Sebelumnya kita sudah mempelajari perihal aglomerasi dalam kegiatan ekonomi, yakni kondisi dimana perusahaan berkumpul pada satu lokasi guna menerima laba. Namun apakah aglomerasi terjadi di setiap acara ekonomi? Ternyata tidak, banyak pula perusahaan yang melaksanakan dispersi.
Daftar Isi
Alasan Melakukan Dispersi
Tidak semua industri beraglomerasi dalam suatu tempat tertentu, banyak pula industri yang terpencar. Industri primer ekstraktif seperti pertambangan dan perminyakan umumnya mempunyai lokasi yang terpencar sesuai dengan lokasi deposit yang ada. Dispersi juga berlaku pada industri pertanian, persebarannya condong merata pada suatu kawasan sebab input utamanya ialah lahan.
Selain industri primer, aktivitas komersial dan industri manufaktur juga banyak yang bersifat terdispersi. Kondisi pasar oligopoly yang dicirikan dengan persaingan harga sengit akan condong memaksa produsen untuk menjauh satu dengan yang yang lain. Pada kesannya, produsen harus menemukan lokasi yang jauh dari produsen lainnya agar tidak berkompetisi secara langsung. Lokasi yang jauh dari pasar kerap memaksa produsen untuk mengantarbarang atau jasa ke pelanggan melalui jarak yang jauh.
Pada dasarnya, dispersi terjadi pada industri yang tidak memungkinkan adanya kompetisi lain selain kompetisi harga. Oleh karena itu, biar dapat memaksimalkan pemasaran produk dengan harga yang ditetapkan tanpa harus melaksanakan price war, perusahaan-perusahaan ini melakukan dispersi.
Klaster dan aglomerasi industri bila diamati juga mempunyai sifat seperti ini, mereka biasanya mempunyai jarak pemisah yang jauh antar klaster. Tidak ada pusat aglomerasi yang berdekatan dengan pusat aglomerasi yang lain, jikapun ada, itu adalah satelit dari aglomerasi utama pada daerah tersebut. Fenomena ini diketahui selaku urban hierarchy, yang mana dispersi dijelaskan dengan desain range, threshold, serta rank size rule pada teori tersebut.
Hukum Area Pasar Reilly
Menurut Reilly, kesanggupan suatu pasar untuk mempesona pembeli tergantung dari ukuran pasar tersebut dan juga akar dari jarak antara pelanggan ke pasar tersebut. Ukuran pasar pada perkara ini didefinisikan dengan varietas produk yang ditawarkan, sedangkan jarak didefinisikan selaku jarak yang mesti ditempuh pelanggan untuk meraih area pasar tersebut.
d yakni daerah pasar
D yakni jarak antara kedua pasar
Pb adalah populasi/ukuran pasar b
Pa ialah populasi/ukuran pasar a
Kekuatan tarik pasar yakni keatraktifan pasar tersebut yang direpresentasikan oleh ukuran pasar dan bergantung pada varietas barang yang dijual pada pasar tersebut. Oleh alasannya itu dapat disimpulkan bahwa pasar yang lebih besar akan mampu mensuplai jumlah barang yang lebih beragam. Dalam memformulasikan teori ini, Reilly berasumsi bahwa dikala kita ke pasar, kita tidak cuma menghendaki satu barang, melainkan beberapa barang yang dapat tersubstitusikan. Oleh alasannya adalah itu, kian banyak kombinasi barang yang ada, kian atraktif pasar tersebut. Selain itu, Reilly juga berpendapat bahwa marginal cost angkutanakan semakin berkembangseiring dengan bertambahnya jarak yang ditempuh pelanggan.
