Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang ditemukan oleh pihak ketiga yang tidak dapat menentukan untuk menerima atau tidak imbas tersebut. Contoh kasatmata dari eksternalitas yakni pada perusahaan listrik yang membangun pembangkit listriknya erat dengan pemukiman penduduk.
Biaya yang mesti ditanggung oleh perusahaan tersebut cuma meliputi biaya operasional dan pembelian materi bakar pembangkit. Namun, penduduk yang tinggal di sekitar pembangkit mengalami penyakit pernafasan sebab polusi yang disebabkan oleh pembangkit tersebut.
Perusahaan listrik tidak peduli dan tidak mengurusi mereka sebab mereka bukan bagian dari perusahaan tersebut, meskipun mereka terkena efek dari acara perusahaan. Fenomena ini disebut dengan eksternalitas.
Daftar Isi
Dampak Eksternalitas
Eksternalitas ialah pengaruh yang tidak mampu dipilih atau ditolak oleh pihak ketiga alasannya kejadiannya diluar kendali pihak tersebut, oleh alasannya itu, banyak pikiran bahwa eksternalitas bersifat merugikan.
Merugikan disini bukan cuma merugikan pihak ketiga yang dipengaruhi oleh eksternalitas, namun ternyata juga dapat merugikan perusahaan yang mengakibatkan eksternalitas tersebut.
Eksternalitas negatif sudah terperinci-jelas merugikan pihak ketiga, contohnya yaitu perokok yang mengakibatkan orang-orang disekitarnya terpapar asap rokok dan pabrik pembangkit yang mencemari udara sekitar.
Eksternalitas negatif menguntungkan pihak pelaku alasannya adalah mereka tidak mesti membayar atau memperhitungkan pengaruh aktivitas mereka yang berpengaruh kepada wilayah sekitar.
Meskipun begitu, sekarang telah mulai ada kebijakan mirip carbon tax dan kebijakan lainnya yang menjajal menginternalisasi pengaruh eksternalitas.
Eksternalitas konkret juga secara tidak pribadi merugikan, namun yang dirugikan yakni pihak pelaku. Karena pelaku tersebut menjadikan manfaaat yang memiliki kegunaan bagi semua pihak, semestinya ada balas jasa atau insentif yang diberikan oleh pihak lain agar lebih banyak produk yang dihasilkan.
Ketika pelaku usaha yang menyebabkan eksternalitas faktual tidak diberikan insentif, maka akan terjadi inefisiensi buatan. Inefisiensi ini terjadi dikala barang yang dibuat tidak menyanggupi jumlah maksimal bagi kemaslahatan penduduk .
Berkaca dari kasus diatas, pola utama bagi eksternalitas faktual ialah sektor keamanan, sektor kesehatan publik, dan sektor pendidikan. Semua sektor ekonomi tersebut menyumbang manfaat yang sungguh besar bagi penduduk sehingga semestinya diberikan insentif.
Masalah utama yang disebabkan oleh eksternalitas positif yakni free rider duduk perkara dimana orang-orang yang tidak berkontribusi terhadap penyediaan jasa ikut mempergunakan jasa tersebut.
Contoh paling gampang yaitu orang-orang yang menolak mengeluarkan uang pajak ikut menikmati pembangunan jalan dan jaringan lampu jalanan, atau ketika orang-orang yang tidak mau melaksanakan vaksinasi tetap aman dari penyakit karena adanya herd immunity yang melindunginya.
Contoh-Contoh Eksternalitas
Secara umum, terdapat 5 jenis eksternalitas, yakni negatif, konkret, inframarginal, teknologi, dan posisional.
Negatif
Eksternalitas negatif yaitu kegiatan ekonomi yang menjadikan dampak negatif pada pihak ketiga. Dampak ini mampu muncul ketika tahap produksi, distribusi, atau konsumsi dari sebuah produk.
Polusi, salah satu contoh imbas kegiatan buatan dan distribusi dianggap selaku eksternalitas alasannya adalah dampak yang diberikan bukan kepada pelaku polusi, tetapi kepada penduduk sekitarnya.
Rata-rata eksternalitas negatif berhubungan dengan imbas lingkungan dari aktivitas ekonomi. Eksternalitas negatif lazimnya dibagi menjadi dua segi, yakni dari sisi produksi dan dari sisi konsumsi.
Eksternalitas Negatif Produksi

Pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa private cost (MPC) yang ada lebih kecil ketimbang dampaknya (MSC). Oleh sebab itu, perusahaan mampu memproduksi barang lebih banyak (Q2) dibandingkan nilai optimalnya (Q1) jikalau sudah memperhitungkan eksternalitas.
Inefisiensi pasar ini mengakibatkan terjadinya deadweight loss welfare yang disebabkan oleh overproduksi barang/jasa ber eksternalitas negatif.
Untuk menyelesaikan dilema ini, seharusnya dinaikkan private cost nya agar setara dengan marginal social cost (MSC). Hal ini dapat dijalankan dengan memakai kebijakan atau denda kepada perusahaan. Berikut ini ialah beberapa acuan dari eksternalitas negatif dari segi produksi
- Polusi udara yang disebabkan oleh bikinan dan distribusi barang dapat menjadikan kerusakan pada tumbuhan dan bangunan (hujan asam) serta menyebabkan penyakit pernafasan dan penyakit kulit bagi penduduk sekitar.
- Polusi air yang disebabkan oleh produksi dan distribusi barang melalui laut juga mampu menjadikan kerusakan pada ekosistem perairan. Pencemaran air yang parah juga mampu mengurangi jumlah air yang dapat diminum dan dimanfaatkan oleh insan.
- Polusi tanah yang disebabkan pembuangan sampah dan kegiatan bikinan seperti pertambangan dan pengeboran dapat menghancurkan daur air, ekosistem daratan, serta menghemat luas daerah yang dapat dimanfaatkan untuk membangun.
- Polusi suara yang terjadi dikala proses produksi dan distribusi mampu mengusik secara fisik maupun mental.
- Dampak negatif pertanian dan peternakan yang mencakup penyalahgunaan antibiotik, deforestasi, dan alih guna lahan. Penyalahgunaan antibiotik mampu menjadikan imunitas bakteri terhadap antibiotik sedangkan alih guna lahan dan deforestasi mampu mengakibatkan erosi serta berkurangnya lahan subur.
- Rusaknya ekosistem mampu disebabkan oleh pengambilan ikan berlebihan, deforestasi, penggunaan pukat harimau (trawlers), dan penambangan open pit.
- Perubahan iklim yang disebabkan oleh kenaikan gas rumah kaca mampu mengurangi produktivitas pertanian, mengganti teladan cuaca, dan menghipnotis ekosistem.
- Biaya penyimpanan limbah juga termasuk kedalam eksternalitas negatif. Penumpukan sampah pada tempat pembuangan tamat mampu menimbulkan polusi tanah dan air tanah, sedangkan penyimpanan limbah nuklir mampu membuat area tersebut berbahaya bagi makhluk hidup selama ribuan tahun.
- Spam dalam penjualan mencakup pengantaran surat elektro, pengantaran surat fisik, telefon, dan penjual jalanan yang membujuk kita untuk membeli produknya walaupun kita tidak mau. Hal ini menimbulkan pengaruh negatif dari sisi kenyamanan bagi orang-orang yang ditarget sebagai konsumen.
- Risiko sistemik ekonomi adalah risiko yang muncul ketika industri finansial, utamanya perbankan mengambil risiko yang berlebih untuk menerima keuntungan atau menyanggupi target lainnya. Kegiatan mereka mampu mempengaruhi ekonomi dari segi suplai uang, oleh alasannya itu, industri perbankan harus diregulasi.
Eksternalitas Negatif Konsumsi

Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa social marginal benefits (SMB) lebih rendah ketimbang private marginal benefits (PMB). Oleh sebab itu, orang-orang mampu menyantap barang lebih banyak (Q1) ketimbang jumlah idealnya (Q2).
Hal ini juga mengakibatkan terjadinya deadweight loss pada segi welfare masyarakat lazim. Inefisiensi ini disebabkan oleh over-konsumsi barang ber eksternalitas negatif.
Berikut ini ialah beberapa pola eksternalitas negatif dari sisi konsumsi
- Polusi bunyi karena orang mendengarkan musik di malam hari, clubbing, atau karaoke mampu menjadikan gangguan kenyamanan bagi penduduk sekitar.
- Kekebalan antibiotik yang disebabkan oleh konsumsi antibiotik secara tidak teregulasi oleh orang-orang dapat merugikan masyarakat. Hal ini mengharuskan perusahaan membuat antibiotik yang lebih besar lengan berkuasa dan masyarakat membeli antibiotik yang lebih mahal.
- Perokok mampu mengakibatkan gangguan pernafasan bagi orang-orang disekitarnya sebab adanya asap. Selain itu, asap yang dihasilkan juga mampu menurunkan kenyamanan orang lain.
- Kemacetan disebabkan oleh orang-orang yang menyetir secara tidak baik dan jumlah kendaraan yang terlampau banyak. Semakin banyak orang yang menggunakan jalan raya, semakin menyusut utilitas jalan raya tersebut untuk masing-masing orang.
- Inflasi dan deflasi disebabkan oleh tren pengeluaran masyarakat.
Positif
Eksternalitas aktual yakni acara ekonomi yang menjadikan imbas kasatmata pada pihak ketiga. Sama mirip eksternalitas negatif, dampak ini mampu timbul saat tahap produksi, distribusi, atau konsumsi dari suatu produk/jasa. Eksternalitas faktual dapat dilihat pula dari dua segi, buatan dan konsumsi.
Eksternalitas Positif Produksi

Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa social cost yang dirasakan oleh masyarakat sekitar lebih besar dibandingkan dengan private cost yang dicicipi oleh perusahaan. Oleh alasannya adalah itu, perusahaan memproduksi lebih sedikit barang (market quantity) ketimbang nilai idealnya (socially optimal quantity).
Berikut ini adalah acuan-teladan eksternalitas nyata dari sisi bikinan.
- Peternakan lebah yang menjadikan penyerbukan pada tumbuhan-tumbuhan disekitarnya
- Pembangunan jaringan transportasi seperti jalan tol, pelabuhan, atau bandara akan meningkatkan aktivitas ekonomi disekitarnya sebab mengembangkan aksesibilitas.
- Perusahaan yang menyediakan pembinaan-training P3K dan keselamatan kerja. Pekerja yang telah terdidik tersebut dapat mengajari anggota keluarganya dan sahabat terdekatnya. Pelatihan ini juga berguna bagi kehidupan diluar kerja, mirip ketika kecelakaan.
- Perusahaan yang meriset teknologi baru akan menimbulkan kompetitornya makin tertantang untuk menemukan teknologi yang lebih canggih, sehingga mengembangkan laju inovasi. Selain itu, teknologi tersebut juga mampu memajukan produktivitas/utilitas dari sektor ekonomi yang dipengaruhinya.
Eksternalitas Positif Konsumsi

Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa private marginal benefits lebih rendah daripada social marginal benefit. Oleh alasannya adalah itu, orang-orang mengkonsumsi barang lebih minim (market quantity) daripada nilai idealnya (socially maksimal quantity).
Hal ini menyebabkan inefisiensi dimana barang ber eksternalitas negatif tidak lumayan banyak dimakan oleh masyarakat. Contoh-teladan eksternalitas dari segi konsumsi antara lain ialah
- Seseorang yang menjaga keindahan rumah dan lingkungan sekitarnya dapat mengakibatkan harga tanah daerah tersebut meningkat. Sebuah pengaruh yang dinikmati penduduk lainnya, yang mungkin tidak terlalu peduli dengan keindahan rumah dan lingkungan.
- Seseorang yang mendapatkan vaksinasi terhadap sebuah penyakit akan menurunkan kemungkinan orang-orang di lingkungannya terpapar penyakit tersebut, hal ini dinamakan herd immunity. Hal ini terjadi karena penyakit tidak mampu menyebar melalui individu yang sudah divaksin, sehingga, bertambah banyak orang yang divaksin kian kebal penduduk terhadap sebuah penyakit.
- Seseorang yang mengenyam pendidikan tinggi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk dalam bentuk peningkatan produktivitas, penurunan angka pengangguran, dan kenaikan inovasi.
- Pada kawasan-tempat yang tidak dilayani oleh pemadam kebakaran pemerintah, orang yang menyewa jasa pemadam kebakaran swasta akan menghemat risiko kebakaran di lingkungannya.
- Semakin banyak yang membeli produk dengan jaringan seperti smartphone atau komputer, maka makin berfaedah juga produk tersebut. Bayangkan jikalau cuma kita yang mempunyai telefon, kita tetap tidak mampu menelfon siapa-siapa, namun jikalau semua orang memiliki telefon, kita mampu eksklusif menghubungi semua orang dengan telefon yang kita miliki.
Inframarginal
Eksternalitas inframarginal adalah kondisi dimana tidak ada faedah atau kerugian yang diderita oleh pelanggan yang berada pada zona inframarginal. Namun, kerugian tetap dirasa oleh pengguna atau penduduk yang berada pada golongan inframarginal.
Contoh eksternalitas inframarginal adalah pendidikan tinggi. Misalnya pendidikan hanya berguna kepada penduduk sampai level S1 dan S2. Pada perkara ini, peningkatan pendidikan seseorang menuju level S3 tidak mempunyai imbas apa-apa dari sisi sosial.
Oleh alasannya adalah itu, saat orang tersebut mengambil S3, keuntungannya cuma dinikmati oleh beliau sendiri, yakni kelompok inframarginal. Masyarakat umum tidak merasakan penambahan manfaat jika ia mengambil S3 daripada gelarnya yang sekarang, ialah S2.
Teknologi
Externalitas teknologi disebabkan oleh hadirnya teknologi baru yang mengubah tren produksi. Oleh sebab itu, secara tidak langsung eksternalitas teknologi dapat mempengaruhi karakteristik konsumsi penduduk umum.
Contoh eksternalitas teknologi ialah saat Henry Ford memperoleh assembly line yang mampu memproduksi mobil secara massal, atau dikala perusahaan migas menemukan sistem fracking sehingga memajukan produksi migas.
Posisional
Eksternalitas posisional terjadi ketika pembelian barang baru mampu mengganti perspektif penilaian sebuah barang posisional. Barang posisional pada kasus ini adalah barang status mirip mobil, jam tangan, baju rapih, dan yang lain.
Contoh dari eksternalitas posisional ialah saat kita sedang ingin melamar pekerjaan, semua orang yang ada disitu memakai baju polo sedangkan ada satu orang yang menggunakan jas.
Semua orang di ruangan itu akan terkesan tidak profesional dibandingkan dengan orang yang memakai jas, padahal bila tidak ada orang yang memakai jas, mereka akan terlihat biasa-umumsaja.
Diagram Supply-Demand
Analisa fenomena eksternalitas mampu dikerjakan dengan mempergunakan grafik supply and demand. Dalam grafik ini terdapat pemanis garis yaitu private cost dan social cost.
Private cost/demand ialah biaya yang ditanggung oleh produsen atau pelaku ekonomi ketika melaksanakan konsumsi atau bikinan barang/jasa tersebut.
Social cost/demand yakni biaya yang ditanggung oleh penduduk lazim ketika ada yang melakukan konsumsi atau buatan barang/jasa tertentu.
Biaya Eksternal (External Cost)

Grafik diatas menunjukkan imbas dari eksternalitas negatif. Contohnya adalah pabrik baja yang memasarkan produknya dalam pasar bebas. Pada pasar ini, tidak ada ongkos pemanis bagi perusahaan yang menyebabkan social cost seperti polusi.
Oleh sebab itu, private cost yang diemban oleh perusahaan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan social cost bahwasanya yang disebabkan oleh produksi baja.
Tidak dihitungnya social cost dalam ongkos produksi mengakibatkan perusahaan dapat memproduksi baja dalam jumlah lebih banyak (Qp) daripada jumlah idealnya jika memperhitungkan social cost (Qs).
Oleh alasannya adalah itu, pasar bebas yang tidak mempunyai regulasi tentang eksternalitas dianggap tidak efisien
Manfaat Eksternal (External Benefits)

Grafik diatas memperlihatkan efek dari eksternalitas positif. Contohnya ialah perusahaan yang mensuplai vaksin pada pasar dengan persaingan tepat. Pada pasar ini, tidak ada insentif khusus bagi perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan.
Dapat dilihat bahwa faedah sosial (social demand) lebih besar dibandingkan dengan faedah langsung (private demand). Artinya, buatan serta konsumsi vaksin memiliki faedah kepada penduduk yang lebih besar ketimbang biaya yang dibayarkan oleh masyarakat.
Karena harga pasar tanpa insentif ini cuma memperhitungkan manfaat eksklusif, jumlah barang yang dibuat oleh perusahaan jauh lebih minim (Qp) dibandingkan dengan jumlah barang yang idealnya diproduksi (Qs).
Penyebab Eksternalitas
Eksternalitas umumnya disebabkan oleh pendefinisian property rights yang kurang terperinci. Property rights sendiri didefinisikan selaku hak kepemilikan terhadap suatu barang atau ide.
Property rights terhadap barang-barang mirip kendaraan, perusahaan, uang, tanah, dan rumah mampu dengan gampang dibuktikan oleh surat-surat kepemilikan, namun barang mirip hewan liar, udara, dan air tidak mampu diklaim kepemilikannya.
Oleh karena itu, banyak orang yang memanfaatkan barang-barang tersebut tanpa membayar biaya secara penuh terhadap penduduk serta lingkungan yang dipengaruhinya. Hal ini akan menjadikan eksternalitas negatif.
Eksternalitas aktual juga disebabkan oleh lemahnya property rights. Seseorang yang divaksin cacar akan membuat suatu herd immunity terhadap penyakit cacar.
Namun, herd immunity tersebut tidak dapat ia miliki, sehingga insentif ia untuk melakukan vaksinasi lebih rendah daripada manfaat yang ia berikan kepada masyarakat.
Solusi
Internalisasi Cost dan Benefit
Internalisasi dari dampak kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh perusahaan sungguh penting dalam meminimalisir eksternalitas. Ketika perusahaan yang memproduksi barang ber eksternalitas konkret diberikan insentif, perusahaan tersebut akan bisa memproduksi lebih banyak barang. Begitu pula dengan perusahaan yang memproduksi barang ber eksternalitas negatif.
Internalisasi cost dan benefit ini mampu dijalankan dengan mengaplikasikan pajak pigouvian serta denah insentif. Pada dasarnya, kedua metode ini sama-sama bertujuan untuk meningkatkan eksternalitas nyata dan meminimalkan eksternalitas negatif.
Pajak Pigouvian
Pajak pigouvian adalah biaya yang dikenakan terhadap perusahaan yang menciptakan eksternalitas negatif pada masyarakat. Biaya yang dikenakan lazimnya disetarakan dengan imbas dari eksternalitas tersebut.
Karena biaya produksinya meningkat, perusahaan tersebut terpaksa mesti menaikkan harga produk atau meminimalisir produksi. Ketika harga produk meningkat, ajakan produk akan turun. Baik penurunan buatan maupun penurunan permintaan ialah hasil yang serupa baik bagi masyarakat lazim.
Contoh pajak pigouvian ialah pajak polusi, pajak carbon, pajak barang alkohol, pajak tembakau, pajak kendaraan boros bensin, dan pajak
Manfaat dari pajak pigouvian ialah mengembangkan pemasukan dari pemerintah. Karena pemerintah memiliki penghasilan komplemen, pemerintah dapat meminimalkan pajak, menunjukkan insentif dalam bentuk subsidi, atau membantu perusahan ber eksternalitas kasatmata.
Selain itu, pemanis pemasukan ini juga mampu dipakai untuk membangun sentra perekonomian sehingga menumbuhkan ekonomi nasional.
Namun, pajak pigouvian mampu mensugesti hubungan dagang dengan negara lainnya. Hal ini karena barang yang masuk dan keluar dari negara tersebut mampu dikenakan pajak ini, sehingga mempengaruhi insentif yang ada. Hal ini dapat menghemat acara jual beli dan memperlambat perkembangan ekonomi.
Insentif Pemerintah
Pemerintah dapat memberikan insentif dalam bentuk subsidi, pengurangan pajak, atau regulasi yang menguntungkan perusahaan dengan eksternalitas positif.
Dengan adanya insentif ini, perusahaan dengan eksternalitas kasatmata akan mampu memproduksi lebih banyak, sehingga masyarakat pun diuntungkan.
Contoh insentif pemerintah yaitu subsidi pada pemasangan panel surya di Inggris dan Jerman. Kebijakan ini memajukan pemasaran dari perusahaan panel surya serta mengakibatkan puluhan ribu keluarga mengadopsi panel surya.
Tanpa adanya subsidi ini, pelanggan tersebut mungkin masih akan memakai tenaga listrik batubara atau minyak bumi yang lebih hemat biaya tetapi mempunyai eksternalitas negatif.
Contoh lain dari insentif ini adalah dengan meminimalisir pajak kendaraan listrik serta menawarkan bagan cash back untuk pembelian kendaraan listrik.
Kebijakan ini bertujuan untuk membuat lebih mudah penduduk dalam mengakses kendaraan listrik yang biasanya mahal dibandingkan kendaraan konvensional. Selain itu, pajak yang lebih rendah juga menciptakan mobil listrik lebih mempesona bagi orang-orang yang mementingkan pengurangan ongkos berlangsung (running cost).
Penggunaan kendaraan listrik akan mengurangi polusi di perkotaan sehingga meningkatkan kualitas hidup penduduk . Selain itu, kendaraan listrik juga tidak bising sehingga mengurangi polusi suara.
Kesadaran Konsumen
Selain intervensi pemerintah, kesadaran konsumen juga penting dalam meminimalisir eksternalitas negatif dan memperbesar eksternalitas kasatmata. Ketika konsumen sadar terhadap imbas dari buatan barang yang mereka beli, perusahaan yang menghasilkan eksternalitas negatif tinggi akan mempunyai image yang lebih jelek di mata konsumen.
Ketika image sebuah perusahaan telah buruk, maka ada kemungkinan akan terjadi penurunan pemasaran atau bahkan dilakukan boikot terhadap produknya. Hal ini terjadi lantaran konsumen merasa perusahaan tersebut merugikan penduduk lazim.
Contoh yang paling nyata dari penghematan konsumsi dan boikot produk yaitu pada produk yang mengandung minyak sawit asia tenggara.
Minyak sawit di asia tenggara secara umum dikuasai diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Produksi minyak sawit ini identik dengan praktik deforestasi dan pembakaran hutan. Suatu praktik yang berbahaya alasannya meminimalisir biodiversitas serta merusak ekosistem setempat.
Untuk memaksa produsen minyak sawit berhenti membakar hutan, konsumen dan lembaga non-pemerintah melaksanakan aksi boikot produk dengan konten minyak sawit.
Dengan adanya konsekwensi ekonomi dari tindakannya, dibutuhkan perusahaan tersebut mampu mengambil langkah yang lebih bijak dalam menumbuhkan sawit.
Kritik
Banyak jago ekonomi lingkungan mengkritik rancangan eksternalitas sebab kurangnya pendekatan secara menyeluruh serta pengintegrasian berbagai ilmu wawasan dalam penetapannya.
Intinya, desain eksternalitas yang sekarang dianut oleh andal ekonomi dirasa belum cukup menunjukkan penalti kepada perusahaan yang menghasilkan eksternalitas negatif dan memperlihatkan insentif terhadap perusahaan yang menciptakan eksternalitas kasatmata.
Namun, konsep eksternalitas ini telah dianggap sebagai langkah yang sempurna dalam menjegal perusahaan-perusahaan yang merugikan penduduk dan menolong perusahaan yang berfaedah bagi masyarakat.
Referensi
Fort Lewis College, Externality
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon