Friday, October 30, 2020

Deflasi: Ketika Barang Kian Murah

Sebelumnya kita telah mengenal inflasi, kini kita akan mencar ilmu tentang deflasi. Sebenarnya apa sih deflasi? mengapa kita jarang mendengar tentang deflasi dibandingkan inflasi, apakah alasannya adalah dampaknya tidak seburuk inflasi, ataukah karena deflasi lebih jarang terjadi?



Definisi


Deflasi yaitu penurunan harga-harga barang atau kenaikan nilai mata duit dalam masa waktu tertentu. Ketika terjadi deflasi, barang-barang akan makin murah dan duit akan makin berguna.


Deflasi terjadi sebab terdapat terlalu banyak barang dan jasa di pasar, ajakan akan barang menurun, atau saat duit yang beredar kurang untuk membeli barang-barang tersebut pada harga wajar .


Ketika harga barang turun, pembeli memiliki insentif untuk menunda pembelian dengan impian harga akan makin turun dikemudian hari, hal ini dapat menurunkan acara ekonomi. Ketika ajakan menurun, produsen akan cenderung mengurangi bikinan dan pekerja. Banyak pengangguran akan turut menurunkan undangan total sebab kemakmuran masyarakat secara biasa menurun.


Deflasi juga mampu membuat penduduk melaksanakan penimbunan duit, hal ini terjadi alasannya nilai duit makin meningkat sedangkan nilai barang semakin turun. Uang yang tidak diputarkan kedalam sistem ekonomi tidak akan mempunyai nilai tambah, sehingga menghemat produktivitas ekonomi. Penimbunan ini turut menjadikan kecepatan pertukaran duit atau velocity of money menurun.


Deflasi ialah kondisi normal pada komunitas atau negara yang memiliki suplai uang konstan atau bertumbuh lebih lambat dibandingkan ekonominya. Deflasi berbanding terbalik dengan inflasi yang mengambarkan kondisi dimana kemajuan ekonomi lebih lambat dari perkembangan suplai duit. Ketika pertumbuhan ekonomi lebih cepat dari perkembangan suplai uang, jumlah uang yang per orang per nilai ekonomisnya menyusut, sehingga nilainya meningkat.



Penyebab deflasi


Secara umum, deflasi mampu disebabkan oleh terganggunya ekuilibrium antara supply-demand barang dan supply-demand uang, yaitu saat supply barang berkembangdan supply duit menurun. Deflasi juga dapat terjadi jikalau terdapat penurunan demand barang yang dibarengi dengan penurunan supply duit. Pada masalah ini, alasannya undangan yang sedikit, harga barang pun akan kian turun.


Penyebab Dari Sisi Supply


Deflasi kredit bank terjadi saat ada penurunan supply kredit bank dikarenakan adanya kegagalan bank atau bank merasa bahwa peminjam tidak mampu mengembalikan kredit yang diberikan. Deflasi kredit bank juga dapat disebabkan oleh kontraksi supply duit oleh bank sentral, dikala hal ini terjadi, akan lebih sukar bagi bank untuk meminjamkan uang terhadap peminjam.


Penyebab Dari Sisi Permintaan


Deflasi perkembangan terjadi dikala harga barang turun terus menerus disebabkan oleh berkembangnya teknologi buatan serta adanya bagan belahan harga yang bersifat kompetitif antar produsen.


Deflasi penimbunan terjadi saat penduduk lebih memilih untuk menyimpan uangnya dibandingkan memasukkannya kembali kedalam tata cara ekonomi dengan cara membeli produk. Penimbunan mampu mengakibatkan penurunan kecepatan peredaran uang, sehingga memiliki peluang menghambat kegiatan ekonomi.


Penyebab Dari Sisi Supply Uang


Dari perspektif kebijakan moneter, deflasi terjadi dikala velocity of money dan/atau jumlah uang per orang berkurang. Hal ini akan menjadikan duit yang berada di penduduk menjadi lebih berharga, alasannya adalah makin sedikit uang yang beredar di penduduk .



Deflasi Kredit


Di era ekonomi terbaru yang berbasiskan hutang, deflasi dapat terjadi ketika bank-bank melaksanakan kebijakan peningkatan suku bunga yang bermaksud untuk meminimalisir inflasi dan meminimalkan velocity of money. Ketika masyarakat menabung uangnya di bank, maka uang yang beredar di penduduk menjadi lebih sedikit, sehingga terjadi deflasi.


Deflasi yang terjadi membuat masyarakat malas membeli barang, namun produsen tetap memproduksi barang, hal ini dapat menjadikan terjadinya supply glut. Dampak dari ini ialah laba perusahaan yang menurun drastis dan kian banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan.


Kedua hal diatas mampu menyebabkan pecahnya asset bubble yang sudah ada. Ketika terjadi deflasi, hutang menjadi lebih mahal alasannya adalah nilai mata duit naik relatif kepada nominal mata duit tersebut, hal ini dapat mengakibatkan perusahaan atau individu yang sebelumnya mampu mengeluarkan uang hutang menjadi tidak bisa.


Ketika gagal bayar terjadi, aset akan dikuasai oleh bank dan akan dijual lagi di pasar, memperparah kondisi supply glut yang ada. Untuk menangkal terjadinya hal ini, bank umumnya memperpanjang abad pinjam jikalau ada indikasi gagal bayar.


Efek Deflasi


Deflasi dianggap buruk karena dapat memindahkan kekayaan dari peminjam dan pemegang aset tidak likuid ke pemegang aset likuid dan penabung. Deflasi juga dapat menimbulkan terjadinya kesalahan investasi alasannya adalah tidak jelasnya sinyal harga yang ada di pasar.


Peningkatan nilai mata uang dan penurunan harga barang mampu menolong sebagian orang, namun bagi pada umumnya orang, hal ini bersifat jelek karena memajukan beban hutang.


Beban hutang bertambah alasannya uang yang kita pinjam di kurun lalu lebih bernilai kini ketimbang saat kita meminjam, sehingga nilai hutang yang tetap akan terasa lebih berat.


Contohnya yakni ketika kita meminjam 500 juta, pada dikala kita meminjam, duit tersebut mampu berbelanja 1 kendaraan beroda empat, sedangkan ketika ini, sebab harga kendaraan beroda empat menurun dan nilai duit tersebut meningkat, kita mampu berbelanja 2 mobil, tetapi kita tetap harus mengembalikan 500 juta dengan nilai sekarang.


Dengan rentang waktu hutang yang semakin panjang, dan ekonomi yang kian berbasis pada hutang (leveraged), imbas deflasi pada peminjam makin besar. Deflasi juga mampu menghemat investasi alasannya kekhawatiran akan profit periode depan yang rendah serta meningkatnya nilai uang. Dengan ini perusahaan dan individu akan cenderung memegang uang atau hoarding, sehingga dapat menurunkan undangan agregat, dan menciptakan spiral deflasi.


Cara menghentikan deflasi


Untuk menghentikan deflasi, diharapkan injeksi duit segar kedalam tata cara ekonomi dan kebijakan-kebijakan yang memaksa orang untuk menghabiskan uang mereka berbelanja produk dan jasa. Dengan ini dibutuhkan bahwa undangan agregat akan meningkat.


Salah satu cara yang digunakan oleh bank sentral ialah dengan meminimalkan suku bunga bank menjadi mendekati 0 atau bahkan memutuskan suku bunga negatif. Hal ini bermaksud biar penduduk lebih memilih untuk menghamburkan uang mereka daripada membiarkannya di bank. Ketika masyarakat konsumtif, permintaan pun akan meningkat.


Metode lain yang kerap dipakai ialah quantitative easing atau penetapan tolok ukur kuantitas duit oleh bank sentral. Peningkatan jumlah duit yang beredar mampu dijalankan oleh negara dengan cara membeli aset-aset dan surat hutang yang ada di penduduk .


Referensi


Deflation


Mankiw, N. G. (2012). Principles of economics (6th ed.). New Delhi: Cengage Learning.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon