Friday, October 30, 2020

Ekonomi Subsisten: Pemenuhan Kebutuhan Sendiri

Kegiatan ekonomi subsisten adalah kegiatan ekonomi yang tidak didasarkan pada faktor mencari laba dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan langsung dari penduduk.


Pemenuhan kebutuhan ini umumnya diraih dengan melaksanakan hunting and gathering, pertanian subsisten, dan tukar barang. Dalam ekonomi subsisten, surplus barang sangatlah kecil, dan cuma dipakai untuk melaksanakan barter kepada barang-barang yang susah untuk diproduksi sendiri. Pada ekonomi subsisten, tidak ada proses industrialisasi.



Sejarah


Dalam sejarah dunia, sebelum adanya kota-kota pertama pada zaman revolusi neolitik, semua orang melaksanakan ekonomi subsisten. Seiring dengan berjalannya waktu, pertumbuhan pada bidang ilmu wawasan dan laju urbanisasi yang terus meningkat, mulai terciptalah gagasan ekonomi komersial.


Tidak semua orang terekspos wangsit ekonomi komersial ini, masih banyak masyarakatyang tinggal di daerah terpencil, kaum-kaum budbahasa, serta negara-negara miskin yang masih melaksanakan praktik ekonomi subsisten ini.


Komunitas yang menganut ekonomi subsisten tidak mampu menjadi lebih kaya seiring berjalannya waktu alasannya adalah tidak ada surplus yang diciptakan, tata cara ini cuma bisa berkembang bila diberikan pemanis modal oleh pihak eksternal.


Dampak dari stagnansi ini yakni negara yang masih memakai tata cara ekonomi subsisten cenderung mempunyai pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara yang menggunakan metode ekonomi komersial.


Keunggulan


Jika kelebihan suatu sistem ekonomi diukur dari margin manfaatnya, maka ekonomi subsisten mampu dianggap sangat tidak menguntungkan. Namun dalam kasus ekonomi subsisten, keunggulan tersebut tidak dapat diukur dari laba-rugi, melainkan dari terpenuhinya kebutuhan sehari-hari para anggota komunitas.


Salah satu keunggulan dari sistem ekonomi subsisten ialah dominan orang terlahir kedalam kiprahnya dalam penduduk . Contoh dari budaya ini ialah anak dari seorang nelayan, anak tersebut akan condong menjadi nelayan lagi bila tidak ada faktor penghambat eksternal maupun internal yang berpengaruh karena setiap hari anak tersebut terpapar oleh pola hidup seorang nelayan.


Kejelasan perihal tugas dalam suatu komunitas dan tidak adanya surplus barang yang berlebihan membuat suatu pasar yang condong tidak terlalu kompetitif, dan juga menghasilkan generasi yang tidak materialistis.


Dalam metode ekonomi subsisten, keputusan tentang acara ekonomi kedepannya dimusyawarahkan bersama, atau ditentukan oleh ketua suku yang dianggap terpercaya dan dapat mengemban amanah.


Oleh karena itu, dalam metode ini, umumnya acara-aktivitas ekonominya bersifat adil dan menguntungkan segala pihak.


Keunggulan yang jarang diamati dari sistem ekonomi subsisten adalah efek lingkungannya. Karena masih menggunakan perlengkapan sederhana dan tidak menggunakan materi kimia ataupun bahan bakar fosil, umumnya mereka tidak bersifat destruktif terhadap lingkungan sekitarnya.


Kelemahan


Walaupun mempunyai banyak keunggulan, kebanyakan orang berasumsi metode ekonomi subsisten mempunyai lebih banyak kelemahan. Kekurangan utama yang dimiliki oleh tata cara ini ialah ketergantungan yang tinggi terhadap sumber daya yang diberikan oleh alam.


Hal ini dapat menimbulkan krisis bila terjadi pergeseran drastis terhadap lingkungan sekitar, seperti yang terjadi pada ketika demam isu kemarau, demam isu hujan, banjir, dan pergantian iklim.


Selain lingkungan, sumber daya insan dalam tata cara ekonomi subsisten juga sangat terbatas. Jika ada anggota pekerja yang sakit sampai tidak bisa berkerja, maka produksi pada bidang kerjanya akan mengalami penurunan, hal ini dapat menjadikan seluruh komunitas terancam kekurangan bahan yang dihasilkan oleh bidang tersebut.


Apakah ekonomi subsisten penting?


Ekonomi subsisten penting untuk pelestarian budaya yang berhubungan dengan acara ekonomi subsisten. Kegiatan-aktivitas ini merupakan sarana bagi budaya-budaya tersebut untuk melatih kebudayaan mereka setiap harinya dan menjaga agar kebudayaan tersebut tidak hilang. Banyak suku-suku di dunia ini yang masih mengandalkan ekonomi subsisten untuk bertahan hidup.


Orang-orang Inuit yang tinggal di daerah Arktik masih melakukan praktik ekonomi subsisten. Mereka dapat ditemukan di kawasan Greenland, Alaska, dan Kanada. Mereka dapat bertahan hidup dengan melakukan tukar barang dan melaksanakan hunting and gathering pada daerah sekitar.


 


Kegiatan dalam Ekonomi Subsisten



Hunting and Gathering


Berburu dan mengambil kuliner dari alam. Kegiatan ini umumnya dilaksanakan oleh komunitas-komunitas yang masih sungguh tradisional seperti bushman di gurun kalahari, dan suku-suku di hutan amazon.


Artisanal fishing


Kegiatan artisanal fishing mencakup penangkapan ikan dengan tata cara-sistem tradisional dan bermaksud untuk memenuhi kebutuhan langsung, keluarga, ataupun komunitas.


Agrikultur


Kegiatan agrikultur subsisten umumnya terbagi menjadi hortikultur dan subsistence agriculture. Hortikultur yakni penanaman tanaman dengan memanfaatkan alat-alat sederhana, sedangkan subsistence agriculture yakni model hortikultur yang lebih padat karya (memerlukan banyak orang).


Pastoralisme


Pastoralisme adalah acara membudidayakan binatang ternak, kegiatan ini dapat dibagi menjadi tiga adalah pastoral nomadism, transhumance/agro pastoralism, dan agrikultur ternak (ranch).


Pastoral nomadism adalah istilah yang dipakai ketika komunitas insan mengikuti pergerakan binatang ternak yang selalu berpindah-pindah. Agro-pastoralism yakni istilah yang digunakan ketika cuma sebagian komunitas manusia yang mengikuti pergerakan binatang ternak, sedangkan sebagian lagi menetap di desa asal mereka. Ranching yakni ungkapan yang dipakai ketika ternak-ternak tersebut tidak bergerak bebas, mereka biasanya terkurung di balik pagar atau batas teritorial lainnya. Mayoritas peternak pada zaman terbaru ini memakai metode ranching.


Distribusi


Distribusi dalam komunitas subsisten terbagi menjadi tiga ialah redistribusi, reciprocity, potlatching, dan LETS.


Redistribusi adalah acara untuk menyamaratakan tingkat ekonomi sebuah komunitas. Ketika ada satu kalangan yang lebih kaya, mereka akan diminta untuk mengembangkan dengan komunitas yang lebih miskin supaya terjadi kesetimbangan. Hal ini tidak menjadi duduk perkara bagi komunitas subsisten asalkan mereka tetap dapat hidup berkecukupan alasannya adalah mereka tidak mementingkan duit dan harta.


Reciprocity yakni ritual pertukaran barang, hadiah, atau jasa antara individual dengan kasta sosial yang serupa. Reciprocity memiliki peran penting dalam memotivasi adanya pertukaran, kerjasama, dan kesepakatan dalam kegiatan sehari-hari.


Contoh dari reciprocity adalah ketika kita memberikan kado kepada orang lain dengan keinginan orang tersebut akan menyikapi dengan menawarkan hadiah terhadap kita pula.


Potlatch adalah ritual dimana seseorang yang disebut sponsor menawarkan barang secara gratis terhadap orang lain dengan harapan mampu mengembangkan prestise dirinya.


Potlatch umumnya dilakukan dikala ada momen-momen khusus seperti kelahiran, akhir hayat, perpindahan rumah, akad nikah, dan panen yang berlebih.


Local Exchange Trading System atau LETS ialah organisasi lokal yang bersifat demokratis dan non profit. Organisasi ini bermaksud untuk memperlihatkan gosip dan pengarsipan terkait dengan aktivitas transaksi antar anggota organisasi ataupun dengan orang luar.


Sistem LETS memungkinkan seseorang untuk menentukan harga dari jasa yang ditawarkan, memperkirakan harga sekarung beras, atau mencari apakah ada yang ingin melaksanakan barter.


Parasitis


Gaya hidup parasitis adalah ketika sebuah komunitas hidup dari hasil komunitas yang lain. Contoh dari parasitis yaitu perompak, bajak maritim, dan scavenger atau para pemungut ‘sampah’ .



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)