Tuesday, October 13, 2020

Pergerakan Tanah


Pergerakan tanah atau lebih akuratnya disebut pergerakan massa (mass wasting) yaitu fenomena dimana tanah, kerikil, pasir, dan regolith yang lain bergerak ke bawah lereng secara massal.





Ketika gaya gravitasi yang dialami oleh massa pada lereng melebihi kekuatan resistensi dari massa tersebut, terjadilah mass wasting. Semakin besar kekuatan material massa dan gaya gesek internal antar partikel maka kian stabil pula lereng tersebut. Sudut paling tajam yang mana suatu lereng tertentu akan tetap stabil disebut sebagai angle of repose.





Kecepatan terjadinya mass wasting sangat bermacam-macam, ada yang cepat ada pula yang sungguh lambat. Gerakan-gerakan mirip creep akan terjadi dengan sangat lambat sedangkan gerakan slides dan falls akan terjadi dengan sungguh cepat.





 




Efek Air





Air memiliki tugas yang sangat penting dalam menghipnotis gerakan tanah. Air mampu meningkatkan dan mengurangi kekuatan resistensi lereng terhadap gerakan massa.





Air dalam jumlah sedikit dapat mengembangkan kekuatan kohesi dari tanah alasannya imbas dari tegangan permukaan air. Hal ini menimbulkan tanah lembab/agak berair lebih berpengaruh jika daripada tanah yang kering.





Namun, air dalam jumlah yang terlampau banyak dapat menurunkan kekuatan kohesi tanah. Air yang terlalu banyak memajukan tekanan pori (pore pressure) dari massa tanah sehingga meminimalisir gaya gesek antar partikel tanah.





Kalau masih bingung, coba bayangkan kita sedang di pantai dan ingin menciptakan istana pasir. Pasir yang hendak kita jadikan bahan untuk istana lazimnya dicampur apalagi dulu dengan air semoga lebih berpengaruh. Jika pasirnya kering maka antar partikel tidak akan menempel dan istana kita akan runtuh, tetapi bila airnya terlalu banyak, antar partikel pasir akan jadi licin sehingga istana kita juga akan runtuh.





Selain itu, bertambah banyak air yang ada pada massa di lereng maka semakin berat pula massa tersebut. Massa yang berat lazimnya lebih tidak stabil dibandingkan massa yang ringan, utamanya jikalau berada di lereng yang terjal.





 



Jenis





Terdapat dua jenis utama pergerakan massa, adalah creep dan slides. Jenis pergerakan massa yang terjadi sangat dipengaruhi oleh jenis massa yang ada di lereng, kemiringan lereng, flora penutup, dan kadar air yang ada pada massa tersebut.





Creep





Soil Creep
Ilustrasi Soil Creep




Pergerakan massa creep terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Pergerakan ini mencakup gerakan ke menuruni lereng dari batuan, tanah, pasir, dan obyek yang lain sebab gravitasi pelan-pelan dengan skala waktu yang panjang.





Creep ialah salah satu argumentasi mengapa pohon dan semak-semak membengkok perlahan-lahan. Mereka mesti tetap mendapatkan matahari tetapi akarnya selalu bergerak seiring dengan pergerakan tanah, oleh alasannya itu, batangnya tampakmembengkok ke arah matahari atau lazimnya ke arah atas lereng





 



Landslide / longsor





Longsor
Ilustrasi Longsor pada Tebing Berbatu




Longsor atau dalam bahasa inggris disebut landslide adalah fenomena pergerakan massa secara massal turun dari lereng. Longsor dapat terjadi dengan kecepatan yang tinggi ataupun rendah, tetapi, terlepas dari tinggi-rendahnya kecepatan, jangka waktu longsor pasti lebih singkat dibandingkan dengan creep.





Terdapat tiga jenis longsor yakni slide, flow, dan fall. Ketiga jenis ini sungguh dipengaruhi oleh bentuk bidang gelincir, kadar air, dan kecepatan gerakan massa.





Selain ketiga jenis diatas, terdapat pula avalanche yang umumnya dikorelasikan dengan runtuhan salju pada pegunungan-pegunungan bersalju.





 



Pemicu





Dalam dunia kasatmata, terdapat berbagai pemicu pergerakan massa, berikut ini yakni beberapa pemicu yang ditenggarai menjadi penyebab utama terjadinya mass wasting.





  • Gempa bumi
  • Getaran balasan acara vulkanik serta letusan gunung api
  • Beban di lereng yang meningkat
  • Peningkatan kadar air pada massa lereng
  • Kurangnya akar flora yang mengkonsolidasi tanah dan material di lereng
  • Undercutting lereng sebab ekskavasi, pengikisan, atau konstruksi
  • Pelapukan material penyusun lereng
  • Bioturbasi




Gempa bumi dapat mengembangkan getaran yang terjadi pada lereng sehingga mengakibatkan solifluction atau liquefaksi. Hal ini akan menurunkan resistensi material sehingga mengembangkan kemungkinan terjadinya pergerakan massa.





Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol juga dapat mengakibatkan terjadinya pergerakan massa. Konstruksi dan alih fungsi lahan mampu mengurangi kestabilan lereng sehingga mengakibatkan longsor atau amblesan tanah.





Fenomena ini lazimnya terjadi pada tempat boomtown yang sedang menjadi primadona migrasi, daerah sentra industri, atau sentra pertumbuhan yang sedang dibangun oleh pemerintah.





 



Mitigasi





Untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah, perlu dilakukan langkah-langkah mitigasi terhadap wilayah sekitar yang dikhawatirkan akan terdampak. Langkah-langkah mitigasi tersebut antara lain ialah





  • Afforestasi
  • Reboisasi
  • Konstruksi metode teras/guludan
  • Stabilisasi lereng




Afforestasi dan reboisasi mampu menghalangi terjadinya pergerakan tanah dengan cara mengembangkan jumlah pohon yang ada pada permukaan tanah. Akar-akar dari pohon ini akan menolong mengikat tanah sehingga lebih resisten terhadap gaya-gaya eksternal.





Teras di Lereng Machu Picchu
Sistem Teras di Lereng Machu Picchu




Konstruksi teras atau guludan dapat menangkal terjadinya pergerakan tanah dengan cara meminimalisir laju runoff air sehingga turut menghemat laju erosi. Selain itu, konstruksi teras juga sering dilakukan secara berbarengan dengan stabilisasi lereng.





Upaya stabilisasi lereng biasanya dilaksanakan dengan cara meminimalisir kemiringan lereng dan memasang pasak besi atau kayu untuk meningkatkan gaya gesek antar partikel tanah.





Namun, terdapat pula sistem stabilisasi lereng secara alami seperti penanaman tanaman dan pelarangan pembangunan di bersahabat lereng. Umumnya, sistem stabilisasi alami lebih hemat biaya dan sustainable dibandingkan dengan stabilisasi produksi.








Sumber ty.com


EmoticonEmoticon