Thursday, October 15, 2020

Ekosistem


Ekosistem adalah komunitas makhluk hidup dan makhluk non-hidup yang hidup pada kawasan tertentu (bioma) dan saling berinteraksi untuk menciptakan sistem.





Kedua komponen ini berinteraksi melalui siklus nutrisi dan rantai makanan/rantai energi. Energi memasuki sistem lewat fotosintesis dan bergerak sesuai dengan piramida masakan, dari produsen sampai pelanggan tertinggi dan risikonya diurai oleh pengurai.





 




Komponen Ekosistem





Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ekosistem secara biasa berisikan dua unsur utama, yaitu aspek biotik dan faktor abiotik. Kedua komponen ekosistem ini saling berinteraksi sehingga tercipta keadaan ekosistem yang unik dan berlainan satu dengan yang yang lain.





Faktor Biotik





Faktor biotik merupakan komponen makhluk hidup yang tinggal di dalam daerah ekosistem. Makhluk hidup berperan dalam menunjang transfer energi dan siklus nutrisi yang terjadi dalam ekosistem.





Makhluk hidup yang ada pada ekosistem digolongkan menurut fungsinya. Secara biasa , terdapat 3 fungsi makhluk hidup dalam sebuah ekosistem yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.





Produsen dapat mengolah energi matahari menjadi energi kuliner untuk dirinya sendiri lewat proses fotosintesis. Oleh alasannya adalah itu, produsen dalam piramida kuliner berada pada tingkat paling bawah dengan total energi paling tinggi.





Konsumen hanya bisa mendapatkan makanan melalui makhluk hidup yang lain, oleh karena itu, tanpa adanya produsen, pelanggan tidak mampu hidup. Hal ini digambarkan dengan menempatkan konsumen diatas produsen dalam piramida kuliner.





Pengurai bermaksud untuk mendekomposisikan makhluk hidup yang sudah mati supaya nutrisi yang tersisa mampu digunakan oleh produsen untuk berfotosintesis. Pengurai ialah unsur yang sangat penting dalam ekosistem, tanpa adanya pengurai, kita akan mengalami penumpukan mayit yang tidak mampu membusuk!





 



Faktor Abiotik





Faktor abiotik merupakan unsur-bagian tidak hidup yang berada dalam kawasan ekosistem. Komposisi dan persebaran aspek abiotik merupakan salah satu penentu kapasitas kawasan untuk memuat makhluk hidup.





Berikut ini yakni beberapa aspek abiotik yang sungguh mensugesti keadaan dan karakteristik suatu ekosistem





Suhu berperan penting dalam membentuk suatu ekosistem. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menjadikan hanya sedikit makhluk hidup yang dapat tinggal. Selain itu, suhu juga turut berperan dalam mengatur laju pelapukan batuan.





Air juga memiliki peran penting dalam sebuah ekosistem. Semua makhluk hidup memerlukan air untuk bertahan hidup, tanpa adanya air, makhluk hidup akan mengalami kekurangan cairan tubuh dan mati. Oleh karena itu, tempat dengan banyak air biasanya mempunyai makhluk hiudp yang lebih banyak.





Sinar Matahari merupakan sumber energi bagi produsen sehingga ketersediaannya turut memilih ketersediaan kuliner dalam sebuah ekosistem. Tanpa paparan matahari yang cukup, makhluk hidup akan kesusahan meningkat dan bereproduksi dalam jumlah yang banyak.





Tanah dan Batu ialah dasar pembentuk tanah dan regolith lainnya. Tanah ialah sumber mineral bagi kemajuan tanaman. Tanpa kandungan mineral yang cukup, flora tidak mampu berkembang dengan baik. Ketika tumbuhan tidak dapat tumbuh, maka hewan-binatang pun tidak dapat berkembang biak karena tidak ada masakan.





Iklim sangat memilih makhluk hidup yang mampu tinggal serta karakteristik tanah dan relief yang terbentuk pada wilayah tersebut. Iklim kering akan membuat relief serta bentukan ekosistem yang sungguh berbeda dengan iklim lembap, begitu juga dengan iklim acuh taacuh dan iklim panas.





Topografi mempengaruhi makhluk hidup apa saja yang mampu tinggal serta laju pelapukan dan pengikisan dari sebuah kawasan. Daerah yang topografinya datar lazimnya dapat mengakomodasi lebih banyak makhluk hidup ketimbang tempat yang memiliki topografi terjal





 



Interaksi Kedua Komponen





Interaksi yang saling mempengaruhi kedua komponen tersebut terjadi setiap dikala dalam lingkup ekosistem. Interaksi yang terjadi mampu berdampak nyata maupun negatif, selain itu, efek dari interaksi ini sungguh luas dan kerap meliputi seluruh aspek ekosistem.





Contoh dari interaksi dalam ekosistem yaitu antara herbivora dengan tumbuhan. Herbivora menyantap daun-daunan dari tanaman untuk hidup dan berkembang, di lain sisi, kotoran herbivora tersebut dapat menyuburkan tanah sehingga tanaman dapat berkembang dengan baik. Namun, kadang terjadi overpopulasi herbivora yang dapat mengganggu keseimbangan interaksi.





Ketika daun flora tersebut dikonsumsi lebih cepat dibandingkan laju regenerasinya, tanaman akan mati sebab tidak dapat berfotosintesis. Tanpa adanya tumbuhan, herbivora tersebut juga akan mati alasannya adalah tidak mempunyai kuliner.





Daerah yang gersang sebab tidak ada tanaman akan menyebabkan laju abrasi tinggi sehingga kawasan tersebut menjadi tidak subur. Daerah yang tidak subur akan menyusahkan tanaman untuk tumbuh kembali pada wilayah tersebut. Daerah yang gersang juga lazimnya mempunyai suhu yang lebih tinggi alasannya tidak ada imbas pendinginan dari pohon-pohon, sehingga mengurangi ketentraman hewan-hewan yang tinggal atau melalui kawasan tersebut





 



Proses Dalam Ekosistem





Seperti yang sudah diterangkan diatas, ekosistem ialah kekerabatan interaksi yang sangat kompleks antara unsur biotik dan abiotik. Dalam suatu ekosistem, terdapat beberapa proses-proses utama yang menunjang keberlangsungannya. Tanpa proses-proses ini, mustahil ekosistem mampu berlangsung dengan baik.





Produksi Primer





Produksi primer ialah produksi total material organik dari material inorganik seperti karbon dan yang lain. Produksi ini biasanya terjadi melalui proses fotosintesis.





Proses ini ialah penunjang kehidupan di bumi dan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap iklim lewat siklus karbon dan imbas rumah beling.





Melalui proses fotosintesis, tanaman mengambil energi dari cahaya matahari dan menggunakannya untuk menggabungkan karbondioksida dan air untuk membuat energi serta oksigen.





Hasil fotosintesis yang dihasilkan oleh tumbuhan ialah gross primary production (GPP), tetapi sekitar setengah dari hasil ini digunakan kembali oleh tanaman untuk respirasi dan perkembangan, sisanya diketahui sebagai net primary production (NPP).





Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis Merupakan Salah Satu Ekosistem dengan NPP Terbesar




GPP dan NPP kerap digunakan sebagai patokan seberapa produktif sebuah ekosistem dalam memproduksi material organik dan menopang kemajuan manusia serta binatang dan tanaman yang ada pada wilayahnya.





Umumnya, ekosistem yang berada pada tempat biogeografis tropis atau curah hujan tinggi memiliki NPP yang lebih besar daripada kawasan yang lain.





 



Aliran Energi





Proses masuknya energi dan berubahnya menjadi massa organik ialah bab dari primary production, anutan energi yakni proses transfer energi dan massa organik tersebut antar makhluk hidup.





Aliran Energi dalam Ekosistem
Ilustrasi Aliran Energi dalam Ekosistem




alur transfer energi ini kerap disebut selaku rantai masakan dan merupakan bagian dari piramida kuliner yang menjelaskan hierarki konsumsi makhluk hidup.





Aliran energi pada semua jenis ekosistem pada umumnya sama. Energi diciptakan oleh matahari atau sumber lainnya, diproses oleh produsen, dikonsumsi oleh konsumen, kemudian diurai oleh pengurai.





Namun, mirip yang dapat dilihat pada gambar diatas, energi yang ditransfer melalui tiap tahap senantiasa berkurang. Hal ini disebabkan oleh terbuangnya energi dalam acara keseharian makhluk hidup serta inefisiensi pada proses metabolisme.





 



Dekomposisi





Kandungan karbon dan nutrisi yang terdapat pada makhluk hidup yang sudah mati dapat dimasukkan kembali kepada ekosistem lewat proses dekomposisi. Nutrisi dan karbon yang telah dikembalikan nantinya dapat digunakan kembali selaku pendukung keperluan flora dan binatang yang masih hidup.





Jamur sebagai pelaku dekomposisi
Jamur Merupakan Salah Satu Pelaku Dekomposisi dalam Ekosistem




Laju dekomposisi pada tiap ekosistem tidak sama, terdapat variasi menurut komponen ekosistem yang menghipnotis ekosistem tersebut. Secara biasa , terdapat tiga faktor yang menghipnotis dekomposisi ialah lingkungan fisik, massa organik makhluk yang telah mati yang tersedia, serta komposisi bakteri dan binatang pengurai pada tanah





 



Siklus dalam Ekosistem





Seperti yang sudah diterangkan diatas, didalam ekosistem terdapat daur nutrisi, komponen karbon, serta bagian-bagian yang lain. Tanpa adanya siklus yang mengatur perputaran komponen-bagian tersebut, ekosistem tidak mampu berlangsung dengan baik.





Secara umum, siklus ini dinamakan sebagai siklus biogeokimia. Berikut ini adalah siklus-siklus penting yang termasuk kedalam siklus biogeokimia.









Ke delapan siklus tersebut mempunyai kontribusi yang sangat penting dalam suatu ekosistem. Jika satu saja siklus tersebut gagal, maka ekosistem dapat mengalami ketidakstabilan dan hancur.





Siklus nitrogen berperan penting dalam mengendalikan kesuburan tanah. Tanpa nitrogen yang cukup, tanah akan kehilangan kesuburannya sehingga tidak dapat ditumbuhi tumbuhan. Tanah yang telah kehilangan nitrogen harus diberi asupan nitrogen eksternal baik itu melalui pupuk atau memakai basil pengikat nitrogen.





Siklus karbon berperan penting dalam proses fotosintesis dan pertumbuhan makhluk hidup. Semua makhluk hidup di bumi berbasis karbon (carbon based life form) sehingga tanpa asupan karbon yang cukup, kehidupan tidak akan mampu meningkat .





Siklus oksigen penting bagi makhluk hidup yang menghirup oksigen mirip insan, hewan, dan tumbuhan. Tanpa adanya oksigen, mereka tidak akan mampu bertahan hidup.





Siklus nutrisi sungguh penting untuk mendistribusikan energi dan nutrisi dari produsen ke konsumen. Tanpa adanya siklus ini, konsumen akan mati dan produsen akan merajalela tidak terkontrol di wajah bumi.





Siklus air penting bagi keberlangsungan ekosistem karena semua makhluk hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup. Oleh sebab itu, kalau terjadi kelemahan air alasannya gangguan pada siklus ini, kestabilan ekosistem dapat terganggu.





Siklus welirang dan fosfor penting sebagai suplai bagian anorganik kepada sebuah ekosistem. Jika siklus-siklus ini terusik maka kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan bagian anorganik dalam sebuah ekosistem. Unsur-komponen ini lazimnya masuk kedalam suatu ekosistem melalui pelapukan batuan dasar.





 



Keragaman Ekosistem (Biodiversitas)





Biodiversitas sangat penting untuk menunjang fungsi dari ekosistem. Setiap binatang dan tumbuhan yang berada dalam sebuah ekosistem mempunyai fungsi dan relung tersendiri. Jika binatang atau tumbuhan dengan fungsi tertentu tidak ada dalam ekosistem, mampu terjadi ketidakstabilan.





Contohnya ialah ketika lebah dalam suatu ekosistem tiba datang menghilang. Dapat ditentukan banyak flora yang tidak dapat bereproduksi memakai penyerbukan sebab lebah ialah salah satu biro penyerbukan yang paling aktif.





Contoh lain yaitu saat populasi herbivora dalam suatu ekosistem tiba-tiba menghilang. Maka flora yang mereka makan seperti rumput, semak, dan daun-daun pepohonan tidak ada yang menyantap. Hasilnya adalah kemajuan tidak terkontrol dari tumbuh-tanaman





 



Dinamika





Dapat diambil kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa ekosistem merupakan metode yang sangat dinamis. Mereka suatu ketika pasti akan mengalami gangguan, sedang mengalami gangguan, atau sedang memulihkan diri dari efek gangguan yang telah berlalu.





Saat terjadi gangguan, ekosistem akan berubah menjauhi titik tengah ekuilibrium. Kemampuannya untuk berada pada titik ekuilibrium meski diterpa gangguan disebut resistance sedangkan kemampuannya untuk kembali pada kondisi semula sehabis terkena gangguan disebut resillience.





Ketika ekosistem mengalami gangguan, umumnya NPPnya menurun. Hal ini memberikan bahwa ekosistem tersebut mengalami penurunan produktivitas. Penurunan ini dapat disebabkan oleh hilangnya organisme atau hilangnya sumber nutrisi/kesuburan yang ada pada ekosistem tersebut.





Jika dilihat dari faktor gangguan, ekosistem mampu digolongkan menjadi dua tipe suksesi, yaitu primer dan sekunder.





Suksesi primer (Primary succession) yakni kondisi ekosistem yang sudah mengalami gangguan dalam skala besar sehingga menghancurkan semua tumbuhan, hewan, dan material organik yang lain. Contohnya adalah tanah yang mengalami kebakaran hutan total, letusan gunung berapi, atau efek pergerakan gletser.





Suksesi sekunder (Secondary succession) yaitu kondisi ekosistem yang telah mengalami gangguan dalam skala kecil sehingga cuma merusak sebagian tumbuhan , hewan, dan material organik. Contohnya adalah tanah yang mengalami kebakaran hutan sebagian, tanah longsor, deforestasi, gempa, atau angin puting beliung.





 



Ekosistem dan Manusia





Manfaat Ekosistem





Ekosistem mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi insan, manfaat-faedah ini dapat dibedakan menjadi ecological services dan ecological goods.





Ecological goods adalah barang ‘positif’ yang mampu diberikan oleh alam untuk manusia dan hewan. Contoh ecological goods adalah bahan masakan, materi bangunan, sampai obat obatan. Tidak semua ecological goods bersifat terlihat, ada pula yang kasat mata seperti turisme dan wisata.





Ecological service adalah jasa-jasa yang diberikan oleh alam, biasanya bersifat mempertahankan sesuatu atau memajukan nilai. Contoh dari ecological service yaitu penjangaan daur air, menjaga tanah dari erosi, membersihkan air dan udara, bikinan oksigen, serta penyerbukan tanaman.





Umumnya, ecological goods dilihat oleh manusia dalam nilai uangnya, sedangkan ecological services dianggap telah alami, sehingga kurang dihargai. Oleh alasannya adalah itu, terdapat perbedaan antara economic rent dengan environmental rent.





 



Manajemen Ekosistem





Ketika upaya konservasi alam diterapkan pada berbagai bagian alam, upaya tersebut dianggap selaku administrasi ekosistem. Terdapat berbagai definisi dan hukum dalam administrasi ekosistem, namun seluruhnya memiliki inti yang serupa, sustainability.





Intergenerational sustainability is precondition for management, not an afterthought ialah rancangan yang kerap diterapkan dalam administrasi ekosistem. Dengan desain ini, keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam mesti dilihat dari kacamata antar generasi, bukan cuma untuk kita dan anak kita.





Jangan sampai sumber daya melimpah yang kita manfaatkan kini sudah mulai menipis pada zaman anak kita atau bahkan sudah habis dikala zaman cucu kita nanti.





 



Bahaya yang Ditimbulkan Manusia





Seiring dengan pertumbuhan manusia yang makin pesat, beban yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia terhadap lingkungan kian besar. Sumberdaya alam selalu berada dalam jumlah yang terbatas, tetapi rasa ingin mempunyai insan tidak terbatas.





Untuk menyanggupi keinginannya, insan pun membuat pabrik, berdagang dengan sesama, menggarap hutan, dan mengubah dataran menjadi perkotaan. Kegiatan-kegiatan ini pastinya memiliki dampak yang besar kepada lingkungan.





Image result for Factory smoke
Industri Merupakan Sala Satu Penyumbang Polusi Udara yang Besar




Peningkatan polusi, berkurangnya biodiversitas, hingga pemanasan global merupakan dampak dari meningkatnya aktivitas insan pada beberapa periode terakhir.





Masyarakat semakin sadar bahwa ecosystem services semakin terancam oleh kegiatan insan. Jika jasa-jasa ini hilang, kerugian yang ditimbulkan kemungkinan akan jauh lebih besar dibandingkan dengan kemajuan ekonomi yang disebabkan oleh eksploitasinya.





 



Referensi





Ecosystem





EcoHavn, eco living knowledgebase








Sumber ty.com


EmoticonEmoticon