ini umumnya terdiri dari empat atau 15 individu. Jumlah ini kalau ditaksir setara dengan satu atau dua keluarga kecil yang hidup berdampingan.





 



Kawin dengan Sesama Kelompok





Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, mereka juga melakukan perkawinan yang dikerjakan sesuai dengan hukum kalangan. Mereka melaksanakan relasi dengan kelompok lain guna melanjutkan keturunan.





Dilihat dari bentuk tulangnya, kemungkinan besar manusia purba Pithecantropus Robustus tidak melakukan perkawinan dengan jenis insan purba jenis yang berlainan.





Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkawinan dikerjakan antar kelompok dari spesies yang sama.





Demikianlah klarifikasi perihal manusia purba Pithecantropus Robustus atau kerap dikenal juga sebagai Pithecantropus Mojokertensis.





Semoga informasi perihal pemahaman, sejarah, dan ciri fisik serta budaya dari insan purba tersebut mampu menambah wawasan Anda. Jika Anda tertarik untuk melihat bagaimana bentuk fosil mereka, silahkan berkunjung ke museum purbakala di kota-kota terdekat.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon