Sunday, August 9, 2020

Mikro Ekonomi: Pemahaman, Ciri-Ciri, Dan Misalnya


Dalam mempelajari ilmu ekonomi, terdapat 2 jenis spesialisasi yang kerap disebutkan. Spesialisasi tersebut adalah makro ekonomi yang membahas ekonomi pada skala besar dan mikro ekonomi yang membicarakan perihal ekonomi pada kecil-kecilan/pemain drama individual.





Pada artikel kali ini, kita akan bahu-membahu membicarakan mengenai pengertian dari mikro ekonomi, ciri-cirinya, teori dasar yang kerap digunakan, model dasarnya yaitu supply demand, jenis-jenis pasar, serta pola penerapan mikro ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.






Pengertian Mikro Ekonomi





Mikro ekonomi berasal dari kata mikro yang artinya kecil dan ekonomi, sehingga skala pembahasannya juga kecil dan rincian. Secara umum, mikro ekonomi membahas mengenai pengambilan keputusan serta alokasi sumber daya alam dan insan antar individu serta firma-firma.





Salah satu tujuan utama mikro ekonomi ialah untuk menganalisis prosedur-mekanisme pasar yang membentuk harga dan jumlah penyediaan dari sebuah barang/jasa.





Mikro ekonomi juga menjelaskan perihal kondisi pasar, kemampuannya mencapai ekuilibrium, serta fenonema-fenomena kegagalan pasar yang dapat terjadi.





Perbedaan utama antara mikro ekonomi dan makro ekonomi yaitu lingkup kajiannya. Mikro ekonomi berkonsentrasi pada keputusan-keputusan yang diambil oleh individu dan firma tertentu. Sedangkan, makro ekonomi membahas perihal keadaan ekonomi secara keseluruhan, pertumbuhan, serta kemakmuran masyarakatnya.





 



Ciri-Ciri Mikro Ekonomi





Mikro ekonomi membahas optimasi ekonomi dalam skala kecil




Analisis mikro ekonomi mempunyai beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan analisis ekonomi lainnya seperti makro ekonomi. Secara umum, cirinya antara lain yaitu berfokus pada aktivitas individual, skalanya kecil, serta





Berfokus pada Aktivitas Individu





Seperti yang sudah diterangkan pada pengertian mikro ekonomi, analisis ekonomi ini berkonsentrasi pada tindakan-tindakan yang diambil oleh individu dan bisnis.





Disini, individu dianggap rasional sehingga tindakan-tindakannya senantiasa berupaya untuk mengoptimalkan keuntungan. Selain itu, analisis mikro ekonomi juga tidak banyak membicarakan perihal aspek komunalitas dari acara individu tersebut.





Oleh karena itu, mampu kita asumsikan bahwa analisis mikro ekonomi berusaha untuk menganalisis dan meliput kegiatan serta proses pengambilan keputusan yang ada pada taraf perorangan/institusional.





 



Berfokus pada Skala Kecil dan Detail





Seperti namanya, mikro ekonomi berfokus pada kajian ekonomi pada skala yang kecil. Skala kecil disini maksudnya adalah skala secara jumlah pemain drama dan skala dalam artian luas wilayah studi.





Hal ini terjadi sebab memang analisis mikro ekonomi berusaha untuk menawarkan citra yang rincian dan rinci mengenai proses ekonomi pada suatu individu/bisnis.





Oleh sebab itu, nyaris mustahil melaksanakan analisis bernuansa mikro ekonomi pada daerah-kawasan berukuran besar.





Selain akan mempersulit analisis dan menghabiskan aneka macam waktu, sudah ada pendekatan-pendekatan lain pada makro ekonomi yang bisa membahas hal ini dengan lebih komprehensif. Meskipun begitu, tetap tidak akan mampu sedetail analisis mikro ekonomi.





 



Membahas Kepentingan Individual





Mikro ekonomi banyak membahas kepentingan individual




Seperti yang telah kita jabarkan diatas, analisis ekonomi mikro mempunyai lingkup yang relatif kecil dan banyak membahas mengenai aktivitas individual. Oleh sebab itu, masuk akal bila kepentingan yang dibahas disini yakni kepentingan perorangan, bukan kepentingan komunal.





Maksud dari kepentingan individual disini yakni bagaimana setiap orang meraih kepuasan/laba maksimal. Disini, sudut pandang yang digunakan yakni sudut pandang perseorangan, bukan pemerintah atau komunal.





Meskipun menurut teori Invisible Hand hal yang bagus bagi orang-orang juga akan baik bagi penduduk umum, terdapat beberapa kondisi dimana hal ini tidak tepat. Contohnya yakni pada masalah tragedy of the commons dimana harapan satu orang merugikan komunitasnya.





 



Banyak Membahas Permasalahan Optimasi





Ekonomi mikro mempunyai lingkup pembahasan yang perorangan. Selain itu, bahasan utamanya adalah alokasi sumber daya yang optimal, teori pengambilan keputusan yang efektif efisien, serta bagaimana menerima utilitas maksimal.





Oleh karena itu, tak heran dikala apa yang dibahas tidak jauh dari bagaimana mengoptimalisasi sebuah kegiatan, supaya paling efektif, efisien, dan menunjukkan manfaat terbesar.





 



Teori-Teori Dasar Mikro Ekonomi





Dalam membicarakan ekonomi secara mikro, terdapat beberapa teori yang sering sekali dipakai untuk mempermudah dan mengkontekskan analisis yang dilaksanakan.





Teori-teori tersebut antara lain yaitu consumers choice theory, production theory, cost of production theory, serta opportunity cost. Berikut ini adalah pembahasan secara lebih mendalam tentang keempat teori dasar tersebut.





Teori Pilihan Konsumen (Consumers Choice Theory)





Pilihan konsumen merupakan salah satu teori dan analisis dasar dari mikro ekonomi




Teori opsi pelanggan atau kerap disebut selaku consumers choice theory yakni teori yang menjajal menjelaskan bagaimana seorang individu memilih apa yang mau disantap. Secara lazim, teori ini memiliki dua komponen ialah biaya yang bisa dikeluarkan dan preferensi seseorang kepada sebuah barang/jasa.





Teori ini sungguh penting untuk membantu menjelaskan pembentukan keputusan mengenai konsumsi barang oleh pelanggan/individu apapun. Oleh alasannya itu, analisis ini sering sekali dipakai oleh perusahaan-perusahaan saat menganalisis pasar.





Consumers Choice Theory mengasumsikan bahwa akan ada titik ekuilibrium yang ialah titik temu antara ongkos yang dikeluarkan dan pemenuhan preferensi konsumen yang paling baik.





 



Teori Produksi (Production Theory)





Teori ini banyak membicarakan mengenai proses buatan, suatu proses ekonomi dimana input diubah menjadi output. Produksi lazimnya mengganti barang mentah menjadi barang setengah jadi, barang jadi, atau bahkan jasa.





Secara umum, bikinan membicarakan perihal penciptaan barang ataupun pengolahan sebuah barang. Disini, nilai jual dari barang tersebut meningkat alasannya sudah diolah dalam proses buatan.





Namun, ada pula mahir ekonomi yang mendefinisikan buatan selaku proses ekonomi selain konsumsi. Hal ini terjadi alasannya setiap proses ekonomi selain konsumsi menambah nilai jual (value added) dari barang yang mau dijual.





 



Teori Biaya Produksi (Cost of Production Theory)





Biaya produksi adalah salah satu konsep dasar dalam mikro ekonomi, terkait penentuan harga barang




Teori ongkos buatan menyatakan bahwa harga jual atau nilai dari sebuah barang itu setara dengan ongkos yang diharapkan untuk memproduksi barang tersebut.





Biaya yang dimaksud mencakup seluruh aspek produksi yaitu tenaga kerja, modal, dan lahan, serta pajak/biaya regulasi lainnya.





Selain itu, ada pula ongkos teknologi yang mencakup riset dan pengembangan produk, serta biaya distribusi dan penyimpanan barang tersebut dalam rantai pasok.





Dalam biaya produksi, kita mengenal dua jenis biaya yaitu fixed cost yang selalu konstan dan variable cost yang berganti ubah sesuai dengan produksinya. Total ongkos bikinan pada dasarnya adalah adonan dari kedua jenis ongkos ini.





Biaya produksi sangat dipengaruhi oleh apa yang menjadi bahan baku dari produk tersebut. Entah itu sumber daya alam yang tidak mampu diperbarui mirip logam dan mineral, atau sumber daya alam yang mampu diperbaharui seperti karet dan kayu.





 



Teori Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)





Opportunity cost atau mungkin kita kenal sebagai ongkos kesempatan ialah ongkos yang berhubungan dengan kesempatan yang hilang. Seorang insan hanya bisa melakukan 1 hal dalam 1 waktu dengan efektif, oleh alasannya adalah itu, setiap kita melaksanakan acara, kita tidak sedang melaksanakan kegiatan lainnya.





Opportunity cost ini membahas tentang nilai dari kegiatan yang harusnya bisa kita kerjakan bila kita tidak melaksanakan kegiatan yang sedang kita lakukan kini. Semakin tinggi nilai acara yang kita lewati, semakin tinggi pula opportunity cost nya.





Pemahaman yang baik kepada opportunity cost mampu membantu kita menentukan keputusan dan mengalokasikan sumberdaya. Kita ambil acuan waffle dan coklat, salah satu makanan terpopuler di dunia.





Kita menyukai waffle, namun kita lebih menyukai coklat. Oleh alasannya itu, dikala kita memakan waffle, kita mengorbankan kesempatan untuk makan coklat pada dikala itu.





Hal ini tidak rasional sebab kita lebih menyukai coklat, sehingga nilai dari coklat jauh lebih tinggi dari nilai waffle. Tetapi, mungkin ada aspek-faktor lain yang membuat kita harus memilih waffle.





Apakah telah terbayang pengaplikasian opportunity cost dalam membuat keputusan dan kebijakan? Nanti akan kita coba eksplorasi lagi dalam bab pola-teladan ya!





 



Model Mikro Ekonomi Permintaan-Penawaran (Supply-Demand)





Ilustrasi model supply dan demand
Ilustrasi supply dan demand (Wikipedia)




Model seruan-penawaran mencoba untuk menerangkan perihal pembentukan harga suatu barang/jasa pada pasar dengan persaingan sempurna.





Menurut model ini, pada pasar sempurna dimana tidak ada pajak, eksternalitas, atau insentif-disinsentif yang lain, harga sebuah barang niscaya berada pada titik temu antara jumlah yang diminta oleh konsumen dan jumlah yang dibuat oleh produsen. Titik ini disebut selaku titik ekuilibrium penawaran-permintaan.





Oleh alasannya adalah itu, dapat diasumsikan bahwa harga berbanding terbalik dengan usul konsumen, tetapi berbanding lurus dengan penawaran produsen. Namun, asumsi ini pastinya menetralisir faktor-aspek lain dengan menyatakan kondisi ceteris paribus.





Padahal, berbagai aspek-faktor lain yang dapat menghipnotis harga sebuah barang, jumlah penawarannya dan permintaannya. Faktor-aspek tersebut antara lain yakni





  • Insentif dan disinsentif
  • Kebijakan pemerintah
  • Perpajakan
  • Kampanye/Propaganda/Branding produk
  • Proyeksi usul kala depan
  • Kapasitas bikinan perusahaan




Oleh sebab itu, dalam menerapkan model undangan-penawaran untuk menyelesaikan problema di lapangan, mesti sungguh waspada. Sering kali, yang tertulis di teori tidak berlaku di kehidupan konkret.





 



Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Strukturnya





Terdapat berbagai struktur pasar dalam analisis mikro ekonomi




Struktur pasar pada dasarnya ialah bentuk dari sebuah pasar yang meninjau jumlah pemeran, dominasi antar pemain film, produk yang dijual, serta batasan-batasan yang ada pada tiap pasar.





Kombinasi antara faktor-aspek diatas membentuk struktur pasar yang berbeda-beda. Selain itu, ada pula faktor ideologi ekonomi dan sistem ekonomi dari suatu negara. Negara yang menganut kapitalisme pastinya akan memiliki struktur pasar yang jauh berbeda dengan negara yang menganut sosialisme dan penyusunan rencana ekonomi negara.





Dalam struktur pasar, persaingan berperan sebagai prosedur regulasi untuk menemukan titik stabil dalam interaksi antar pemain film pasar. Terkadang, pemerintah mesti melaksanakan intervensi dikala terjadi kegagalan pasar alasannya aspek-aspek tertentu.





Indonesia sendiri dalam pancasila menganut nilai-nilai yang berdekatan dengan sosialisme, dimana barang-barang kebutuhan publik harus dimiliki dan dikuasai oleh negara.





Oleh alasannya itu, dalam penyediaan barang kebutuhan biasa , banyak sumber daya alam di Indonesia yang dimonopoli oleh negara.





Konsep struktur pasar ini berbeda dengan desain jenis pasar. Pada jenis pasar, kita membahas mengenai bentuk fisik dari pasar tersebut, apakah offline/online, toko atau ruko, memasarkan barang atau jasa, dan sejenisnya. Sedangkan, dalam struktur pasar, kita membicarakan interaksi antar individu dalam pasar tersebut.





Secara biasa , terdapat beberapa struktur pasar yang perlu kita pahami ialah





  • Pasar Monopoli
  • Pasar Oligopoli
  • Pasar Monopsoni/monopsony
  • Pasar Oligopsoni
  • Pasar Monopolistik
  • Pasar Sempurna/Persaingan Sempurna




Struktur pasar yang berlawanan-beda menjadikan pembentukan keputusan dan alokasi sumber daya yang berbeda-beda pula. Dua aspek yang sangat penting dalam studi mikro ekonomi.





 



Contoh Penerapan Ekonomi Mikro





Kita sudah banyak sekali membahas mengenai pemahaman, ciri-ciri, versi yang digunakan, teori-teori dasar, serta struktur pasar, semua variabel yang sangat berkhasiat ketika membicarakan tentang mikro ekonomi.





Untuk meningkatkan pemahaman kita kepada ekonomi mikro, kini kita akan coba membicarakan beberapa contoh-teladan penerapan ekonomi mikro dalam kehidupan sehari-hari.





Pembentukan Keputusan: Berkerja atau Istirahat





Salah satu analisis mikroekonomi adalah pembuatan keputusan antara berlibur atau berkerja




Sekarang kita akan membicarakan contoh pertama permasalahan mikro ekonomi dengan pendekatan meningkatkan secara optimal laba dan opportunity cost. Permasalahan yang akan dibahas adalah, berkerja atau beristirahat.





Pasti kalian sering mengalami dillema ini, ada kerjaan, ada peran, namun kalian sudah kelelahan, sehingga ingin piknik atau istirahat. Padahal, kalian tahu bahwa kerjaan tersebut perlu dilaksanakan karena menciptakan uang.





Kalian juga tahu bahwa istirahat mempunyai pesonanya tersendiri. Tidak ada yang mampu mengalahkan rebahan di kasur, menyetel musik kalem, sambil streaming atau baca buku dan meminum coklat hangat.





Kita tahu bahwa dua-duanya memiliki nilai tertentu, sehingga pertanyaannya sekarang ialah, mana yang lebih bernilai dan memperlihatkan manfaat. Karena, kalian tidak mampu melakukan keduanya dalam waktu yang sama bukan?





Jika kalian menentukan untuk berkerja, maka kalian akan menerima uang suplemen. Tetapi, kalian tidak akan bisa mengistirahatkan badan, menikmati hidup, dan bersantai untuk menjernihkan fikiran. Bisa saja, hal ini bermuara pada problem-masalah frustasi yang lebih besar di era depan.





Namun, kalau kalian memilih untuk istirahat, mampu saja kalian dinilai tidak profesional oleh atasan dan rekan kerja. Hal ini dapat membuat kalian kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pangkat di daerah kerja kalian.





Sekarang, yang perlu dijalankan yaitu menilai mana yang lebih berguna diantara kedua opsi ini. Masing-masing orang mempunyai sistem nilai yang berlawanan dan preferensi yang berlawanan. Sehingga, problem meningkatkan secara optimal ini sangatlah subjektif.





 



Pembentukan Harga serta Permintaan-Penawaran Handphone





Sekarang kita akan membahas acuan persoalan mikro ekonomi kedua, adalah perihal pembentukan harga serta undangan dan penawaran sebuah barang.





Harga sebuah barang pada dasarnya diputuskan oleh nilai intrinsik yang dimiliki barang tersebut. Tetapi, setiap orang bisa saja memandang nilai intrinsik ini dari kacamata yang berbeda.





Contohnya adalah handphone, niscaya ada yang merasa bahwa handphone ialah kebutuhan dasar, namun tak sedikit pula yang menilai handphone adalah kebutuhan tersier atau sekunder.





Oleh alasannya adalah itu, kemauan mereka untuk mengeluarkan uang pun berlawanan-beda, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Hal ini membuat kurva seruan yang berbeda-beda pula.





Penawaran pun sama, tidak semua perusahaan mempunyai kesanggupan untuk memproduksi handphone dengan harga yang serupa. Ada perusahaan besar yang bisa memproduksi secara massal dengan harga murah, ada pula perusahaan kecil yang belum bisa melakukan itu. Oleh sebab itu, harga yang disediakan oleh penjual pun bervariasi.





Harga lazim suatu barang ialah titik temu antara kurva usul dari para konsumen dan kurva penawaran dari para pedagang .





Titik ini yakni titik tengah yang mempertemukan keduanya, sehingga ditemukan harga yang optimal bagi suatu barang.





Namun, dalam kehidupan aktual, banyak aspek lain yang mempengaruhi hal ini. Contohnya yaitu insentif pemerintah untuk pabrik padat karya, peniadaan pajak untuk industri teknologi tinggi, tarif impor-ekspor barang, serta kebijakan-kebijakan lain dari pemerintah daerah setempat.





 



Referensi





Macro and Micro: The Economic Divide – IMF





Microeconomics – Harberger, Arnold



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon