Monday, August 10, 2020

Ceteris Paribus: Pengertian, Contoh, Dan Keuntungannya


Ketika mencar ilmu ekonomi, niscaya kalian sering mendengar ungkapan ceteris paribus bukan. Sebenarnya, apa sih ceteris paribus itu? Pada postingan kali ini, kita akan coba membicarakan lebih lanjut tentang apa bantu-membantu ceteris paribus itu, apa artinya, teladan-contoh penggunaannya, serta manfaat dari digunakannya ceteris paribus.






Pengertian Ceteris Paribus





Sebenarnya, ceteris paribus yaitu sebuah peribahasa latin yang artinya with all other things equal atau saat semua kondisi yang lain sama. Artinya, saat seorang mengatakan ceteris paribus, maka diasumsikan semua variabel lain dianggap konstan.





Menurut Drs.Bambang Prishardoyo M.Si, Ceteris Paribus adalah kondisi dimana ‘aspek lainnya tetap’ atau faktor-aspek lain selain harga barang tersebut tetap sama.





Sedangkan menurut Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan, Ekonomi dan Sosial (LPPPES), keadaan ceteris paribus yaitu sebuah perkiraan klasik dimana aspek-faktor lain selain faktor yang diperhatikan/diteliti dianggap konstan.





Berdasarkan pengertian-pemahaman diatas, kita dapat mempesona kesimpulan bahwa intinya, ceteris paribus adalah perkiraan suatu keadaan dimana faktor lain selain aspek yang diteliti dianggap konstan alias tidak berubah.





 



Contoh Penggunaan Ceteris Paribus





Asumsi ceteris paribus berguna untuk mempermudah analisis ekonomi dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstan




Nah, diatas kita sudah membicarakan perihal apa itu ceteris paribus dan apa yang diasumsikan olehnya. Sekarang kita akan coba membicarakan secara lebih mendalam perihal aplikasi perkiraan ini.





Umumnya, ceteris paribus dipakai dalam analisis ekonomi untuk mengisolasi variabel yang ingin diteliti. Hal ini memiliki kegunaan agar variabel tersebut bisa daripada variabel kontrol nya dan didapatkan nilai atau rumus penjelas nya.





Asumsi ini berkhasiat baik untuk analisis makro ekonomi skala besar ataupun analisis spesifik berukuran kecil milik mikro ekonomi. Berikut ini pola-acuan penggunaan asumsi ceteris paribus dalam menganalisis seruan dan penawaran.





Penggunaan Ceteris Paribus Dalam Analisis Permintaan





Umumnya, dalam menganalisis undangan, kita senantiasa terpaku dengan perkiraan bahwa makin murah produknya, maka semakin tinggi permintaannya. Hukum ini juga berlaku sebaliknya, kian mahal produknya, semakin rendah usul.





Namun, ternyata masih banyak lho aspek selain harga yang dapat menghipnotis ajakan sebuah barang. Bahkan, ada barang yang harganya makin meningkat, permintaan nya pun akan semakin tinggi.





Berikut ini adalah berbagai macam barang yang kerap digunakan dalam analisis ekonomi





  • Barang komplementer
  • Barang substitusi
  • Barang inferior
  • Barang superior




Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda, oleh sebab itu, dibutuhkan perkiraan yang menyatakan bahwa aspek-faktor lain dari setiap barang tersebut adalah konstan. Oleh alasannya itu, setiap kali ada yang menggunakan hukum hubungan harga dan undangan diatas, niscaya mereka akan menyebutkan ceteris paribus.





Maka, hukum ini dapat disebutkan selaku “Jika harga turun, maka usul kepada berang tersebut akan meningkat, dengan perkiraan ceteris paribus





 



Penggunaan Ceteris Paribus Dalam Analisis Penawaran





Sekarang kita akan coba membicarakan penggunaan keadaan ceteris paribus dari aspek penawaran. Seperti yang kita pahami, insan adalah makhluk ekonomi yang ingin mendapatkan laba sebesar besarnya, dengan biaya yang paling sedikit.





Asumsi ini pastinya berlaku pula kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi keperluan kita sehari-hari. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa makin mahal harga sebuah produk, maka kian tinggi pula penawaran produk tersebut.





Padahal, mirip yang kita pahami, penawaran suatu barang memiliki berbagai aspek lain selain harga. Faktor-aspek tersebut antara lain yakni





  • Faktor tingkat keuntungan
  • Faktor kebijakan pemerintah
  • Faktor insentif/disinsentif
  • Faktor proyeksi seruan suatu produk
  • Faktor




Oleh alasannya adalah itu, biar mampu ditarik perkiraan yang bagus dan akurat tentang kekerabatan harga dengan seruan, maka faktor-faktor diatas harus kita anggap konstan.





Sehingga, saat kita menyatakan bahwa harga suatu barang mensugesti penawaran barang tersebut, kita mesti pula menyebutkan bahwa aspek-faktor lain yang sudah kita sebutkan diatas kita anggap konstan dalam analisis ini.





 



Manfaat Penggunaan Ceteris Paribus





Ceteris paribus dapat meningkatkan akurasi penelitian dan menjadi dasar hipotesis penelitian




Kita telah memahami apa itu asumsi ceteris paribus, serta apa acuan-teladan penggunaannya dalam analisis ekonomi dan analisis yang lain. Namun, sebetulnya apa faedah dari penggunaan asumsi ini dalam analisis tersebut?





Meningkatkan Akurasi Penelitian





Penggunaan asumsi ini dalam sebuah penelitian mampu memajukan akurasi dari observasi tersebut alasannya variabel-variabel lain yang tidak penting dihilangkan. Sehingga, cuma variabel yang ingin diteliti saja yang masuk kedalam perkiraan.





Hasilnya yakni perkiraan yang jauh lebih akurat daripada saat kita memperhitungkan semua variabel. Hal ini terjadi alasannya adalah variabel-variabel tersebut berlainan-beda di setiap masalah, sehingga lebih baik dihilangkan.





Hasil ini, walaupun tidak terlampau kontekstual pada dunia positif, dapat dijadikan dasar ilmiah dikala membentuk asusmsi ataupun hipotesis lainnya.





 



Mempermudah Analisis Ekonomi yang Kompleks





Dengan perkiraan ini, analisis ekonomi hanya perlu memperhitungkan dan menganalisis variabel-variabel yang ingin diteliti. Hal ini menurunkan jumlah total variabel yang harus diteliti dan dicari hubungannya.





Dengan ini, otomatis kompleksitas dan kesulitan analisis pun menyusut. Kemudahan ini sungguh berguna agar ekonom mampu menganalisis banyak hal dalam waktu yang singkat. Hampir mustahil bagi seorang ekonom untuk memperhitungkan dan memodelkan semua variabel dalam sebuah tata cara ekonomi, utamanya jikalau ekonomi makro.





Oleh karena itu, asumsi ini sungguh berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian ekonomi.





 



Mengisolasi Variabel yang Ingin Diteliti





Seperti yang telah diterangkan diatas, untuk mengembangkan akurasi suatu observasi, variabel yang ingin diteliti harus diisolasi semoga dapat daripada variabel kontrolnya. Oleh alasannya itu, diharapkan asumsi bahwa faktor-faktor lain dianggap konstan.





Asumsi ceteris paribus merupakan salah satu cara untuk mengisolasi variabel-variabel yang ingin diteliti. Karena, variabel-variabel lainnya dianggap konstan.





Selain itu, asumsi ini juga dapat membuat lebih mudah analisis ekonomi sebab ekonom hanya perlu untuk menganalisis variabel yang ingin diteliti. Variabel lain yang jumlahnya banyak dan hubugannya belum terlalu terperinci, dapat dihilangkan dengan cara dianggap konstan.





Oleh alasannya itu, asumsi ini mempersingkat analisis ekonomi dan menurunkan kompleksitasnya. Hal ini sungguh penting khususnya dikala kalian menganalisis fenomena-fenomena ekonomi skala besar (makro ekonomi) yang memiliki aneka macam variabel.





 



Kerugian Menggunakan Asumsi Ceteris Paribus





Ceteris paribus kerap menyebabkan teori ekonomi susah diaplikasikan pada permasalahan di dunia nyata




Ternyata, penggunaan perkiraan ini juga mempunyai kerugian lho temen-temen. Penggunaan asumsi ceteris paribus kerap dituding sebagai penyebab ekonomi di buku dan teori tidak sama dengan apa yang ada di kehidupan sehari-hari.





Karena, dalam kehidupan sehari-hari, kita mustahil bisa membuat faktor-faktor yang lain menjadi konstan. Sehingga, nyaris niscaya analisis atau teori yang menggunakan asumsi faktor lain konstan, menjadi tidak akurat di kehidupan kasatmata.





Oleh karena itu, analisis ekonomi apapun yang menggunakan teori-teori yang didasarkan pada perkiraan ini, harus diubah atau dimodifikasi sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan. Inilah yang menjadi tantangan ekonom dalam melakukan analisis dan membentuk penyelesaian urusan.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon