Beras merupakan salah satu kuliner pokok terpenting yang ada di dunia. Mayoritas penduduk Asia dan timur tengah mengkonsumsi beras selaku sumber utama karbohidrat.
Beras ini mulanya berasal dari tumbuhan padi, padi yang telah dipanen akan menjadi beras sesudah ditumbuk. Beras itulah yang nantinya akan berkembang menjadi nasi sesudah diolah.
Bahan kuliner pokok seperti beras sungguh vital dalam perdagangan internasional. Bahkan, beras termasuk jajaran komoditi ekspor impor yang sungguh laris. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar dari populasi di dunia ini yang menimbulkan beras selaku makanan wajib.
Banyak negara yang berusaha mengembangkan hasil tanamnya untuk meraup jumlah panen padi berton-ton. Peningkatan produktivitas ini berhasil diraih lewat revolusi pertanian dan revolusi hijau yang sungguh sukses.
Tetapi, kian banyak penduduk dunia yang menghendaki flora organik dan bukan GMO (Genetically modified Organism). Hal ini menumbuhkan fenomena Evergreen revolution dimana pertanian bergeser ke arah organik.
Sekarang, telah terdapat pusat riset yang mengkhususkan diri untuk membuatkan beras dan memajukan produktivitas padi. Pusat ini diketahui sebagai International Rice Research Institute atau IRRI yang berlokasi di Filipina.
Nah, kembali ke topik negara penghasil beras terbanyak, terdapat beberapa negara yang ialah penyuplai beras paling besar di dunia. Simak uraian penjelasan 10 negara penghasil beras terbesar di dunia berikut ini.
Daftar Isi
Pakistan (10,8 Juta Ton)
Pakistan ialah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan pribadi dengan India. Ternyata, Pakistan juga merupakan salah satu produsen beras paling besar di dunia lho!
Negara ini memproduksi sekitar 10,8 juta ton padi setiap tahunnya. Angka buatan yang cukup besar ini menempatkan Pakistan kedalam peringkat 10 negara penghasil padi terbanyak di dunia.
Setiap tahunnya, negara ini mengalami kenaikan hasil panen sehingga mungkin saja di periode depan, Pakistan akan mampu mempergunakan ini untuk jual beli antar negara. Bahkan jumlah ekspor yang dijalankan oleh Pakistan terbilang cukup besar adalah sekitar 4 juta ton beras.
Produktivitas pertanian pakistan yang cukup tinggi ini disokong oleh tanah yang relatif subur serta iklim yang mendukung untuk pertanian padi. Faktor-aspek ini turut mendorong bikinan pertanian padi Pakistan.
Brasil ( 11,75 Juta Ton)
Brazil yaitu negara yang merdeka pada tahun 1822 dan berlokasi paling timur di Amerika Selatan. Brasil mempunyai lahan pertanian yang cukup ekstensif sekaligus mempunyai hutan tropis yang lebat. Salah satu yang paling terkenal yakni hutan Amazon.
Karena memiliki areal pertanian yang cukup luas, negara ini juga memproduksi beras dalam jumlah yang besar sehingga termasuk negara penghasil beras paling besar di dunia urutan ke 9 dengan bikinan tahunan sekitar 11,75 ton.
Beras ini tidak hanya disantap oleh masyarakat setempat tetapi juga diekspor ke negara-negara lain oleh pemerintah Brazil. Meskipun mengekspor berasnya ke negara lain dalam jumlah banyak, tidak membuat Brasil menurun dalam segi perekonomian.
Malahan, mungkin yang terjadi adalah sebaliknya. Saat ini, Brazil memiliki ekonomi yang terbesar di Amerika Selatan. Perekonomiannya juga cukup stabil alasannya terdiversifiksi di berbagai komoditas, baik primer maupun sekunder.
Filipina (19 Juta Ton)
Negara yang dahulu pernah dijajah lama oleh Spanyol selama 256 tahun ini jadinya masuk kedalam jajaran negara penghasil beras terbesar di dunia urutan ke 8.
Tercatat, hasil panen padi oleh para petani Filipina meraih sekitar 19 juta ton. Produksi pertanian yang tinggi ini disebabkan oleh iklimnya yang bersifat tropis dan tanahnya yang sungguh subur.
Kesuburan tanah yang tinggi ini disebabkan oleh input debu vulkanik yang lumayan banyak dari gunung-gunung api aktif yang ada di kepulauan Filipina.
Filipina juga terkenal sebab lereng perbukitan Banaue yang menjadi karakteristik tersendiri bagi negara ini. Selain perbukitan Banaue, dominan wilayah Filipina juga berbukit.
Oleh alasannya itu, bagan pertaniannya sering memakai terasering dan guludan. Hal ini sangat diharapkan untuk menjaga kualitas dan kesuburan tanah, karena sungguh riskan terjadi erosi bila melakukan pertanian di zona lereng.
Myanmar (23 Juta Ton)
Myanmar atau kadang dikenal sebagai Burma merupakan negara yang memiliki penduduk lumayan banyak sekitar 50 juta jiwa. Luas wilayahnya pun nyaris meraih 700 ribu km dan mempunyai hasil panen padi yang melimpah.
Hal yang menarik dari negara ini yaitu tradisi yang telah sungguh mengakar dalam sektor pertanian. Karena metode bercocok tanam yang berpengaruh itulah, maka perekonomian di Myanmar menjadi meningkat. Terutama pada sektor padi yang kemudian menjadi beras.
Hasil panennya pun cukup membuat puas sampai 23 juta ton. Sebagian beras diekspor ke negara lain sebanyak kurang lebih 700 ribu ton. Di Negara ini pekerjaan cocok tanam yang paling banyak dikerjakan adalah menanam padi.
Saat ini, sektor pertanian tradisional di Myanmar juga mulai direvolusi dengan mengenalkan traktor, pupuk kimia, bibit unggul, dan pengolahan pasca panen yang lebih mutakhir. Semua hal ini bermaksud untuk memajukan produktivitas pertanian Myanmar.
Thailand (32,19 Juta Ton)
Negeri Gajah Putih atau Thailand ialah salah satu negara besar di Asia Tenggara. Bahkan negara ini pernah menjadi tuan rumah Southeast Asian Games selama 6 kali dalam sejarahnya.
Pada tahun 1997, Thailad pernah mengalami krisis ekonomi alasannya adalah tekanan spekulatif namun mampu menguatkan perekonomian kembali pada tahun 1999. Inilah yang menjadi cikal bakal krisis moneter Asia Tenggara yang mengguncang perekonomian negara-negara ASEAN.
Meskipun begitu, Thailand dapat berdiri dengan cukup cepat, salah satunya alasannya adalah sektor agrikulturnya yang cukup berpengaruh. Salah satu produk agrikultur unggulannya adalah padi dimana negara ini memproduksi sekitar 32 ton setiap tahunnya.
Produksi padi yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain ialah iklimnya yang termasuk tropis, hal ini mengakibatkan lahan pertaniannya sungguh subur alasannya adalah suhu dan curah hujannya sungguh pas.
Selain itu, Thailand juga giat berinovasi dalam teknologi pertanian. Hal ini membuat beras yang dihasilkan menjadi sangat bermutu sehingga digemari oleh pasar internasional.
Vietnam (44,05 Juta Ton)
Terletak di daerah tropis, curah hujan yang lebat menyebabkan kadar kelembapan di negara Vietnam cukup tinggi. Hal ini sangat mendukung sektor pertanian padi alasannya padi bisa berkembang subur dan menerima asupan air yang cukup.
Selain populer alasannya memproduksi beras terbesar kelima, Vietnam juga merupakan salah satu eksportir beras yang cukup besar. Dengan produksinya sekitar 45 juta ton, Vietnam mampu mengekspor lebih dari 6 ton beras untuk menyanggupi ajakan pasar dunia.
Produksi padi yang tinggi ini dipengaruhi oleh beberapa hal yang antara lain yaitu faktor iklim yang sangat mendukung, luas lahan pertanian yang masih cukup tinggi, budaya bertani yang masih besar lengan berkuasa, serta aspek tanah yang dapat dibilang subur.
Selain itu, Vietnam juga cukup banyak menggelontorkan uang untuk pengembangan tekonologi pertaniannya. Hal ini bertujuan untuk memajukan produktivitas produk pertaniannya biar dapat diekspor ke negara-negara lain.
Bangladesh (56,42 Juta Ton)
Iklim yang dimiliki oleh Bangladesh sama dengan Indonesia yaitu iklim tropis yang relatif berair. Selain itu, Bangladesh juga mempunyai iklim muson yang menciptakan curah hujan di negara ini sungguh tinggi selama beberapa bulan. Oleh sebab itu, iklim yang dimiliki Bangladesh sangat sesuai untuk pertanian padi.
Tidak mengherankan ketika kita melihat bahwa hasil panen padi di negara ini meraih 56 juta ton sehingga menjadikannya negara penghasil beras terbesar keempat.
Walaupun masih tergolong negara meningkat , Bangladesh mampu berkompetisi dengan negara yang lain, khususnya dalam buatan pangan dan ketahanan pangan nasional.
Namun, Bangladesh masih perlu banyak berinovasi dalam bidang agrotekonologi untuk mengembangkan produktivitas pertaniannya. Saat ini, Bangladesh belum bisa mempergunakan dengan optimal mesin pertanian, pupuk, dan bibit unggul.
Untuk mengalahkan Vietnam, Thailand, dan negara-negara maju yang lain, Bangladesh tidak boleh cuma mengandalkan luas sawahnya yang memang sangat luas, tetapi mesti mulai mengandalkan teknologi tinggi untuk menggenjot produksinya.
Indonesia (83,04 Juta Ton)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di posisi yang sungguh strategis. Wilayahnya pun membentang sangat luas, dari Sabang hingga Merauke.
Indonesia mempunyai peluangsumber daya alam yang sangat melimpah dan telah diakui oleh negara lain. Kekayaan alam ini bahkan sudah menjadi pengetahuan umum dan merupakan bab dari wawasan nasional Indonesia. Tidak heran bila sektor pertanian terutama padi sungguh diamati sehingga masuk dalam jajaran 3 besar penghasil beras paling besar di dunia.
Hasil panen padi Indonesia mencapai 84 juta ton setiap tahunnya. Iklim tropis di negara ini mendukung perkembangan padi biar berkembang subur dan mempermudah pengairan alasannya adalah tidak mesti membangun irigasi yang ekstensif.
Selain itu, tanah vulkanis di Indonesia yang dipengaruhi oleh barisan pegunungan sirkum pasifik dan mediterania juga turut meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
Perbedaannya dengan negara lain, Indonesia tidak mengekspor berasnya dalam jumlah besar ke pasar Internasional. Sebagian besar hasil panen padi disantap sendiri alasannya keperluan dalam negeri sangatlah tinggi. Bahkan, Indonesia kerap mengimpor beras dari negara tetangga seperti Thailand atau Vietnam untuk menyanggupi keperluan beras dalam negri.
Hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk Indonesia yang sungguh tinggi. Hampir semua penduduk Indonesia memakan beras, oleh alasannya itu, seringkali undangan beras lebih tinggi dari bikinan petani-petani kita.
Untuk menanggulangi hal ini, Indonesia sangat perlu untuk berbagi teknologi pertanian yang mumpuni untuk berkompetisi dengan negara lain. Hal ini juga sungguh penting untuk mengembangkan ketahanan pangan nasional.
India (172,58 Juta Ton)
Negara penghasil beras terbesar kedua di dunia yakni India. Negara yang terletak di Asia Selatan ini memang memiliki sektor pertanian yang sungguh komprehensif.
Selain karena budaya pertaniannya yang masih berpengaruh, India juga memiliki banyak sekali penduduk, sehingga pertanian memang dibutuhkan untuk menawarkan masakan bagi para penduduknya.
Para petani di negara ini memanen sekitar 172 juta ton padi setiap tahun. Sejauh ini, bikinan padi India selalu meningkat dari tahun ke tahun. Artinya, langkah-langkah peningkatan bikinan padi negara ini sudah relatif sukses.
Sama mirip Indonesia negara ini juga mengalami tantangan untuk menawarkan beras bagi penduduknya. Terlebih lagi, nyaris semua penduduk India memakan beras sebagai makanan pokoknya.
Hebatnya, India mampu menyanggupi keperluan tersebut dan tetap mengekspor beras ke pasar dunia. Hampir 11 juta ton dari hasil panen beras dijadikan komoditi ekspor ke negara lain setiap tahunnya.
China (212,13 Juta Ton)
Negara China terkenal selaku sebuah negara yang mempunyai masyarakatsungguh banyak dan tergolong kedalam negara paling besar di dunia. Dibalik semua itu, ternyata China menjadi negara penghasil beras nomor satu di dunia.
Tiap tahunnya, negara ini menghasilkan beras yang melimpah, diproyeksikan pada tahun 2020, produksinya mampu mencapai 212,13 juta ton. Hasil berasnya yang melimpah sepadan dengan jumlah masyarakatyang sangat padat.
Meskipun begitu, banyak pasokan padi yang tersisa sehingga dijadikan komoditi ekspor. Kurang lebih beras yang diekspor oleh negara ini bisa meraih 400 ribu ton. Inilah mengapa perekonomian di China mampu berjalan tanpa kendala dan meraup banyak laba.
Produksi padi China yang sangat besar ini tentu saja disebabkan oleh budaya pertaniannya yang sangat kuat. Meskipun sekarang China sedang melaksanakan industrialisasi massal, sektor pertaniannya tidak dilupakan oleh pemerintah.
Iklim di China juga mendukung pertanian sebab suhunya relatif hangat dengan curah hujan yang mencukupi. Tanah di China juga sangat subur, hal ini terjadi sebab ada endapan tanah loess yang terbawa oleh angin.
Selain itu, China juga memiliki luas daerah yang sangat luas, sehingga luas sawah-sawahnya juga besar. Hal ini turut berkontribusi memajukan produksi pertanian China.
Nah, itulah daftar 10 negara penghasil beras terbesar di dunia berdasarkan FAO atau Food and Agriculture Organization. Selain kesepuluh negara tersebut masih banyak negara yang lain yang berlomba-lomba biar dapat memajukan hasil panennya.
Referensi
Paddy Rice Production Worldwide, Shahbandeh (2020)
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon