Wednesday, October 28, 2020

Versi Penggunaan Lahan Von Thunen


Setelah mempelajari struktur kota dan teori struktur kota, kalian tentu saja ingin tau mengapa teladan yang terbentuk bisa mirip itu. Kenapa acara-acara komersial yang mahal senantiasa ada di sentra kota dan kegiatan yang tergolong lebih murah seperti pertanian, industri, atau perumahan terletak di pinggiran kota? Kali ini kita akan membicarakan salah satu teori yang mendasari struktur tersebut, yaitu Von Thunen.





Von Thunen adalah seorang tuan tanah dari daerah Mecklenburg, Jerman. Model Von Thunen mulanya dipakai untuk pemodelan pertanian pada sebuah daerah. Dalam membuat modelnya, Von Thunen memiliki beberapa perkiraan awal adalah:





  1. Kota terletak pada lokasi sentral dalam wilayah yang terisolasi
  2. Wilayah tersebut dikelilingi oleh hutan belantara
  3. Topografi lokasi datar, tanpa adanya gunung atau sungai
  4. Iklim dan mutu tanah yang sama dalam satu kawasan
  5. Petani/peternak memindahkan barang tani mereka sendiri ke kota tanpa adanya jalan
  6. Petani bersifat rasional untuk memaksimalkan keuntungan




Dalam menjumlah lokasi penggunaan lahan tani dan juga kesanggupan sewanya, Von Thunen menggunakan rumus:





R=Y(p-c)-YFm\,




R adalah sewa yang bisa dibayarkan





Y ialah buatan per unit lahan pertanian





p yakni harga pasar produk tersebut





c adalah biaya buatan produk tersebut





F yakni ongkos angkutanper unit produk per satuan jarak





m ialah jarak dari lokasi pertanian menuju pasar





Image result for Von thunen land rent
Ilustrasi Model Von Thunen




Teorema Land Rent Von Thunen bergantung pada produktivitas dari produk tersebut berbanding dengan harga pasar. Semakin rendah ongkos buatan dibandingkan dengan harga pasar, maka petani akan dapat membayar sewa lebih banyak. Hal ini dilambangkan dengan garis produk yang terletak makin tinggi di sumbu Y, sedangkan bila harga selisih antara biaya buatan dengan harga pasar rendah, maka garis produk akan berada lebih rendah pada sumbu Y.





Jika biaya transportasi untuk suatu produk berkurang, maka grafik akan condong melandai kearah kanan. Hal ini menunjukkan bahwa profit atau rent yang sanggup dibayarkan oleh petani meluruh lebih lambat.





Produk yang mempunyai volume yang besar dan berat serta produk yang perishable lazimnya memiliki grafik yang terjal. Hal ini dikarenakan dengan makin jauhnya jarak, mereka kian kehilangan nilai, bisa jadi alasannya adalah produk tersebut berkurang utilitasnya seperti susu bau atau sayuran tidak segar, atau mampu juga sebab biaya angkutanyang diharapkan untuk mengangkutnya melebihi harga pasar produk tersebut.






Kompetisi Lahan Von Thunen





Kompetisi lahan dalam versi Von Thunen mampu dilihat pada gambar diatas. Pada titik awal yang bersahabat dengan pasar, profit sayuran sangat tinggi daripada produk yang lain sehingga para petani melaksanakan penanaman sayuran. Seiring dengan jarak, profit sayuran menurun drastis ketimbang gandum (wheat), sehingga pada lokasi tersebut petani menanamkan gandum dibandingkan sayuran. Semakin jauh dari pasar, kian turun pula nilai utilitas dari gandum, pada sebuah titik, keuntungan dari peternakan sapi (cattle) lebih tinggi dari pertanian gandim, sehingga pada lokasi tersebut, dikerjakan peternakan sapi.





Pola mirip ini disebabkan oleh ongkos angkutanyang meningkat baik secara eksponensial maupun secara wajar untuk beberapa produk tertentu. Pada teladan diatas, sayuran tidak dapat dibudidayakan jauh dari pasar alasannya adalah akan berkurang kesegarannya bila transportasinya terlalu lama, gandum pun begitu walaupun tidak separah sayuran, tetapi sapi dapat dibawa ke pasar dengan mudah untuk disembelih di pasar, sehingga jarak dari pasar tidak terlalu kuat. Ditambah lagi dengan kebutuhan lahan peternakan sapi yang lebih tinggi dibandingkan pertanian sayuran atau gandum, sehingga lebih menguntungkan memiliki lahan yang luas dan berbiaya sewa rendah.





Cincin Von Thunen





Berdasarkan alasan yang telah diterangkan diatas, model Von Thunen akan membuat cincin-cincin yang memberikan delineasi penggunaan lahan. Cincin ini menurut observasi Von Thunen sendiri.





Ilustrasi Cincin Von Thunen




Cincin-cincin tersebut dapat dilihat pada gambar disamping ini.





Titik Hitam memberikan lokasi pasar.





Putih memberikan lokasi pertanian market garden dan peternakan sapi perah.





Hijau menawarkan lokasi perhutanan dan industri perhutanan.





Kuning menunjukkan lokasi gandum dan perladangan.





Merah memperlihatkan industri peternakan ranching.





Hijau gelap menawarkan zona yang tidak mampu dijalankan agrikultur sebab mutu lahan rendah atau biaya transport terlalu tinggi.





Zonasi diatas dapat terbentuk karena adanya perbedaan ongkos transportasi dan ongkos utilitas dari produk-produk yang dipasarkan. Semakin jauh dari pasar maka biaya sewa tanah akan menyusut dan ongkos angkutanakan meningkat. Oleh sebab itu, produk yang berlokasi dekat dengan pasar yakni produk yang memiliki ongkos transport tinggi, sedangkan yang berlokasi jauh dari pasar yakni yang mempunyai biaya angkutanrendah. Contohnya yaitu industri hasil hutan yang berlokasi bersahabat dengan pasar karena volume dan berat kayu yang mempersulit transportasi.





Selain transportasi, terdapat pula faktor utiltias seperti yang telah diterangkan diatas. Apabila nilai kegunaan suatu barang berkurang seiring dengan waktu, produsen barang tersebut akan condong memilih lokasi yang bersahabat dengan pasar agar dapat menghemat waktu transportasi barang. Contohnya ialah pertanian sayuran dan peternakan sapi perah.





 



Modifikasi Teori Von Thunen





Adaptasi teori von thunen terhadap daerah bersungai
Adaptasi teori von thunen kepada tempat bersungai




Terdapat pula modifikasi dari teori Von Thunen yang mengasumsikan adanya sungai yang mempermudah transportasi. Pada model ini mampu dilihat bahwa bikinan sayuran market gardening dan peternakan sapi perah dapat berlokasi jauh dari pasar asalkan erat dengan jalur transportasi sungai.





Model ini mengasumsikan bahwa sungai tersebut mampu digunakan untuk mempermudah angkutandengan mempergunakan kapal. Kapal ini pun mampu menenteng barang dari lokasi-lokasi yang jauh dari pasar, sehingga mereka mampu dengan gampang menjual produknya di pasar. Implikasi dari model ini ialah ongkos sewa yang meningkat drastis seiring jalur sungai.





 



Kritik





Kritik dari model sewa lahan Von Thunen yakni kriterianya yang terlalu sempit dan kaku. Terdapat beberapa variabel yang sebaiknya diperluas agar mampu mengakomodasi kondisi dunia kasatmata, variabel tersebut yaitu:





  1. Moda dan biaya angkutanyang berlainan-beda
  2. Variasi topografi
  3. Kesuburan lahan yang berlawanan-beda
  4. Pergerakan harga pasar sebuah komoditas




Meskipun demikian, model Von Thunen telah menerangkan dengan cukup terperinci aspek apa saja yang menghipnotis petani untuk memilih daerah tani dan produk taninya. Model ini pun memberi inspirasi Alonso untuk menciptakan model bid rent penggunaan lahannya yang kerap digunakan untuk memodelkan wilayah perkotaan.





Referensi





Von Thunen





Waugh, David (2014). Geography an Integrated Approach, Fourth Edition. Oxford University Press



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)