Diskriminasi Harga Spasial

Inti dari diskriminasi harga adalah perjuangan dari perusahaan untuk membuat konsumen mengeluarkan uang jumlah paling tinggi yang mereka bisa/harapkan untuk sebuah produk. Jumlah ini terlepas dari apakah produk tersebut dapat dijual dengan harga lebih murah atau tidak oleh perusahaan tersebut. Diskriminasi harga biasanya digunakan untuk memajukan pemasukan perusahaan dan
Perusahaan yang sudah memiliki monopoli spasial pada lokasinya akan condong menggunakan diskriminasi harga untuk mengembangkan daya saingnya di lokasi-lokasi yang lebih jauh. Hal ini dikerjakan dengan cara menaikkan harga jasa/barang di tempat lokal yang mana mereka sudah memiliki monopoli spasial. Dengan ini, perusahaan tersebut mampu mengontrol harga di lokasi yang jauh supaya tidak terlalu mahal, sehingga konsumen pada lokasi tersebut mau berbelanja produk mereka.
Kebijakan diskriminasi harga ini dapat mengembangkan kawasan pasar sebuah perusahaan. Jika digambarkan diagram Hotelling dari pasar perusahaan tersebut, akan terlihat harga yang konstan antar lokasi walaupun jaraknya jauh. Hal ini menjadikan garis pertambahan biayanya sungguh landai, sehingga perusahaan tersebut mudah menguasai pasar.
Diskriminasi harga mempunyai social cost yang tinggi kepada pelanggan yang tinggal erat dengan lokasi perusahaan. Mereka yang tadinya mampu menerima barang dengan harga rendah sekarang harus membayar harga yang serupa dengan konsumen pada lokasi yang lebih jauh. Meskipun begitu, diskriminasi harga dapat menguntungkan konsumen yang berada ditengah-tengah kawasan antara dua perusahaan. Mereka dapat menikmati pilihan produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih murah.
Salah satu pemicu terjadinya dispersi harga adalah alasannya adalah adanya dispersi. Setiap perusahaan menginginkan lokasi pasar yang sebesar-besarnya, untuk mendapatkan wilayah pasar yang besar, mereka harus mengurangi harga produk mereka. Jika suatu perusahaan sudah tidak mampu meminimalisir biaya bikinan dan ongkos transportasi, mereka akan memilih untuk menjauhi kompetitor. Untuk memajukan kawasan pasar di tempat baru tersebut, mereka pun menggunakan teknik diskriminasi harga.
Analisa Linkage dan Value-Weight Ratio
Linkage ialah perumpamaan yang artinya koneksi antara satu hal dengan hal yang lain. Pada masalah ini, evaluasi linkage digunakan untuk menyaksikan pergerakan barang mulai dari ekstraksi sampai distribusi.
Setelah dilaksanakan evaluasi, ditemukan kesimpulan umum bahwa value-weight ratio mensugesti transportasi barang. Barang yang mempunyai value-weight ratio tinggi akan cenderung ditransport melalui jarak yang jauh, sedangkan barang yang mempunyai value-weight ratio rendah akan condong ditransport melalui jarak yang akrab.
Perbedaan ini disebabkan oleh harga yang mesti dibayarkan untuk melakukan transportasi tersebut, kian berat barangnya maka harga angkutanakan semakin mahal. Jika nilai barang relative terhadap beratnya rendah, maka produsen akan condong rugi kalau melaksanakan transportasi melalui jarak yang jauh. Barang yang mempunyai value-weight ratio tinggi mempunyai nilai yang tinggi per satuan beratnya, sehingga biaya transportasi yang mahal alasannya adalah faktor jarak maupun berat dapat ditutupi oleh harga barang tersebut yang mahal.
Namun hal ini sudah mulai dihindari di kurun teknologi dan industri terbaru ini. Semakin banyak barang dan jasa yang tidak memiliki berat sehingga mustahil menggunakan desain-konsep yang ada disini untuk menjelaskan hal tersebut, barang dan jasa yang dimaksud antara lain yaitu produk game, serial televisi, music, pulsa seluler, serta jasa finansial mirip bank dan pasar modal, fenomena ini dikenal sebagai the weightless economy.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon