Thursday, November 5, 2020

Bentuk Kota


Suatu kota dengan segala isinya pasti akan mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Aktivitas sosial, ekonomi, dan politik di sebuah kota mampu menghipnotis bentuk dan struktur kota tersebut.





Aktivitas sosial, ekonomi, dan politik pastinya memerlukan lahan dalam menjalankan dan menunjang keberjalanan aktivitasnya, oleh alasannya itu, mereka akan membeli dan membangun lahan sesuai dengan kebutuhan mereka.





Jika suatu kota dibangun tanpa perencanaan yang baik, maka penggunaan lahannya akan mengubah bentuk kota serta pola-contoh yang telah ada. Oleh karena itu, diperlukan penyusunan rencana yang masak dan terarah. Perencanaan yang terarah biasanya akan menimbulkan kota bermetamorfosis salah satu dari 4 tipe besar dibawah ini.





Bentuk umum kota
Diagram Umum Bentuk Kota




Menurut diagram bentuk kota diatas, terdapat dua sumbu ialah sumbu pusat kota yang disimbolkan dengan monocentric dan polycentric, serta sumbu persebaran yakni centralised dan dispersed. Dari diagram diatas, kita mampu menyimpulkan bahwa secara umum terdapat 4 bentuk kota, yaitu centralised monocentric, centralised polycentric, dispersed monocentric, dan dispersed polycentric.






Kota Polisentrik & Monosentrik





Kota Monosentrik dan polisentrik
Jaringan Transit Kota Monosentrik dan Polisentrik




Kota polycentric memiliki banyak inti pembangunan yang persebarannya acak dalam kawasan urban sebuah kota. Kota-kota mirip ini biasanya tercipta setelah adanya pertumbuhan dalam bidang transportasi seperti kendaraan langsung dan dalam bidang telekomunikasi seperti telefon dan internet. Kota polycentric cenderung lebih tersebar dan biasanya tidak sepadat kota-kota monocentered, baik dalam kepadatan bangunan maupun kepadatan penduduk. Contoh kota polycenter ialah Detroit





Kota monocenter identik dengan penduduk pra revolusi industri, kota ini menitikberatkan kepada aglomerasi banyak sekali komponen masyarakat dalam daerah yang kecil supaya mempermudah komunikasi dan transportasi, lazimnya kota monocenter mempunyai kepadatan penduduk dan bangunan yang lebih tinggi. Contoh kota monocenter yakni Roma.





Bentuk Kota Kompak dan Tidak Kompak





Menurut Hudson dan Yunus, terdapat 2 tipe bentukan kota, yakni kompak dan tidak kompak. Kompak dan tidak kompak ini didasari pada faktor morfologi dari kota itu sendiri.





Kota Kompak





Kota Kipas (Fan shaped city)





Kota Kipas
Ilustrasi Kota berupa Kipas




Bentuknya sebagian lingkaran, arah ke luar kota mempunyai pertumbuhan yang relative sebanding. Bentuk kipas ini disebabkan oleh adanya kendala-kendala yang menghambat kemajuan kota pada arah-arah tersebut, penghambat ini mampu diklasifikasikan menjadi dua ialah alami dan imitasi.





Hambatan alami meliputi hambatan-kendala fisik mirip pegunungan, sungai, dan jurang, sedangkan kendala imitasi meliputi hambatan sosial seperti penolakan pembangunan, delineasi area lindung, dan problem zonasi. Contoh dari kota kipas ini yaitu Chandigarh di India.





 



Bujur Sangkar (Square City)





Kota bujur sangkar
Ilustrasi Kota Bujur Sangkar




Bujur sangkar menawarkan sebuah bentukan kota yang rasional dan murni nalar, bujur kandang ialah bentuk yang netral dan tidak mempunyai arah.





Kota berupa ini lazimnya bertumbuh di sepanjang jalur angkutandan mempunyai kesempatan perluasan yang relative sebanding ke segala arah. Kota berbentuk bujur sangkar umumnya tidak memiliki penghambat pembangunan dari segi fisik yang mempunyai arti, alasannya adalah kalau ia mempunyai kendala fisik, maka bentuknya tidak akan bujur sangkar.





Keberadaan jalur angkutanpada ujung-ujung kota ini kerap menyebabkan perkembangan kota ke jalur-jalur yang bersangkutan. Contoh dari kota bujur kandang ini ialah kota Herat di Afghanistan.





 



Kota Persegi Panjang (rectangular city)





Kota persegi panjang
Ilustrasi Kota Persegi Panjang




Bentuk kota ini pertumbuhannya memanjang ketimbang melebar, hal ini dimungkinkan alasannya adanya kendala fisik maupun terhadap pertumbuhan areal kota pada salah satu sisinya. Ia lazimnya memiliki kemiripan dengan teladan ribbon, hanya saja terdapat constraint pembangunan yang menjadikannya berbentuk mirip persegi panjang





 



Kota Memanjang (Ribbon)





Kota Ribbon
Ilustrasi Kota Pola Ribbon




Memiliki bentuk mirip dengan rectangular city, tetapi karena bentuk memanjangnya jauh lebih lebih banyak didominasi dibandingkan bentuk melebarnya, maka ia dikategorikan secara terpisah. Dari bentuknya yang sungguh memanjang dapat tampakbahwa perkembangan kota ini sungguh didominasi oleh peranan jalur transportasi.





 



Kota Bulat/Lingkaran (Round City)





Kota Baghdad
Ilustrasi Kota Baghdad Kuno




Merupakan bentuk kota yang dianggap ideal, alasannya adalah jarak dari sentra kota ke ujung-ujung terluar kota nyaris sama. Selain itu, kemajuan pembangunan keluar area kota terjadi dengan cepat.





Kota-kota mirip ini kerap ditemukan pada era lalu yang mana kemajuan kota sungguh diatur oleh eksistensi posisi pertahanan dan kebijakan raja/tuan tanah yang berkuasa. Contoh dari kota ini ialah kota Baghdad antik yang bentuknya dipengaruhi oleh bentuk bentengnya yang melingkar.





 



Kota Gurita/Bintang (Star City)





Kota Bintang
Ilustrasi Kota Berpola Bintang/Gurita




Merupakan bentuk kota yang jalur transportasinya seperti dengan ribbon city, tetapi pada bentukan ini, jalur transportasi tidak cuma satu arah, namun memiliki aneka macam arah, oleh alasannya adalah itu beliau disebut bentukan gurita/bintang.





 



Kota Tidak berpola (Unpatterned)





Kota ini merupakan terbentuk pada kawasan khusus, yakni tempat dimana aspek pendorong kemajuan kota tersebut sungguh besar lengan berkuasa dan tidak terkait kondisi fisik wilayah, hal ini menjadikan adanya kota yang berkembang secara acak tanpa mengikuti constraints yang diberikan oleh wilayah dimana beliau meningkat .





 



Kota Tidak Kompak





Kota Berantai (Chain Cities)





Kota Rantai
Ilustrasi Kota Rantai




Kota ini ialah bentuk kota yang terpecah namun cuma terjadi di sepanjang rute tertentu. Kota ini berbentuk seperti mata rantai yang dibentangkan dan direkatkan oleh suatu penghubung. Umumnya penghubung ini ialah jalur transportasi, oleh alasannya adalah itu, faktor pengontrol utama kota berantai ini yakni jalur transportasi dan juga aspek fisik area tersebut.





Contoh dari chain city ini yakni kota-kota di pantai utara Jawa yang mayoritasnya terbentuk karena adanya jalur Anyer-Panarukan (Grote Postweg). Karena kuda membutuhkan istirahat sesudah sehari penuh berlangsung, maka dibuat peristirahatan dan kota di sepanjang jalur tersebut.





Namun, laju urbanisasi, pertumbuhan penduduk serta migrasi masuk yang meningkat membuat kota-kota tersebut mulai berubah menjadi kota besar dengan acuan ribbon ataupun stellar/satellite.





 



Kota Terpecah (Fragmented Cities)





Kota Sao Paulo
Ilustrasi Kota Sao Paulo




Pada bentuk kota ini, ekspansi areal kota tidak pribadi menyatu dengan induk nya (city center), melainkan tersebar dan membentuk exclave tersendiri.





Umumnya exclave tersebut ialah kawasan pemukiman yang mulanya bersifat desa, namun berkembang dan mengalami urbanisasi sehingga menjadi bersifat perkotaan. Contoh dari kota terpecah ini ialah Sao Paulo





 



Kota Terbelah (Split Cities)





Kota Terbelah
Ilustrasi Kota Terbelah




Bentuk kota mirip ini ialah bentuk kompak namun terbelah oleh perairan yang cukup lebar. Kota tersebut terdiri dari dua bagian terpisah yang dihubungkan oleh jembatan-jembatan ataupun terowongan. Contoh dari kota terbelah yaitu Istanbul dan Budapest





 



Kota Stellar (Stellar City)





Kota Stellar
Ilustrasi Kota Stellar




Bentuk stellar merupakan bentuk kota yang didukung oleh majunya angkutandan komunikasi yang karenanya memungkinkan terjadi koneksi intens antara banyak bagian-bagian kota, sehingga memunculkan suaatu megapolitan, atau metro area.





Biasanya bentukan seperti ini terdapat pada kota besar yang dikelilingi oleh kota-kota atau pemukiman yang kecil. Karena interaksi yang sungguh intens, lama kelamaan, kota-kota satelit akan melebur dan menyatu ke dalam kota besar tersebut.





 



Bentuk Kota yang lain





Orthogonal Gridiron





Kota Gridiron
Ilustrasi Kota Orthogonal Gridiron




Kota dengan contoh ini biasanya mengalami persebaran perkembangan yang serupa secara biasa tanpa adanya perbedaan yang mempunyai arti, dan mempunyai pusat lokal utama. Bentuk ini umumnya terdapat di kota-kota yang wilayahnya datar dan tidak memiliki penghambat fisik ataupun sosial yang berarti.





Bentuk-bentuk seperti ini lazim ditemui di kota-kota Amerika Serikat alasannya adalah dominan kota mereka adalah murni hasil penyusunan rencana, dan tidak berkembang secara organik mirip pada umumnya kota-kota di Eropa. Contoh kota yang memakai gridiron plan ini adalah Philadelphia, Chicago, dan San Francisco.





 



Kota Jaring Laba-Laba (Spiderweb)





Kota Jaring Laba Laba
Ilustrasi Kota Pola Jaring Laba-Laba




Bentuk jaring keuntungan-laba ini ialah bentuk kota yang sungguh lazim terjadi di dunia, kota ini memiliki kepadatan yang tinggi. Umumnya acuan spiderweb ini terjadi di kota-kota penting yang ialah pusat dari aktivitas di daerah setempat masing-masing.





Jaring laba keuntungan ini disebabkan oleh acuan jalan yang menyilang kota sehingga terlihat seakan ada jaring keuntungan-keuntungan. Contoh kota yang berupa spider web ini yaitu Canberra di Australia.





 



Sirkuit Linier atau Kota Cincin (Ring Cities)





Kota Cincin
Ilustrasi Pola Kota Circuit Linear




Terdiri dari beberapa pusat kota yang meningkat disepanjang jalan utama yang melingkar. Area tengah kawasan tetap dipertahankan sebagai kawasan terbuka/hijau. Masing-masing sentra mampu berkembang menjadi kota besar.





Contoh faktual ring cities yakni Randstad Holland di Belanda yang menghubungkan pusat-sentra kota Utrecht, Rotterdam, Den Haag, Harlem, Amsterdam, dan beberapa kota kecil lainnya.





 



Kota Bertembok (Walled City)





Kota Tembok
Ilustrasi Kota Tembok




Walled city terbentuk alasannya kemajuan kota yang dibatasi oleh keadaan fisik topografi misalnya mirip laut, gunung, jurang, dan sebagainya. Umumnya walled city berupa seperti kota Carcasonne yang dibatasi oleh tembok pertahanan.





 



Kota Konstelasi





Kota Konstelasi
Ilustrasi Kota Konstelasi




Pertumbuhan kota secara meloncat-loncat dengan pusat daerah yang tersebar pula. Wilayah terbangunnya dihubungkan dengan jalur transportasi dari masing-masing pusat wilayah. Kota seperti ini ialah indikasi dari adanya sprawl perkotaan, namun mungkin saja ada aspek fisik atau sosial yang menghambat pertumbuhan sehingga mesti meloncat-loncat.





 



Satellite with Neighbourhoods and New Centers (Satelit dengan pusat kemajuan baru)





Kota Satelit
Ilustrasi Kota Satelit dengan Pusat Pertumbuhan Baru




Pengembangan kota satelit ini mampu berfungsi sebagai penyerap arus urbanisasi yang sangat besar ke kota utama. Kota utama dengan satelit dihubungkan oleh koridor-koridor transportasi seperti jalan raya ataupun rel kereta commuter. Contoh dari kota sentra-satelit ini ialah Jabodetabek, London, dan Gerbang Kertasusila.





Referensi





Smith, Duncan Alexander (2009) Polycentric Cities and Sustainable Development.





E.J. Meijers, M.J. Burger (2010), Spatial Structure and Productivity in  U.S Metropolitan Areas. Environment and Planning A, 42 (6), (2010), 1383-1402.





Belmont, Steve (2002). Cities in Full: Recognizing and Realizing the Great Potential of Urban America.





Layman, Richards (2012). Planning for intensity of land use: the question is at what scale are we rencana? .



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)