Sabtu, 04 Juli 2020

Menhir: Pemahaman, Sejarah, Ciri, Dan Fungsinya


Menhir yaitu salah satu peninggalan sejarah yang mempunyai fungsi religius bagi masyarakat pada zaman watu.





Di masa lampau meskipun kehidupan masih primitif tetapi sudah muncul iktikad dari masing-masing suku. Kepercayaan ini masih relatif primitif, berlawanan dengan doktrin kita kini.





Hal ini dibuktikan dengan inovasi bermacam-macam jenis kerikil-batuan yang dibentuk sedemikian rupa dan dinilai berfungsi selaku perlengkapan untuk hal-hal yang berbau budbahasa.





Salah satu batuan yang dimaksud ini adalah menhir. Dari observasi-penelitian yang telah dijalankan, ditemukan hasil bahwa menhir ini digunakan dikala ada upacara pemujaan dan penguburan.





Dari sisi fisik, artefak ini cuma tampak seperti kerikil yang ditegakkan, namun bila dari sudut spiritual maka fungsinya menjadi sungguh sakral dan penting dalam ritual keagamaan.





Untuk mengetahuinya lebih lanjut silahkan Anda simak klarifikasi perihal menhir pada artikel berikut ini.






Pengertian Menhir





Menhir  berasal dari bahasa celtik yang memiliki arti harfiah batu panjang atau kerikil tinggi. Disini, men artinya watu dan hir artinya ialah panjang.





Namun bila dijabarkan lagi, pengertiannya menjadi watu tunggal atau satu yang memiliki ukuran sungguh besar dengan penyusunan monumental serta dipasang dalam posisi tegak baik bangun maupun di lantai.





Artefak sejarah ini ialah sebuah batu yang melalui proses pembuatan sederhana sehingga menciptakan bentuk ibarat tugu dan kebanyakan diletakkan secara bangkit atau tegak di atas permukaan tanah.





Dari sisi ukuran, kerikil ini juga terbilang cukup besar sehingga daya tahannya mampu meraih ribuan tahun.





Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI definisi dari menhir yakni





Batuan besar yang berbentuk seperti tiang yang diposisikan tegak di atas tanah. Batu ini ialah peninggalan dari jaman megalithikum selaku tanda peringatan dan juga lambang arwah dari nenek moyang.





Menurut Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana, menhir intinya adalah sebuah tugu yang terbuat dari batu dan diposisikan pada lokasi-lokasi tertentu dengan faedah selaku tempat pemujaan nenek moyang.





Batu-watu menhir ini mampu ditemukan di banyak sekali daerah di seantero nusantara.





 



Sejarah Menhir





Sejarah menhir




Menhir bersama dengan beberapa artefak lain seperti sarkofagus, megalith dan juga dolmen menjadi ciri kebudayaan dari zaman megalithikum.





Sebagai salah satu penciri utama dari kebudayaan ini, sistem pengerjaan kerikil ini diandalkan sudah dikenal sejak jaman Neolithikum atau 6000 tahun sebelum masehi.





Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah pahatan pada permukaan batunya sehingga membentuk gambar atau figur tertentu yang menampilkan teladan hiasan.





Prinsip ini didasari dengan korelasi erat kepada penghormatan yang dilakukan untuk roh para leluhur.





Tentunya iktikad akan leluhur yang sudah meninggal dan memiliki kekuatan sakral sungguh kental tertanam kepada masyarakatnya. Jiwa-jiwa ini dinilai masih ada pada dunia yang sama, cuma saja berada di daerah-kawasan yang tinggi.





Hal inilah yang menjadi argumentasi mengapa menhir sering kali dibangun di atas bukit dan daerah-daerah lainnnya yang dianggap suci.





Lokasi inovasi dari menhir sendiri tidak hanya berada di Indonesia saja melainkan juga beberapa negara seperti India, Korea, Eropa, Asia dan Afrika Barat.





Para arkeolog dan peneliti menyaksikan bahwa benda ini selalu berhubungan dengan faktor religius dari budaya pra sejarah tersebut.





Selain itu menhir juga dipakai sebagai fasilitas untuk menyembah arwah nenek moyang. Oleh balasannya mampu ditarik kesimpulan bahwa keberadaan dari watu besar ini sangatlah krusial pada jamannya dan selalu disakralkan.





 



Konsep Kepercayaan Kuno





Menhir menjadi sebuah daerah dimana arwah nenek moyang akan disembah sebagai bentuk penghormatan pada leluhur.





Namun ada juga yang menggunakannya untuk kebaktian guna melayani roh-roh tersebut. Kepercayaan budpekerti ini bahkan selalu menjadi rutinitas yang wajib dilaksanakan oleh setiap suku.





Bersama dengan sarkofagus, dolmen, dan beberapa artefak sejarah yang lain. Menhir mempunyai tugas yang penting dalam kebudayaan agama pada era megalitikum.





 



Ciri-Ciri Menhir





Ciri-ciri Menhir




Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat kalian pakai untuk membedakan menhir dengan artefak-artefak sumber sejarah yang lain. Ciri tersebut antara lain yakni





  • Memiliki bab tunggal
  • Berbentuk seperti tugu
  • Terdapat pahatan dengan teladan tertentu
  • Memiliki 2 posisi




Agar kalian lebih paham, kita akan embahas setiap ciri-ciri tersebut dibawah ini





Mempunyai Satu Bagian Tunggal





Hasil penelitian menyebutkan bahwa batu ini cuma terdiri dari satu bagian tunggal, jadi tidak terbagi menjadi 2 batu yang disatukan.





Meskipun begitu, ada juga peradaban-peradaban antik yang menyusun menhir dengan membentuknya secara berkelompok secara sejajar diatas tanah. Contoh yang paling populer adalah Stonehenge di Inggris.





 



Berbentuk mirip Tugu





Sesuai dengan namanya yakni batu panjang, biasanya bentuk dari menhir lebih ibarat tugu atau monumen.





Tidak dikenali argumentasi dari penyeleksian bentuk ini oleh para insan purba, namun nyaris semua menhir yang ditemukan berupa seperti tugu yang memanjang keatas.





 



Terdapat Pahatan Tertentu





Batu-batuan kuno ini juga sering kali mempunyai pahatan-pahatan tertentu di permukaannya.





Biasanya bentuk atau pola dari gambar ini akan menyesuaikan dengan kebudayaan dari suku yang membuatnya. Pola ini juga mampu disesuaikan dengan tujuan dari pembuatan batuan menhir tersebut.





Pembentukan contoh-pola ini bisa menjadi bukti berpengaruh bahwa seni dan unsur-unsur seni sudah ada sejak jaman dahulu abad.





 



Dibangun dengan dua posisi





Pembangunan batu jenis ini hanya ada 2 cara yakni bangkit tegak di atas tanah ataupun terlentang.





Pada biasanya hal ini tergantung dari lokasi pendirian dan manfaatnya. Oleh kesudahannya meskipun bentuknya sama pasti dilema penempatan atau lokasi penempatannya tidak sama.





Bahkan sampai kini kerikil-batuan yang didapatkan oleh pakar arkeolog masih dalam posisi, bentuk, dan pahatan yang utuh. Hanya saja tampaklebih lama karena terpengaruhi usia dan sering terpapar cahaya matahari ataupun hujan.





 



Fungsi Menhir





Fungsi Menhir




Secara biasa , menhir mempunyai fungsi utama sebagai objek religius penyembahan keagamaan antik pada kurun megalitikum. Namun, fungsi ini dapat dipecah lagi menjadi tiga yaitu





  • Pemakaman
  • Penyembahan
  • Fungsi yang lain yang tidak ada hubungannya dengan religi




Sebagai tempat Penyembahan





Fungsi paling lazim dari menhir ialah sebagai tempat penyembahan arwah leluhur yang telah meninggal.





Pada jaman dahulu dikala ada orang yang sudah meninggal maka arwahnya akan tetap bareng mereka. Oleh karena itu, untuk mengenang semua jasa-jasanya selama hidup, orang-orang dari setiap suku akan membuat kerikil besar guna menjadi simbol kesakralan leluhur mereka.





Ketika ada kegiatan ini maka para ketua suku akan menyuruh terhadap rakyatnya untuk menjinjing sesembahan berbentukdaging, buah, dan lain sebagainya guna menghormati roh-roh suci tersebut.





Setelah itu, di akrab struktur ini akan diadakan upacara rutin untuk memperingati hari akhir hayat itu dan menyembah arwahnya. Sehingga memang batu bersejarah ini menjadi bangunan yang dianggap suci dan dihentikan ternodai.





 



Sebagai tempat Pemakaman





Bangunan yang terbuat dari kerikil ini juga sering digunakan selaku daerah pemakaman.





Tidak cuma sebuah ihwal saja untuk menyebutkan fungsi ini, dikarenakan telah ada penelitian yang menerangkan di beberapa lokasi ada tulang kerangka manusia yang ditempatkan di batu ini.





Meskipun begitu, fungsi ini tidak banyak didapatkan bila dibandingkan dengan fungsi menhir selaku sentra penyembahan arwah nenek moyang.





 



Fungsi Lainnya yang Tidak Religius





Menhir juga kadang kala digunakan selaku simbol ataupun landmark lain yang tidak ada keterkaitannya dengan aspek religius penduduk zaman megalitikum.





Dugaan ini muncul dari beberapa ahli yang menyatakan bahwa menhir tidak selalu digunakan untuk ritual ibadah ataupun penghormatan pada arwah leluhur.





Meskipun begitu, tetap diakui bahwa hampir semua menhir yang ditemukan memiliki fungsi utama selaku objek dan simbol religius kepada agama animisme dan juga dinamisme yang pada ketika itu sungguh mengakar di penduduk .





Demikianlah klarifikasi lengkap tentang menhir beserta pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan sejarahnya.





Dengan mengetahui ihwal benda-benda sejarah ini setidaknya Anda mampu menambah wawasan, alasannya adalah orang-orang yang tidak mencar ilmu dari sejarah, tentu akan mengulang kesalahan-kesalahan masa lalu.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon